Para member NCT telah berkumpul di rumah singgah keluarga Yuta keesokan harinya. Rumah itu di buat seperti rumah tradisional Jepang, tidak terlalu besar namun sangat nyaman.
Di belakang rumah terdapat kolam ikan kecil dan juga tempat untuk barbeque party, sedangkan di depan rumah terdapat lahan kecil yang di gunakan untuk menanam berbagai bunga dan sayuran.
Mereka tersenyum bahagia melihat pemandangan asri yang tersaji. Cocok untuk menghilangkan penat.
"Wahh, tempat ini sangat nyaman."
Para member mengangguk, menyetujui ucapan Winwin.
Taeyong selaku ketua langsung membagi member nya untuk memilih kamar.
Mereka di bagi menjadi empat kelompok: Sungchan, Chanle, Haechan, Jaemin, Renjun dan Shotaro akan menepati kamar yang terletak di dekat dapur.
Kemudian Mark, Jeno, Lucas, Jungwoo, Jisung, dan Jaehyun akan tidur di kamar yang terletak dekat pintu belakang.
Hendery, Xiaojun, Yuta, Ten, Johnny, dan Winwin akan tidur di kamar paling depan dan sisanya akan tidur di ruang tengah.
Hari pertama mereka lewati dengan bermain bersama di rumah. Mereka berencana akan keluar keesokan harinya.
Malam tiba, para member sudah memiliki futon masing-masing yang dibawakan oleh keluarga Yuta. Sebelum tidur, mereka berkumpul di ruang tengah untuk menonton film dan bermain kartu.
----
Keesokan harinya member NCT dikejutkan dengan suara berisik dari luar rumah. Mereka yang baru saja bangun langsung berkumpul di ruang tengah.
"Ada apa?" Tanya Jungwoo.
Yuta mengendikkan bahunya, tidak tahu apa yang terjadi di luar.
Taeyong sebagai leader memutuskan untuk melihat apa yang terjadi, ditemani Yuta sebagai pemilik rumah. Alangkah terkejutnya mereka berdua saat mendapati banyak fans yang sudah mengerubungi rumah yang mereka tepati.
Keduanya langsung menutup kembali gerbang rumah, menguncinya rapat dan berlari masuk untuk memberitahu member lain.
"Kita dalam masalah."
Para member langsung menoleh setelah mendengar ucapan Yuta.
"Ada apa hyung?" Tanya Hendery
"Di luar banyak sekali fans, sepertinya semalam ada yang melihat kita dan menyebarkannya."
Mereka mengumpat, padahal mereka datang pukul tiga dini hari, tapi masih ada saja seseorang yang memergoki.
Kebingungan melanda, saat ini tidak ada manager dan pengawal yang bisa dihubungi. Menghubungi keluarga Yuta pun sepertinya percuma karena mereka juga pasti akan kerepotan melindungi dua puluh tiga member.
"Sekarang kita sarapan dulu saja sembari menunggu para fans pergi baru kita pergi." Putus Taeyong yang di setujui mamber lain.
Taeyong, Kun, Doyong, Renjun dan Jaemin bergegas menuju dapur untuk menghangatkan makanan yang ada di lemari es, sedangkan member lain bertugas membersihkan rumah.
Sore menjelang tapi kerumunan fans tak juga mereda bahkan sekarang bertambah banyak yang datang. Mereka bisa mendengar pintu gerbang digedor beberapa kali. Taeyong selaku leader sudah menjambak rambutnya frustasi.
"Bagaimana ini?"
"Kalian bersiaplah! sebentar lagi akan ada yang menjemput. Packing semua barang, jangan sampai ada yang ketinggalan."
Semua member menoleh ke arah Jaemin yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Benarkah?" Tanya Chenle yang hanya dibalas anggukan oleh Jaemin.
Pada akhirnya seluruh member mulai mengemasi barang-barang mereka.
"Jaemin ah, siapa yang akan menjemput kita?" Tanya Doyoung yang selesai berkemas pertama kali.
"Ada, hyung dan yang lain tak perlu khawatir."
Setengah jam kemudian, ponsel Jaemin berdering. Para member yang sudah berkumpul di ruang tengah menatap si manis penasaran.
"Baiklah aku akan buka pintu." Ucap Jaemin pada seseorang dibalik panggilan.
"Kalian tunggu disini saja, aku dan Yuta hyung akan buka pintu."
Jaemin memberi isyarat Yuta untuk mengikutinya.
Beberapa saat kemudian member NCT dikejutkan dengan seseorang berpakaian rapi yang masuk ke dalam rumah.
"Hallo, aku Arashi yang akan membatu kalian pergi dari sini. Setelah ini silahkan masuk ke dalam bus, tim ku sudah berjaga di depan."
Para member mengikuti pria yang mengaku bernama Arashi tadi dalam diam. Sebenarnya banyak pertanyaan yang ingin mereka lontarkan namun mereka lebih memilih untuk menahannya karena kondisi yang tidak kondusif. Bahkan Haechan yang biasanya rusuh saja hanya bisa diam dan menurut.
Mereka disambut dengan banyak pria yang berpakaian sama dengan Arashi begitu keluar dari pekarangan rumah. Bisa mereka tebak bahwa pria-pria itu adalah bodyguard.
Tungkai mereka bergerak cepat, melewati jalan yang sudah dibukakan oleh para bodyguard. Teriakan fans mereka abaikan karena merasa kecewa.
"Wah gila, bodyguard yang di kirim agensi saja tidak sebanyak tadi," Celetuk Haechan yang akhirnya bisa mengeluarkan suaranya setelah duduk nyaman di dalam bus.
"Bukankah pria tadi adalah pria yang ada di foto bersama Jaemin?" Pekik Chenle yang baru saja menyadari sesuatu.
Member lain akan menanggapi namun suara lain menyela.
"Apakah kalian sudah lengkap? Tidak ada yang tertinggal?"
Taeyong memeriksa kembali member nya satu persatu.
"Jaemin tidak ada," Ucapnya pada Arashi.
"Ah tenang saja, dia berada di mobil lain. Karena kalian sudah lengkap kita akan berangkat."
"Kita akan kemana?" Tanya Taeil yang duduk di kursi paling depan.
"Ke suatu tempat. Kalian istirahatlah, perjalanan akan memakan waktu satu jam."
---
Para member NCT hanya bisa tercengang begitu bus yang mereka tumpangi masuk ke dalam pelataran mansion yang begitu megah.
"Silahkan turun, pastikan barang kalian tidak ada yang tertinggal."
Satu persatu member turun dari bus dan di sambut oleh Jaemin dengan senyum lebarnya.
"Jaemin ah kita dimana?" Tanya Renjun.
"Rumah kakekku, kalian masalah kan menginap disini? Aku jamin aman."
Ucapan Jaemin membuat para member melotot. Bahkan yang pemuda manis itu bilang rumah lebih cocok dibilang istana.
Beberapa member sibuk mengamati sekitar, emperhatikan pelataran yang begitu luas dengan pohon di kanan kirinya.
"Jaemin ah, apa kita tidak merepotkan?"
"Tenang hyung, kakek dan nenek akan senang jika rumah mereka ramai."
Setelahnya, para member masuk ke dalam mansion dengan Jaemin dan Arashi yang memandu jalan. Mereka tak henti berdecak kagum dengan interior yang disuguhkan.
"Setelah ini Arashi kun akan mengantar kalian ke kamar. Segera membersihkan diri, lalu kita makan malam bersama."
---
"Ini gila, Jaemin ternyata adalah old money?" Pekik Mark yang kebetulan satu kamar dengan Taeyong dan Lucas.
"Aku pikir Chenle sudah yang paling kaya tapi ternyata.. Pantas saja anak itu sangat misterius." Timpal Lucas.
"Sudahlah cepat bersihkan diri, tidak sopan jika membuat yang punya rumah menunggu."
----
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
The Young Master and His Guard [NOMIN]
FanfictionBercerita tentang Lee Jeno yang mencintai tuan muda nya. END #nomin #bxb