21. Good person

456 74 9
                                    

-----oOo-----


Hari demi hari berlalu. Kini kaki Lilly sudah pulih kembali, tapi Jeremy masih terus memantau perkembangan kaki gadis itu. Lalu, bagaimana dengan hubungan mereka berdua? Jawabannya adalah masih abu-abu. Jeremy terus berlagak sebagai kekasih Lilly, dan gadis itu masih menganggap Jeremy hanyalah teman biasa. Jeremy tak marah, ia hanya bisa menunggu sampai waktu itu tiba, waktu dimana Lilly akhirnya membukakan pintu hati untuk Jeremy.

Lilly masih setia menemani Abel. Semenjak Haris dan Raisa tahu jika Jeremy sudah mengungkapkan perasaannya pada Lilly, gadis itu jadi sering mendapat julukan sebagai 'Calon Maminya Abel' dari orang-orang yang berada di lingkaran pertemanan Jeremy.

Seperti siang ini, Lilly yang mengajak Abel pergi ke taman pun dipertemukan dengan Reyhan yang tengah bersama dengan Shasa---tunangannya.

“Calon Maminya Abel sendirian aja,” celetuk Reyhan.

Lilly hanya memicing tajam, “Apasih. Tuh Abel.” Lilly menunjuk Abel yang sedang asyik bermain perosotan dengan anak-anak lainnya.

“Eh, iya deh, ada Abel.”

Lilly mendongak, ternyata Reyhan tak datang sendirian. Lelaki itu ditemani oleh seorang perempuan yang tak dikenali Lilly.

“Siapa? Pacar?” tanya Lilly pada Reyhan.

“Kenalin, Shasa. Tunangan gue?” ujar Reyhan.

“Hah? Tunangan? Serius?” Lilly membelalak.

Shasa hanya tersenyum seraya mengulurkan tangannya untuk berjabatan dengan Lilly, “Shasa.”

Lilly membalas uluran tangan Shasa, “Lilly.”

“Ini Lilly calonnya Jeremy, sayang,” ujar Reyhan memperkenalkan Lilly pada Shasa.

“Eh, serius? Abel bakalan punya Mami dong,” celetuk Shasa.

Lilly menggelengkan kepalanya seraya berkata, “Nggak, Sha. Bohong, gue bukan calonnya.”

Lilly beralih menatap Reyhan, “Rey, lo apaan sih.”

Reyhan tertawa, “Lilly-Lilly, masih denial aja ya.”

“Apasih, gu_”

“Miss!” Belum sampai Lilly melanjutkan perkataannya, Abel datang dan memanggilnya.

“Eh, kenapa Abel? Udah mainnya?” tanya Lilly.

“Tadi temenku ada yang bilang abis renang sama Mama Papanya. Abel jadi pengen renang. Ayo Miss kita renang.” Abel menarik-tarik ujung baju Lilly.

“Eh tiba-tiba banget pengen renang. Iya kapan-kapan ya, renang sama Papi kamu.”

“Tapi Papi gak suka renang, Miss,” jelas Abel.

“Eh, masa?”

“Iya, Jeremy dari dulu gak suka main air. Dulu waktu kita liburan ke pantai berempat pun dia diem doang di pinggir pantai sambil potret-potret pemandangan, padahal kita bertiga lagi asyik main air. Kita cipratin pun menghindar dia.” Reyhan ikut menyahut.

Abel menoleh pada Reyhan, “Eh, Om Reyhan?”

“Hai Abel,” sapa Reyhan sambil melambaikan tangannya.

“Papi kamu kaya mermaid deh, Bel,” celetuk Lilly.

“Kok mermaid, Miss?” tanya Abel.

“Iya. Mermaid kan takut air, kalau kena air kan dia bisa berubah jadi mermaid,” terang Lilly.

“Oh, berarti Papi mermaid dong, Miss?”

Jeremy and His Enemy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang