#3

8.4K 711 14
                                    

Kegiatan NCT Dream kembali berjalan normal. Berita mengenai Jaemin juga sudah mereda walaupun masih banyak fans yang bertanya-tanya. Kini para member NCT Dream tengah merusuh di dorm kakak mereka -NCT 127. Berawal dari Renjun dan Jaemin yang tak menemukan bahan makanan untuk memasak, akhirnya mereka semua di seret oleh Haechan menuju dorm nya.

Pada akhirnya, Taeyong juga meminta member wayv untuk datang, tak lupa dengan Sungchan dan Shotaro. Hitung-hitung kumpul keluarga setelah mereka lama tak bertemu karena kesibukan masing-masing unit.

"Haechan makan dengan tenang." Tegur Doyoung.

Seperti biasa, Haechan dengan segala tingkahnya yang bisa membuat para member geleng-geleng kepala. Sedari tadi pemuda tan itu tak berhenti mengganggu Renjun dan Winwin yang kebetulan duduk di dekatnya.

"Jaemin ah, berita itu benar?" Tanya Jungwoo, para member langsung mengarahkan atensi mereka pada Jaemin.

"Ya, itu memang benar aku." jawab Jaemin singkat, ia masih sibuk menghabiskan kuah kimchi jiggae nya. Jangan tanya siapa yang memilih makanan itu, kalian pasti langsung bisa menebak.

"Jadi itu kenalan mu?" Kali ini Handry yang bertanya.

"Kakek ku," Jawab Jaemin kelewat santai. Padahal mamber lain sudah menatapnya dengan pandangan terkejut.

"Jaemin ah, apa pekerjaan kakekmu?" Celetuk Mark yang sudah kepalang penasaran. Sedari kemarin ia ingin menanyakan hal ini namun takut membuat Jaemin tak nyaman. Sekarang, selagi Junwoo sudah membuka pintu, jadi terobos saja.

Jaemin menjauhkan mangkoknya yang sudah kosong sebelum menatap satu persatu member yang masih setia menatap penuh penasaran.

"Emm, pengangguran?" Jawab Jaemin dengan nada tak yakin.

Para member terpekik tak percaya. Pengangguran mana yang bisa membeli mobil seharga delapan belas juta dolar?

"Pengangguran mana yang punya mobil semewah itu Jaeminnie?" Protes Taeyong.

"Kakek ku memang pengangguran. Warisannya saja yang banyak hehe."

Member lain membuang nafas kasar, sangat susah mengorek informasi pribadi Jaemin. Si empu juga sepertinya tak ingin memberitahu lebih jauh.

"Aish sudah-sudah, kalian membuat Jaemin tak nyaman." Ucap Renjun sembari menatap tajam satu persatu member nya, bahkan pria itu sudah akan melempar sendok kepada Chenle saat si pemuda pucat itu ingin membuka kembali mulutnya.

----

Seusai makan, Jaemin, Jeno dan Haechan pamit untuk pergi membeli bahan makanan. Awalnya hanya Jaemin yang akan pergi namun Jeno berinisiatif untuk ikut dan Haechan menyusul setelahnya. Ketiganya kini berada di salah satu supermarket yang berada tak jauh dari dorm.

Jaemin membuka catatan nya, memastikan semua titipan teman-temannya tak tertinggal, Jeno membantu mendorong troli, Sedangkan Haechan sudah memisahkan diri entah ke mana.

"Jeno ya, haruskah kita beli daging?"

Jeno terlihat berpikir. Sudah lama mereka tidak makan daging bersama, jadi mungkin akan menyenangkan jika mengadakan pesta barbeque kecil-kecilan.

"Boleh juga, aku akan mengambil cola kalau begitu."

Jeno meninggalkan Jaemin yang sibuk memilih beberapa daging. Pemuda sipit itu berjalan ke arah minuman dingin. Saat sedang sibuk memilih, ponsel di sakunya berdering, buru-buru ia memeriksa benda persegi panjang itu, lalu memasukkannya kembali ke dalam kantong setelah mengetahui si penelpon.

"Sudah?"

Jeno menengok, mendapati Jaemin yang sudah berdiri di belakangnya.
Pemuda tampan itu melirik ke dalam trolly, sedikit meringis saat melihat banyak daging di dalam sana.

"Kau tidak mengambil terlalu banyak?"

Jaemin mengikuti arah pandang Jeno, bibir tipisnya tersenyum simpul.

"Tidak, aku akan mengundang hyungdeul juga, Tidak masalah kan?"

"Tentu saja tidak masalah." Jawab Jeno sembari mengusap lembut surai lebat Jaemin.

"Aku seperti melihat pasangan suami istri tengah belanja."

Kedua pemuda itu menoleh, melihat Haechan yang sudah berkacak pinggang di hadapan mereka.

"Kau tidak membeli apapun?" Tanya Jaemin saat tak menemukan apapun di kedua tangan si pemuda tan.

"Tidak, aku hanya ingin jalan-jalan."

Si manis mengangguk, lalu bergegas menuju kasir untuk membayar semua belanjaannya.

---

Jeno mengunci dirinya di dalam kamar setelah pulang dari supermarket. Pemuda tampan itu menatap sebal ponselnya yang sedari tadi tidak berhenti berdering.

"Ada apa sebenarnya?" Pekiknya setelah menerima panggilan.

"Ace!"

Jeno langsung mengubah mimik mukanya menjadi lebih serius setelah mendengar panggilan itu.

"Ada apa Roger?"

"Seseorang mencari informasi mengenai tuan muda."

"Lakukan seperti biasa!"

"Tidak bisa, mereka bukan fans, ada keamanan berlapis yang melindungi akun itu. Bahkan mereka sudah hampir membobol jaringan kita."

"Sialan, aku akan berdiskusi dengan Cadee."

Jeno memutuskan panggilannya lalu bergegas mencari kontak seseorang.

"Ke kamarku sekarang Cadee!"

"Ok, five minutes."

---

Malam hari nya, dorm dream kedatangan para hyungdeul karena undangan dari Jaemin. Dorm yang biasanya sudah ramai itu menjadi semakin ramai.

Bukan NCT kalau tidak ribut. Seperti saat ini, Taeyong yang sibuk berdebat dengan Doyoung, Haechan yang menjahili Mark dan Renjun, Jeno dan Jisung yang teriak-teriak karena main game dan masih banyak lagi. Teil sebagai member tertua hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah para adiknya.

"Wah, kau membeli banyak daging?!" Seru Kun begitu melihat kulkas yang berisi banyak daging.

"Aku beli banyak karena diskon." Jawab Jaemin, padahal ia asal mengambil tanpa melihat harga.

Jaemin dan Kun mulai menyiapkan daging yang akan mereka bakar sedangkan Taeyong dan Doyong membuat makanan lain.

"Jeno ya, bisakah kau membantu menyiapkan meja dan kompor?"

Jeno mengangguk kecil lalu bergegas menyiapkan meja di ruang tv di bantu Jaehyun dan Johnny.

Setelah semua siap Yuta dan Mark membantu membawa semua makanan dan daging yang sudah dipotong-potong ke atas meja.

"Jisung ah letakkan ponselmu dan ayo makan." Tegur Taeyong saat melihat sang maknae yang masih sibuk bermain ponsel. Setelahnya mereka mulai makan diselingi obrolan ringan dan berebut makanan, tentu saja.

"Jadi, setelah ini kita akan fokus latihan untuk SM tour?" Tanya Winwin di sela makan mereka.

"Ya begitulah, mungkin besok manager hyung akan membahas hal itu."

"Wah, pasti akan sangat sibuk." Keluh sang maknae.

"Sudah, nikmati saja, nanti akan ku mintakan libur setelahnya." Ucap Taeyong yang tentu saja dibalas anggukan semangat oleh para member.

"Jeno ya, ponselmu berdering sedari tadi."

Jeno menatap Haechan yang tengah membawa ponselnya, meraih benda pipih itu lalu perbi begitu saja ke dalam kamar.

"Dia terlihat banyak masalah." Ucap Yuta setelah melihat adik segrupnya itu sudah masuk ke dalam kamar.

---

TBC

gimana bab ini?

The Young Master and His Guard [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang