part 16

2.3K 123 1
                                    

Shevarla tengah termenung menatap lurus danau di depannya.

"Dicariin." Tegur Yumna menepuk pundak shevarla membuat shevarla tersadar dari lamunannya.

"Kenapa?." Tanya shevarla pada mereka.

"Mau ikut gak kepasar." Tanya Naya duduk di sebelah shevarla di ikuti oleh yang lain.

"Emang di bolehin keluar?." Tanya shevarla mengangkat sebelah alisnya.

"Setiap sebulan sekali para santri di perbolehkan keluar pesantren asal sampai batas waktu yang telah di tentukan." Jelas Kiya diangguki shevarla.

"Yaudah tunggu apa lagi ayo." Shevarla berlalu meninggalkan mereka yang masih terbengong.

"Shevarla tunggu."

"Lama."

*****

"Kalian harus sudah berada di pesantren dengan waktu yang telah di tentukan bila kalian telat gerbang akan tertutup dan kalian akan mendapat takjiran, mengerti." Jelas petugas keamanan yang berjaga di gerbang.

"Syukron kami mengerti, kalo gitu kami izin pamit." Ucap Meyza mewakili.

"Assalamualaikum." Ucap mereka kompak.

"Waalaikumsalam."

Mereka berjalan menuju pasar yang letaknya tidak begitu jauh dari area pesantren. Di sepanjang jalan banyak santri yang mungkin hendak kepasar juga.

"Eh kalian nanti mau beli apa aja?." Tanya Naya.

"Aku mau beli barang-barang yang penting aja." Ucap Kiya si paling hemat.

"Kalo aku sih mau beli barang-barang yang menurut aku menarik heheh." Cengeges Yumna mendapat gelengan dari mereka.

"Kalo kamu za mau beli apa?." Tanya Naya pada meyza.

"Aku ngikut aja bingung mau beli apa." Ucap Meyza menggaruk tengkunya yang tidak gatal.

"Kalo kamu var." Tanya Naya beralih pada shevarla yang sedari tadi mengamati sekitar.

"Gue gak tahu, gue aja baru pertama kali." Ucap shevarla yang diangguki paham oleh mereka.

"Eh aku punya tebak-tebakan." Ucap Yumna membuat mereka yang tengah mengamati beberapa santri yang membawa belanjaan begitu banyak menoleh kearahnya.

"Tebak-tebakan apa?." Tanya Naya penasaran.

"Aku panjang, dan aku bisa mengeluarkan cairan, apakah itu" Tanya Yumna memulai aksi tebak-tebakan, pertanyaan dari yumna terdengar sedikit ambigu di telinga shevarla.

"Tebak-tebakan Lo bikin otak gue gak bener." Ucap shevarla menatap Yumna dengan beberapa jawaban di pikirannya.

"Itu mah otak kamu aja yang kotor, coba ayo tebak." Tanya Yumna pada mereka yang sedang berpikir keras.

"Anu." Ucap shevarla membuat Yumna mengangkat alis tak mengerti.

"Anu apa." Tanya Yumna.

"Itu loh anu yang panjang." Kesal shevarla.

"Yang jelas dong apa aku gak ngerti." Ucap Yumna menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Anu cowok, burung yang di sangkarin tapi di celana." Ucap shevarla menunjuk arah bawahnya.

"Astagfirullah." Ucap mereka kompak.

"Udah gak betul ni anak." Ucap Naya menoyor kening shevarla.

"Anjir gak usah di ketuk segala nih jidat bahenol gue, udah di fitrahin nih kening." Kesal shevarla mengelus jidatnya yang sakit.

Sacred LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang