Sacred Love

part 4

"Qobultu nikahaha wa tazwijaha bil mahri madzkur halaan."

Dengan satu tarikan nafas Rayyan berhasil mengucapkan ijab kabul dengan lantang dan tegas, membuat ia lega sekaligus bahagia tanpa sadar cairan bening menetes di wajahnya.

"Bagaimana para saksi."

"SAH."

"SAHHHH."

***

Kini di kamar shevarla, shevarla telah duduk dengan mengenakan gamis syar'i yang entah di pilihkan oleh siapa ini tidak cocok dengan seleranya. Beberapa menit hening hingga terdengar Rayyan yang tengah mengucapkan ijab qobul atas namanya.

"Shitt." Umpat shevarla melihat cairan bening menetes mengenai lengannya.
Dengan kasar shevarla menghapus cairan bening itu.

"Udah, gak boleh sedih." Ucap zeya mengelus punggung shevarla. Ia mengerti kesedihan shevarla yang harus menikah tanpa ayah yang seharusnya menjadi walinya.

"Kamu masih punya kami she." Ucap Tante Selly, adik dari mendiang ayahnya.

Dengan cepat Selly memeluk keponakannya, ia masih tidak menyangka keponakan kecilnya sudah menjadi istri di usia yang masih muda.

"Udah sekarang ayo kebawah." Ucap Selly menggandeng tangan kanan shevarla sementara tangan kiri zeya yang menggandengnya.

Jika kalian bertanya dimana cella, cella ada di bawah bersama anggota inti geng Sveg lainnya.

Dengan jantung yang berdebar shevarla menuruni anak tangga membuat banyak pasang menoleh padanya, membuat ia semakin gugup apalagi mata tajam yang sedari tadi menatapnya dengan intens membuat ia tak berani mengangkat wajahnya.

Shevarla telah sampai tepat di hadapan Rayyan yang telah menyandang status sebagai suami dari Shevarla Tanishka Pradigta, Shevarla masih setia menunduk dengan gugup.

"Mempelai wanita silakan mencium tangan sang suami." Instruksi penghulu.

Dengan gugup shevarla meraih tangan Rayyan lalu menciumnya. Belum sempat shevarla menjauhkan wajahnya, Rayyan lebih dulu menyentuh ubun-ubun istrinya lalu memanjatkan doa untuk istrinya.

"Allahumma ini as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltaha 'alaihi. Wa a'udzubika min syarrihaa wa ayarrima jabaltaha 'alaihi."

Cup!

Setelah memanjatkan doa untuk istrinya, Rayyan mencium kening shevarla dengan sangat lembut. Shevarla yang mendapat serangan tiba-tiba mematung tak percaya dengan degup jantung yang menggila.

"Shitt, anjing bangsat babi." Batin shevarla setelah sadar, lalu menatap pria di depannya dengan tajam.

"Gak boleh ngumpet sayang." Bisik Rayyan di telinganya.

*****

Kini pasutri baru yang beberapa menit lalu telah resmi menjadi sepasang suami istri tengah duduk di atas pelaminan.

"SHE SELAMAT YAA!!." Teriak cella membuat shevarla menunduk malu.

"LO CANTIK BANGET ANJIR." Teriak cella yang di angguki para lelaki di belakangnya.

"Brisik." Ucap dingin Rayyan membuat cella terdiam.

"Suttt she suami Lo serem." Bisik cella pada shevarla yang masih terdengar jelas oleh Rayyan.

"Hmm, gapapa." Ucap shevarla menoleh sekilas pada Rayyan.

"She selamat ya." Ucap alwan ingin memeluk shevarla, namun dengan cepat Rayyan menarik shevarla kebelakang tubuhnya membuat alwan memeluk angin.