59

27 1 0
                                    

_Jeon Jungkook_

"Aku akan menjemputmu"

"Baiklah sampai jumpa" aku menutup telponku.

"Wah wah kah mau kemana?" Tanya Raemi padaku.

"Aku akan menemui Ruby"

"Sungguh? Kau seperti sangat menyukainya. Aku harap kau tidak menyakitinya, dia sebenarnya baik" ujar Raemi.

"Tidak, aku tidak menyukainya, aku ingin membahas sesuatu saja. Dan soal menyakitnya aku sudah berubah."

"Dan perubahan itu karena Ruby iyakan? Kalau tidak mana mungkin seorang Jungkook bisa berubah sebesar ini"

"Maksudmu?"

"Ya semua orang tau siapa kau, playboy garis keras dan ketua geng motor yang selalu tawuran setiap malam. Saat Sekolah menengah dulu siapa yang tidak takut padamu? Berapa kali appa membayar tebusanmu ke kantor polisi eoh?"

"Aku harap kau tidak mengungkit itu lagi, sekarang tidak ada yang tau soal itu. Kalau sampai ini terbongkar aku tidak akan memaafkanmu"

"Tapi rumornya sudah tersebar bukan?"

"Soal aku playboy orang-orang memang sudah tau tapi soal aku ketua geng motor itu tidak ada yang tau. Hanya kau yang tau. Dan kau tidak boleh menyebutkan itu lagi"

"Baiklah aku minta maaf. Tapi kau akui kan kalau kau menyukai Ruby?"

"Sudahku bilang tidak. Sekarang turun dari mobilku. Aku mau pergi"

"Baiklah kalau kau tidak mau mengakuinya. Tapi aku mohon lupakan semua yang sudah terjadi, Ruby gadis yang baik. Kalian sangat cocok"

"Astaga, aku tau dan aku bisa membedakan orang baik dan orang yang tidak baik"

"Tapi kau tidak menyadari kalau eomma itu baik, appa juga"

"Raemi aku tidak ingin membahas itu"

"Baiklah. Setidaknya mampir dulu untuk makan siang"

"Raemi.. aku tidak akan makan dirumahmu. Dan aku sudah ada janji dengan Ruby. Jadi aku pergi"

"Baiklah" Raemi keluar dari mobilku. Dan aku langsung melajukan mobilku.

Aku menjemput Ruby

"Kau lama sekali. Apa kau tau tokonya sudah buka dari jam 1. Kalau tokonya ramai kita akan menunggu dan antri" ujar Ruby mengoceh

"Iyaa. Tadi Raemi mengajakku mengobrol dulu"

"Hmm.. padahal kau sudah janji akan menemaniku hari ini tapi kau pergi sama Raemi dulu. Emang kalian berdua dari mana?"

"Dari pemakaman" jawabku.

"Hari ini?"

"Ya hari ini hari ulang tahunnya"

"Kau baik-baik saja? Kalau kau tidak bisa pergi denganku seharusnya kau bilang. Kita bisa pergi besok atau lusa"

"Tidak apa-apa, jika aku berdiam diri aku bisa saja akan menangis"

"Sungguh?"

"Tentu saja tidak. Memang aku seperti dirimu yang menangis bahkan hanya karena hal kecil seperti Poster biasnya tidak sengaja aku robek"

"Tentu saja.. itu kan posterku!! Kau ah!! Karena itu kau harus menemani membelinya lagi. Dan kita harus antri dulu. War dulu. Sangat melelahkan"

"Sudah? Sudah ngomelnya?" Tanyaku

"Kau menyebalkan sekali"

"Eh.. Jungkook tokonya lurus ke depan kenapa kau malah belok?!" Ujar Ruby menarik lengan bajuku.

Senior High School Bangtan {END} ✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang