chapter 26

1.1K 138 49
                                        


-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

-

-

*Happy Reading*


******

"Lisa!!"

Gavin yang sudah mendengar semuanya, dengan cepat ia mendekat ke arah lisa yang masih menarik rissa, dengan rissa yang terus meringis karena Lisa yang menarik kuping nya.

"Gavin? "

"Hy Gavin! Tolong- tolongin gue."Ucap rissa tanpa suara, memberi kode agar menolong nya.

"Lisa, biar gue yang urus rissa. Lo istirahat aja, lagipula kelas mu seperti nya sudah masuk."Ucap Gavin.

"Ya-ya-ya, benar urus dia Gavin- Aku sudah pusing, awasi dia. Jangan biarkan dia melakukan hal bodoh lagi, aku benar-benar pusing mengurus anak ini."Ucap lisa sudah melepaskan tangannya dari kuping lisa.

"Argsssshhh, begitu kek dari tadi." Gumam rissa seraya mengusap kuping nya yang terasa panas.

"Awas kau berbuat ulah lagi."Lisa tunjuk rissa dengan wajah garang, sebelum meninggal rissa dan gavin.

"Dadah- da dah lisa."Teriak rissa sambil tersenyum legah. Lisa kalau marah menakutkan sekali, dibanding bunda iren marah. Lisa ternyata lebih seram lagi kalau lagi marah.

Sedangkan Gavin dengan cepat mengambil sapu tangan bersih di saku seragamnya, lantas ia membasahi sapu tangannya dan mengusap pelan pada wajah rissa.

"Jangan melakukan hal bodoh atau tidak berguna rissa, eksperimen apa yang kau buat sebenarnya? Itu berbahaya, kau bisa mati jika melakukan nya asal-asal lan."Gavin berucap dengan dingin, namun lain lagi di telinga rissa yang  terdengar sangat lembut.

"Kau tau Gavin, sepertinya sekarang aku punya hobi baru. Aku ingin membuat eksperimen, aku ingin menjadi ilmuan hebat. Sejujurnya aku harus mengasa kemampuan ku dulu."Gavin menghela nafas dengan pelan, sungguh hanya rissa gadis yang selalu memiliki tingkah yang aneh-aneh.

"Aku tau, tapi tindakan mu itu sangat lah konyol. Kau itu anak orang kaya, kau tidak perlu memikirkan tentang masa depan mu yang ingin di akui dunia dengan menjadi ilmuan. Kau dan keluarga mu sudah terkenal, jadi untuk apa kau menginginkan pengakuan dunia?"Lagi-lagi Gavin berucap memberi pengertian, sungguh Gavin tidak ingin rissa kenapa-kenapa.

"Kemarikan rambut mu."Rissa hanya menurut saja, ia membengkokkan kepalanya ke Gavin.

Setelah itu Gavin menarik kepala rissa untuk kebawa, tepatnya menundukkan gadis itu dan bagai mencuci buah Gavin basahi rambut rissa yang berdiri akibat ulah nya yang membuat eksperimen tidak berguna itu.

Queen BarBar (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang