part 6

2.9K 160 4
                                    

Shevarla terbangun dengar rasa laparnya ia melihat ke sekeliling ia meyakini ini adalah kamar rayyan. Dirasa hijabnya sudah rapih ia memutuskan untuk pergi keluar siapa tahu ada makanan fikirnya.

Mengapa shevarla mengenakan jilbab?. Karna ia malu kan ini rumah mertuanya gays.

Ketika keluar kamar bertepatan dengan suara pintu yang di buka di sebelah kamar yang ia tempati. Shevarla menoleh ke sumber suara ia melihat pemuda yang mungkin seumuran dengan nya keluar kamar hendak melangkah. Shevarla dengan cepat menghampiri pemuda tersebut.

"Heh." Sapa shevarla membuat pemuda itu menoleh.

"Apa." Ucap pemuda itu dengan alis terangkat sebelah.

"Lo siapa anjir, Lo ngapain di rumah si Rayyan." Tanya shevarla memicingkan matanya waspada.

"Adiknya." Balas pemuda itu dengan suara dingin.

"Buset gak Abang gak adik sama-sama datar banget tuh muka." Cibir shevarla dalam hati.

"Oh, yaudah kenalin gue kakak ipar Lo yang paling cantik." Ucap shevarla dengan percaya diri.

"Hmm." Dehem pemuda itu kemudian melangkah menuruni anak tangga.

Shevarla yang mendengar balasan tersebut merasa tak puas dengan cepat ia menyusul pemuda itu.

"Abang Lo dimana." Tanya shevarla.

"Ngajar." Balas pemuda itu acuh.

"Cakep Lo bengituh." Ledek shevarla melihat sikap pemuda itu.

Tanpa mendengar ucapan shevarla pemuda itu melangkah menuju ruang keluarga yang terdapat umi Hasna yang tengah murojo'ah hafalan Qur'an.

"Assalamualaikum umi." Salam pemuda itu membuat umi Hasna menghentikan bacaannya.

"Waalaikumsalam." Balas umi Hasna tersenyum.

"Umi aqlan mau pamit ke asrama." Izin pemuda itu yang di angguki oleh umi Hasna.

Pemuda itu mencium punggung tangan umi Hasna "assalamualaikum." Pamit pemuda itu melangkah keluar rumah.

"Siapa umi." Celetuk shevarla duduk di samping umi Hasna.

"Putra bungsu umi." Balas umi Hasna tersenyum.

"Ouh." Ucap shevarla mengangguk anggukan kepalanya mengerti.

"Oh iya umi meyza di mana." Tanya shevarla celingak-celinguk menatap ke segala arah.

"Mungkin di asrama,ada apa." Tanya umi Hasna.

"Heheh, gak papa umi." Ucap shevarla cengegesan yang di balas senyum geli umi Hasna.

Grukkkk...

"Heheh." shevarla menggaruk tengkunya dengan senyum kikuk ke arah umi Hasna malu ketika mendengar perutnya yang minta di isi.

"Ayo kedapur." Ajak umi Hasna tersenyum ke arah menantunya.

Mereka berdua berjalan menuju dapur dengan sesekali bercengkrama.

Sacred LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang