part 21

1.7K 70 10
                                    

Berita tentang vakumnya geng volveler tersebar luas hingga sampai di telinga geng sveg yang tengah berkumpul di ruang anggota inti membicarakan tentang alasan mengapa geng yang menjadi musuh bebuyutan mereka vakum.

"menurut kalian kenapa mereka vakum." tanya alwan.

"entah, yang pasti kita harus waspada di setiap tindakan mereka pasti mereka sedang merencanakan sesuatu dan kita harus siap seandainya hari itu tiba." lugas geovan.

"emm, gue juga dapat informasi bahwa beberapa dari mereka ada yang menolak keputusan dari ketuanya sebagai gantinya mereka membagi dua kubu." ucap zaff mengorek informasi yang ia dapat.

"geng yang vakum di pimpin valeron sedangkan kubu yang menolak vakum di pimpin given wakil ketua velvoler, mereka sunmori tadi malam dengan lambang geng baru mereka bernama voler mereka mengambil nama belakang dari velvoler." lanjut zaff yang di angguki paham oleh mereka.

"jadi..." tanya zeya yang sedari tadi diam.

"apa." tanya cella tak paham.

"apa kalian gak curiga dengan given." tanya zeya diangguki mereka ini semua janggal bagi mereka.

"dan apa alasan di balik vakumnya valeron." ucap cella membuat mereka semua diam.

"valeron punya kembaran." ucap rogan yang sedari tadi diam.

"semua juga tahu valeron punya saudara kembar." jawab alwan menimpal.

"bukan Vania." ucap rogan membuat mereka menoleh kearahnya.

"terus..." tanya geo.

"Vania hanya anak angkat ibu valeron untuk menggantikan posisi saudara kembar valeron yang hilang tapi itu di rahasia dari semua orang hingga sampai sekarang Vania dianggap sebagai kembaran valeron." ucap rogan panjang lebar tak lupa dengan wajah datarnya.

"Lo dapat informasi dari mana." tanya zaff yang di balas gidikan bahu acuh membuat mereka mendengkus dengan sikap acuh rogan.

"apakah perlu kita beri tahu shevarla tentang ini semua." ucap zeya.

"nanti kita pergi ke pesantren."

***

"var di panggil ke ndalem tuh." celetuk Yumna yang baru datang menatap shevarla yang sedang tiduran di kasur.

"ck ngapain sih males ah." gerutu shevarla kesal.

"sapamperin aja siapa tahu penting." sahut Naya dengan mata pokus menatap kitab kuning yang ada di tangannya.

"ck iya iya." dengan langkah gontai shevarla berjalan keluar kamar asrama.

"kenapa tuh anak." tanya Kiya pada kedua temannya.

"mungkin lagi pms." sahut meyza duduk di kasur miliknya.

"gak mungkin kan baru Minggu kemarin dia pms masa udah pms lagi sih." ujar Yumna.

"entah." ucap Naya mengangkat bahu acu tumben tumbenan mood shevarla seperti ini.

"apa jangan-jangan...." ucap Kiya menggantungkan ucapannya membuat mereka menatap penasaran pada gadis blasteran Indonesia-Belanda itu.

"jangan-jangan apa." tanya meyza penasaran yang diangguki oleh mereka.

"dia hamil." celetuk Kiya yang membuat mereka melotot serentak namun setelah itu mereka saling lirik.

Sacred LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang