part 14

2.3K 131 3
                                    

Pemuda dengan balutan jas formal berantakan berlari menyusuri lorong rumah sakit dengan sesekali menabrak para perawat ataupun pasien namun ia tak menggubris hal itu yang ada di pikirannya sekarang hanya satu kesayangannya.

"Umi,Abi, gimana keadaan istri Anka." Ya,pemuda yang berlari menyusuri lorong dengan tergesa-gesa adalah Rayyan, ia mendapat kabar dari temannya bahwa istrinya mengalami kecelakaan hingga di larikan kerumah sakit.

"Istri kamu kritis." Ucap umi Hasna sesegukan di pelukan Abi Rahman sedangkan yang lain diam menatap lurus ke arah Rayyan yang berantakan.

"ARGHHH." Rayyan mengacak rambutnya kasar ia gagal menjaga nya lagi.

BUGH

Rayyan meninju dingding rumah sakit guna melampiaskan rasa marahnya mengacak rambutnya frustasi menyandarkan tubuhnya pada dingding hingga melorot dengan lutut di tekuk menyembunyikan kepalanya.

Abi Rahman yang melihat keadaan putranya yang kacau melepaskan pelukannya pada umi Hasna kemudian menghampiri anak sulungnya berjongkok membawanya kedalam pelukan mengusap punggung tegap anaknya supaya lebih tenang.

"Anka gagal bi hiks." Adu Rayyan pada abinya.

"Istrigfar nak." Ucap Abi Rahman menepuk-nepuk punggung anaknya.

"Anka gagal jaga dia bi hiks hiks." Bukannya merasa tenang Rayyan justru menangis semakin deras di pelukan abinya.

Umi Hasna menghampiri mereka kemudian memeluknya dengan erat.

"Nak hiks kamu jangan seperti hiks ini kamu harus hiks kuat." Bisik umi Hasna dengan sedikit sesegukan di telinga Rayyan.

"Istri Anka hiks baik hiks baik aja kan." Tanya Rayyan menatap mereka.

"Istri kamu kuat kamu jangan khawatir." Ucap meyakinkan Abi Rahman pada putranya.

Setelah istighfar dan sedikit tenang mereka melepaskan pelukannya pada Rayyan yang terdiam.

"Kalian ceritakan." Ucap Rayyan penuh penekanan pada adiknya, meyza.

Dengan sedikit gugup meyza menceritakan semua kejadian tanpa ada satupun yang terlewatkan.

"Hmm, dan kalian tunggu hukuman dari saya." Ucap Rayyan menatap tajam pada teman-temannya dan teman shevarla.

Teman-teman shevarla yang notabennya anak gengmotor yang mendapat tatapan tajam dari Rayyan merasa terintimidasi. Mereka bertanya-tanya sebenarnya siapa Rayyan itu,seperti tidak sesederhana yang mereka pikirkan.

****

"Syafaqillah zaujaty." Ucap Rayyan menatap shevarla yang terbaring lemah dengan menggenggam tangannya.

"Shittt gadis nakal." Gumam Rayyan menarawang setiap tingkah laku shevarla yang sulit di mengerti.

"Apa perlu saya buat kamu hamil." Gumam Rayyan menimang-nimang idenya.

"Jangan, enak aja main hamil-hamilin." Pekik shevarla membuat Rayyan terkejut menatap shevarla yang sudah sadar.

"Astagfirullah, kamu gak papa kan zaujaty saya khawatir, sebentar saya panggilkan dokter." Cerocos Rayyan dengan cepat berlari keluar ruangan guna memanggil dokter hingga lupa menakan bel yang ada di sebelah brankar shevarla saking senangnya.

Jika kalian bertanya dimana yang lain jawaban nya mereka semua pulang menuju pesantren termasuk teman-teman shevarla yang masih bersalah dengan kecelakaan yang menimpa shevarla.

Sacred LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang