8. Ego

464 83 19
                                    

-----oOo-----

Jefan masih belum menyangka jika gadis di sampingnya ini beberapa hari lagi akan menjadi istri sahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jefan masih belum menyangka jika gadis di sampingnya ini beberapa hari lagi akan menjadi istri sahnya. Jefan dan Rossa sudah berpacaran selama 3 tahun, kini tiba waktunya Jefan mempersunting kekasihnya itu.

Hari ini, Jefan dan Rossa sudah berada di mall tempat mereka mencari cincin dan fitting baju. Keduanya berjalan beriringan sambil tangan Rossa yang senantiasa menggandeng Jefan tanpa ragu.

Sampai di dalam toko perhiasan, mereka masuk dan langsung memilih cincin.

“Kamu suka yang mana, Yang?” tanya Jefan.

“Gak tahu. Aku bingung, semuanya bagus,” jawab Rossa sambil terus memperhatikan deretan cincin-cincin emas maupun perak.

“Lihat yang paling mahal dong, mbak,” ujar Jefan pada pegawai toko.

“Baik kak, sebentar saya carikan.” Pegawai hendak pergi, tapi Rossa menyergahnya.

“Jangan, mbak. Yang simple tapi kelihatan mewah aja,” sergah Rossa sebelum pegawai itu pergi

Rossa spontan memukul pelan lengan Jefan.

“Sayang, ya gak yang paling mahal juga,” dengus Rossa.

Jefan hanya tersenyum seraya berkata, “Kamu tenang aja. Uangku banyak.”

Rossa terkekeh, “Dih, sombong banget anaknya Pak Rendra.”

“Tenang, Yang. Ini uang aku sendiri, bukan uang Papa.” Lelaki itu terus tersenyum sampai lesungnya tercetak jelas di pipinya.

“Tapi tetap aja, aku gak mau yang terlalu mewah. Gak harus mewah kok, yang penting nyaman dipakai,” ujar Rossa.

Baru saja Jefan ingin bicara, pegawai toko itu sudah datang dengan membawa sepasang cincin.

“Ini single diamond couple 22 karat, kak,” jelas pegawai.

“Harganya berapa, mbak?” tanya Rossa.

“Sebentar kak saya cek dulu..”

“Ini harganya....seratus juta lima ratus lima puluh ribu rupiah, kak.” Pegawai tersebut tersenyum usai membeberkan harga cincin tadi.

“Kamu suka?” tanya Jefan pada Rossa saat perempuan itu tengah mencoba cincinnya.

“Suka sih, tapi...”

“Oke, mbak. Yang ini aja,” ujarnya pada pegawai.

“Baik kak, saya packing dulu.” Rossa pun melepaskan cincinnya dan diberikannya pada pegawai.

“Iihh kan aku belum selesai ngomong,” dengus Rossa.

“Kenapa sih? Katanya suka?” tanya Jefan.

“Apa gak terlalu mahal?” tanya Rossa.

Jeremy and His Enemy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang