part 8

2.7K 149 4
                                    

"anak." Ucap Rayyan membuat mereka membelalak terkejut.

"Gila Lo." Sentak shevarla ingin meninju Rayyan namun dengan cepat Rayyan menangkis serangan tersebut hingga membalikan keadaan dengan Rayyan memeluk shevarla dari belakang.

"Bagaimana nona apakah kamu bersedia." Bisik Rayyan di telinga shevarla.

"Anjir Lo." Dengan cepat shevarla menyikut Rayyan hingga pelukan itu terlepas.

"ASTAGFIRULLAH BOSS, ASTAGFIRULLAH SUMPAH YA BOS GUE GAK DENGER." Teriak heboh Danial.

"ASTAGFIRULLAH MAS APA YANG KAMU BILANG SAMA PEREMPUAN ITU." Teriak Arvan dramatis.

"ALHAMDULILLAH TERNYATA BOS KITA GAK HOMO." Teriak Kenan yang mendapat tatapan datar dari mereka.

"Stres." Gumam Arga melihat mereka.

"Gue.mau.pulang." Ucap shevarla dengan menekan setiap kata.

Shevarla melangkah menjauhi mereka tanpa menunggu balasan dari Rayyan. Tapi sebelum ia melangkah lebih jauh teriakan tersebut menghentikan langkahnya.

"SABAR SAYANG MALAM INI KITA BUAT LANGSUNG." Teriak Rayyan.

"ALHAMDULILLAH DEBAY IS COMING SOON." Teriak Arvan,Danial,Zaki, Kenan kompak.

"RAYYANKA DIKTA RATAZKA SINI LO ANJING."

****

Sesampainya di ndalem shevarla dengan cepat menuju kamar Rayyan tanpa menunggu Rayyan turun terlebih dahulu.

"Saya cuma bercanda." Ujar Rayyan menatap shevarla yang memasang wajah marahnya.

"Bercanda Lo gak lucu anjir." Kesal shevarla.

"Gak boleh ngomong kasar sayang" Goda Rayyan yang langsung mendapat lemparan bantal.

"Bacot Lo rayyanjing." Kesal shevarla dengan cepat ia merebahkan tubuhnya di atas kasur.

"Hey gak boleh gitu nanti hisab akhiratnya berat." Ucap Rayyan lembut dengan membelai rambut shevarla yang membelakanginya.

"Lo sih." Kesal shevarla berbalik menatap Rayyan.

"Permintaan saya cuma satu tolong apapun keadaannya suatu saat nanti saya minta kamu untuk percaya pada saya dan saya minta kamu untuk setia mendampingi saya hingga akhir hayat saya." Ucap Rayyan dengan serius.

"Hmm, oke." Balas shevarla malas.

"Saya cuma butuh kepercayaan kamu." Ucap Rayyan kemudian mengecup kening shevarla lembut membuat shevarla tertegun.

"Sekarang tidur." Titah Rayyan yang di angguki shevarla.

"Lo mau kemana." Tanya shevarla ketika melihat Rayyan yang hendak bangkit.

"Saya tahu kamu belum siap tidur dengan saya makannya saya mau tidur di sofa saja." Balas Rayyan mengelus Surai panjang shevarla.

"Gue mau kok tidur bareng Lo tidur aja disini." Ujar shevarla menepuk kasur di sampingnya.

"Baiklah." Ucap Rayyan tersenyum bahagia kemudian tidur di samping shevarla dengan guling di tengah-tengah mereka.

"Jangan lupa berdoa." Ucap Rayyan mengingatkan yang langsung di turuti shevarla.

Beberapa menit Rayyan mendengar suara dengkuran halus di sebelahnya membuat ia menoleh pada shevarla yang sudah tertidur.

Sacred LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang