#15

5.3K 499 7
                                    

Pergantian bulan, jadwal NCT semakin padat. Dalam sehari mereka bisa datang ke dua reality show, lalu latihan untuk come back mereka. Jaemin menghela nafas saat diberi waktu istirahat. Para member sudah duduk di pinggir ruang latihan, bahkan Chenle dan Haechan sudah tidur terlentang. Kegiatan hari ini cukup padat hingga membuat mereka semua sedikit kelelahan.

Beberapa saat kemudian, manager datang dengan membawa banyak makanan. Ia meletakkan bungkusan yang ternyata berisik ayam goreng itu di tengah para member.

"Makanlah, setelah ini pulang dan istirahat."

Para member mengangguk antusias, tidak sabar untuk segera merebahkan diri di kasur yang nyaman.

Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam saat member Dream keluar dari ruang latihan. Mereka berjalan bersama kemudian berpisah di parkiran. Jaemin sudah duduk dengan nyaman di dalam mobil, bersiap untuk tidur karena terlalu lelah. Sedangkan Jeno sibuk memastikan tidak ada mobil misterius yang mengikuti mobil mereka.

Semua aman terkendali, mobil yang ditumpangi Jaemin dan Jeno dan member lain selamat sampai dorm namun mobil yang dikendarai manager hyung dan Chenle diserang. Motifnya sama seperti sebelum-sebelumnya, namun kecelakaan kali ini lebih parah. Mobil mereka tergelincir sampai menabrak beberapa mobil lain. Tidak ada korban jiwa, namin jalanan sempat macet selama beberapa saat.

Keesokan paginya, berita kecelakaan yang melibatkan Chenle menjadi tranding di mana-mana. Fans sudah mendesak agensi untuk memberi pernyataan mengenai kabar Chenle. Semua orang kerepotan sedangkan si pemilik suara lumba-lumba itu malah sedang tertawa terbahak-bahak di dorm.

"Chanle ya, semua orang menghawatirkan mu tapi kau malah tertawa seperti tidak ada masalah di sini." Ucap Renjun, merasa jengkel karena suara tertawa Chenle membuat telinga nya sakit.

"Salahkan Jisung yang mengirim meme lucu ini pada ku, hyung."

Renjun mendengus, adiknya yang satu ini memang sedikit menjengkelkan.

Beberapa saat kemudian, keduanya menoleh saat mendengar suara pintu yang dibuka. Wajah cerah Jaemin menyapa keduanya.

"Kau sudah lebih baik Chanle ya?" Tanya si manis yang langsung mendudukkan diri di sebelah Chenle.

"Baik hyung, kau tak perlu khawatir."

Jaemin mengangguk sembari mengusap lembut lengan sang adik yang dibalut perban. Tak ada luka serius yang Chenle dapatkan, hanya goresan kecil dan beberapa memar di kaki dan bahu kirinya. Saat kejadian, Chenle memang duduk di sebelah kiri. Tubuhnya menghantam pintu mobil saat mobil itu ditabrak dari sebelah kanan.

---

"Kecelakaan kali ini lebih parah dari sebelumnya."

Jeno memijat keningnya, ia baru saja sembuh tapi langsung dihadapkan oleh berbagai permasalahan.

"Aku tidak yakin mereka tidak tau mana mobil yang dikendarai tuan muda. Selama ini kami selalu menggunakan mobil yang sama."

"Apakah musuh kali ini memang bodoh?"

Ucapan Roger membuat Jeno dan Haechan berfikir keras. Banyak kemungkinan yang bisa saja terjadi namun mereka tidak boleh meremehkan musuh. Selemah apapun musuh, meremehkan mereka bisa jadi awal dari kekalahan.

"Atau mereka ingin kita beranggapan jika mereka lemah agar kita menurunkan proteksi?" Haechan menanggapi. 

"Untuk saat ini kita simpulkan saja seperti itu. Berapa anak buah kita saat ini Rog?"

"Total ada empat puluh lima orang, Ace. Lima orang saat ini terjun langsung untuk mengawasi tuan muda dari dekat dan dua orang aku selundupkan untuk menjadi bodyguard agensi, sisanya masih menunggu perintah."

The Young Master and His Guard [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang