"MOMMY HUAAAAAA."
Jaemin berlari tergopoh-gopoh menuju pintu utama mansion saat mendengar suara tangis si bungsu.
Sesampainya di foyer, ia bisa melihat putri kecilnya yang saat ini sudah berusia tujuh tahun sedang terduduk dilantai sembari menangis, sedangkan kakak dan ayahnya berjongkok di depan si bungsu sembari berusaha menenangkan gadis kecil itu.
"Ada apa lagi ini?" Tanya Jaemin sembari berkacak pinggang. Ia menatap si sulung dan sang suami dengan pandangan tajam, meminta penjelasan.
"Hehe tidak ada sayang." Jawab Jeno sembari membawa tubuh Hana ke dalam gendongannya, namun sang anak malah memberontak dan merentangkan tangan pada sang ibu.
Jaemin yang melihat itu langsung maju, mengambil alih tubuh putri kecilnya yang masih menangis sesenggukan.
"Ada apa sayang?"
"Daddy dan Logan oppa membuat Hyun Jae tidak mau berteman dengan Hana lagi hueee."
Jaemin menghela nafas ini sudah kesekian kalinya sang suami dan anak sulung membuat putri kecilnya menangis karena tingkah posesif mereka.
Tiga hari yang lalu Hana juga pulang sekolah dalam keadaan menangis karena sang kakak memarahi temannya bernama Dong min hanya karena terlihat menggenggam tangan adiknya, dan sekarang apa lagi?
"Kau apakan anakku?" Desis Jaemin setelah membaringkan tubuh Hana yang sudah tertidur di atas tempat tidur. Gadis kecil itu menangis cukup lama hingga kesulitan bernafas dan membuat semua orang panik.
"Anak kita sayang, astaga."
Jaemin mendelik ke arah Jeno, berjalan keluar dari kamar serba pink itu ke arah ruang keluarga, berniat melanjutkan bacaannya yang tertunda. Di belakangnya Jeno tetap mengikuti, bahkan pria itu belum mengganti pakaian kantornya.
"Sayang, jangan marah. Logan yang memulai."
Jaemin tak menggubris. Kedua ayah dan anak itu memang selalu seperti itu. Akan mengkambing hitamkan satu sama lain saat berbuat salan. Jaemin sudah sangat hafal dengan hal itu.
"Yoo, kau apakan lagi istrimu?"
Haechan masuk ke dalam mansion dengan pakaian santai dan gaya tengil khasnya, membuat Jeno mendengus keras.
"Apa yang kau lakukan disini?" Sinis Jeno.
"Easy man, aku ingin menjemput tuan putri Hana untuk jalan-jalan bersama member lain. Dimana anakku?"
Haechan memang sangat menyayangi Hana sejak gadis kecil itu lahir. Bahkan dia sudah mendeklarasikan diri sebagai ayah asuh Hana dan ingin dipanggil 'papa'. Maklum selama ini dia selalu dibuat kerepotan oleh Logan.
"Baru saja tidur. Duduklah Chan, tunggu beberapa jam dulu. Dia baru saja menangis sampai sesak."
"Wah, apa lagi yang dilakukan dua setan itu?"
Jeno mendelik.
"Kau pasti bisa menebaknya."
Suara tawa Haechan menggelegar di mansion yang sepi itu. Sisi posesif Jeno dan Logan memang sudah sangat mendarah daging. Jangankan Jeno dan Logan, para member NCT pun akan sangat posesif pada princess satu itu walaupun tidak separah ayah dan kakaknya.
"Eoh uncle Chan, sedang apa disini?"
Logan, bocah empat belas tahun itu terlihat berjalan santai menuju ruang tengah sembari sibuk mengeringkan rambutnya yang masih basah.
"Tentu saja menjemput princess." Jawab Haechan yang langsung di balas dengusan oleh Jeno dan Logan.
"Kemana lagi kali ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Young Master and His Guard [NOMIN]
FanficBercerita tentang Lee Jeno yang mencintai tuan muda nya. END #nomin #bxb