part 18

2.2K 127 13
                                    

setelah kejadian beberapa hari yang lalu Shevarla tidak berani lagi keluar malam hari tanpa di temani siapapun yang membuat teman-temannya bingung karna mereka tahu shevarla itu anak pemberani namun semenjak bertemu dengan hantu itu entah lah shevarla takut.

"var kamu di suruh ke ndalem." ucap Meyza yang baru datang.

"malas." shevarla sedang bermalas-malasan di kasur dengan makanan yang berserakan di atas kasurnya.

"yaudah,jangan salahin aku kalo bang Rayyan kesini." acuh meyza berjalan kearah kasurnya.

"ck anjir." umpat shevarla berjalan menuju ndalem dengan langkah malas.

"assalamualaikum."

"waalaikumsalam, ayo masuk nduk." ajak umi Hasna yang diangguki shevarla. mereka berjalan masuk hingga shevarla melihat Rayyan yang sedang mengobrol dengan Abi Rahman di ruang keluarga.

shevarla menyalimi keduanya kemudian duduk di samping Rayyan yang sedari tadi menatapnya tajam membuat ia mengangkat alis sebelah seolah bertanya 'apa'

"lama." ketus Rayyan yang di balas tatapan sinis shevarla.

"Abi, umi, Rayyan mau ke kamar dulu." pamit Rayyan yang diangguki oleh mereka.

Rayyan berdiri dari duduknya dengan menarik tangan shevarla membuat shevarla mengendus tak suka namun tak urung ia juga mengikuti langkah Rayyan menuju kamar mereka.

"apa." tanya shevarla malas kemudian merebahkan tubuhnya di kasur empuk milik mereka.

Rayyan merebahkan tubuhnya di samping shevarla kemudian memeluk shevarla dengan erat membuat shevarla mendelik meminta di lepaskan namun tenaga Rayyan tak sebanding dengan nya membuat shevarla pasrah.

"kangen." shevarla mendelik mendengar gumaman Rayyan yang masih terdengar di telinganya.

"dih najis, Sono Lo ganggu gue aja." shevarla berusaha melepaskan pelukan Rayyan sekali lagi namun bukannya terlepas justru Rayyan memeluknya semakin erat.

"gak mau kangen." rengek Rayyan dengan manja membuat shevarla menyerit jijik mendengar rengekan Rayyan.

"Lo kenapa sih anjir." sentak shevarla membuat Rayyan mendongkak menatap shevarla dari bawah.

rayyan menggunakan tumpuan tangannya menatap tajam shevarla di sebelahnya."kenapa sih kamu kalo bicara suka kasar hmm." ucap Rayyan menatap tajam shevarla di sampingnya.

"kenapa, gak suka hah." tantang shevarla menatap Rayyan membuat Rayyan mendekatkan wajah mereka membuat shevarla terkejut.

"saya suka kok, tapi akan lebih baik jika bibir ini mengucapkan kata-kata yang lembut dan lebih sopan." ucap Rayyan tersenyum dengan tangan mengusap bagian luar bibir shevarla membuat shevarla dengan cepat menyentak tangan Rayyan.

"CK minggir, Lo berat." shevarla berusaha mendorong dada bidang Rayyan yang semakin dekat dengannya membuat ia tak nyaman.

"kenapa hmm." goda Rayyan mendekatkan wajahnya pada telinga shevarla kemudian berbisik.

"buat Rayyan junior mau."

***

malam hari shevarla bersama Rayyan hendak berjalan-jalan mencari udara segar dengan beberapa percekcokan.

"udara malam gak baik buat kamu, pakai mobil aja ya." bujuk Rayyan untuk kesekian kalinya.

"pokoknya gue mau naik motor titik." ucap shevarla keras kepala membuat Rayyan pasrah.

Sacred LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang