part 9

2.5K 125 2
                                    

"Gimana sudah ada petunjuk tentang kasus bokap gue." Ucap seorang gadis pada seseorang di sebrang telponnya.

"Belum,seolah kasus kecelakaan di sembunyikan seseorang, lagi pula kejadiannya sudah lama, membuat kita susah menemukan pelakunya."

"kemungkinan ada seseorang yang menyembunyikan sasus kecelakaannya dan juga kecelakaan itu sudah lama, jadi kita susah untuk mendapatkan informasi tentang kasus itu."

"Tapi gue mendapat informasi samar, sebelum kecelakaan ada orang yang melihat seseorang keluar dari mobil hitam di belakang mobil bokap Lo, kayanya ada yang ngikutin bokap Lo." Ucap seseorang di sebrang telpon.

"Yasudah bila ada info sekecil apapun itu beritahu gue, dan hati-hati ada salah satu penghianatan diantara kita." Ucap gadis itu pada seseorang di telpon.

Tut....

***

Kring....

Kring...

Kring...

"Kantin kuy." Ajak shevarla ketika melihat guru sudah keluar.

"Ayo." Ucap mereka kompak.

"Kalian mau makan apa?." Tanya Kiya pada mereka setelah sampai di kantin.

"Kita somay aja." Balas Naya yang diangguki meyza dengan Yumna.

"Kalo kamu var." Tanya Kiya pada shevarla yang sedari tadi menatap sekeliling kantin.

"Hah, oh gue samain aja sama kaya kalian." Balas shevarla yang diangguki oleh Kiya kemudian ia berjalan ke start penjual somay.

"Kenapa var kok Lo kaya nyari seseorang." Tanya Naya.

"Hah enggak gak nyari siapa-siapa kok." Balas shevarla tersenyum tipis.

"Oh." Gumam Naya mengangguk-anggukan kepalanya.

"Eh var gimana sekolah di Jakarta seru gak." Tanya Yumna berbinar.

"Seru dong di sana itu banyak cogan, terus kita bisa bolos sesuka hati beh seru deh pokoknya." Ucap shevarla enteng mendapat tatapan tak percaya dari mereka.

"Kamu sering bolos var, emang kamu gak takut di hukum." Tanya meyza.

"Kalo soal bolos gue jagonya kalo soal hukuman mah gue dah biasa." Ujar shevarla bangga.

"Tukang bolos kok bangga." Celetuk seseorang di belakang bangku mereka. Risa.

"Yaiyalah bangga dari pada tukang nyiyir." Sinis shevarla.

"Apa kamu bilang hah." Sentak Risa.

"Apa gak terima hah." Tantang shevarla.

"KAMU." Bentak Risa emosi.

"Dih kok gampang marah sih, jangan marah-marah bu nanti cepat tua." Ejek shevarla mencari masalah.

"Dasar gak sopan gak pernah di ajarin sopan santun sama orang tua ya." Sinis Risa memancing emosi shevarla.

"Cupu banget mainnya bawa-bawa orang tua." Sentak shevarla berdiri dari duduknya kini mereka sudah menjadi pusat perhatian santriwati yang ada di kantin itu.

"Emang benerkan kamu gak pernah di ajarin sopan santun sama orang tua kamu pasti orang tuanya gak becus." Sinis Risa.

"DIAM LO ANJING KALO LO MAU HINA HINA AJA GUE GAK PERLU LO BAWA-BAWA ORANG TUA GUE BANGSAT." Emosi shevarla mengepalkan tangannya. Melihat shevarla yang sudah emosi meyza dengan cepat berlari keluar kantin untuk mencari Rayyan.

Sacred LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang