#6

6.7K 614 5
                                    

Jaemin terbangun saat merasakan guncangan kecil pada tubuhnya. Begitu membuka mata, hal pertama yang ia lihat adalah leher seseorang, kepalanya mendongak mendapati wajah tampan sahabatnya.

"Jeno ya sudah sampai?".

"Oh, kau terbangun?".

Jeno menundukkan kepalanya berusaha melihat keadaan si manis.

"Tidur lagi, setelah ini kita sampai kamarmu."

Tadi, sesampainya di dorm, mereka langsung di berondong banyak pertanyaan karena terlambat. Manager yang awalnya sudah akan pulang kembali lagi ke dorm NCT Dream karena melihat mobil mereka yang penyok dimana-mana.

"Aku akan menjelaskan setelah membawa Jaemin ke kamar." Ucap Jeno sebelum mengantar Jaemin ke kamar nya.

---

Saat ini, beberapa member, manager dan supir yang terlibat sudah berkumpul di ruang tv dorm dream.

"Tadi kami di ikuti seseorang, setelah itu BOOM! mobil kami di tabrak dan yah seperti itu," Jelas Haechan dengan segala ekspresi nya.

"Kalian baik-baik saja? Ditabrak dimana? kenapa tidak menghubungi kami?" Tanya manager dream.

"Kami baik-baik saja, hanya luka kecil. Orang yang mengikuti kami langsung pergi setelah menabrak bagian belakang mobil. Jaemin tidak bangun dari tidurnya dan supir pingsan karena benturan."

Jeno melirik tajam pada sang supir di akhir kalimatnya, membuat pria paruh baya itu tak berkutik. Sebelum tiba di dorm, Jeno sudah memberi peringatan pada sang supir untuk bungkam.

"Syukurlah kalau kalian baik-baik saja, segera obati luka kalian dan istirahat. Akan aku izinkan istirahat untuk besok."

Manager dan supir pulang setelah itu, meninggalkan beberapa member NCT yang masih membantu Jeno dan Haechan mengobati luka mereka.

"Lain kali kalau terjadi masalah langsung hubungi kami." Nasihat Taeyong sembari mengobati luka lebam di lengan Jeno.

"Baiklah hyung."

Setelah itu, semua member kembali ke dorm dan kamar masing-masing. Jeno menyempatkan diri menengok Jaemin di kamarnya. Pemuda manis itu tidur dengan sangat pulas. Senyum kecil terbit di wajah pemuda April, tangan besarnya mengusap lembut surai lebat si manis.

"Selamat tidur, Jaeminnie."

Kegiatannya terusik karena dering ponsel. Buru-buru Jeno melangkah keluar, takut membangunkan Jaemin.

"Bagaimana?" Tanya Jeno begitu memasuki kamarnya sendiri.

"Suruhan saingan bisnis tuan besar."

Jeno menghela nafas, memang susah menjadi orang kaya.

---

Dua hari berlalu dengan cepat, saat ini member NCT sudah sampai di bandara untuk menunggu boarding. Bandara begitu ramai karena banyak fans yang datang untuk melihat idol mereka.

Jaemin saat ini sedang dalam mode diam. Sedari tadi pria manis itu hanya diam sembari memperhatikan member lain bercengkrama. Jeno yang melihat itu langsung menghampiri si manis, duduk bersimpuh di depan Jaemin yang duduk di kursi tunggu.

"Kau bosan?"

Jaemin menggeleng, kepalanya menunduk memperhatikan Jeno yang lebih pendek darinya. Keduanya bertatapan sepersekian detik.

"Ayo masuk pesawat."

Suara manager terdengar, Jeno dengan sigap membawa tas Jaemin dan merangkul di manis agar berjalan di dekatnya.

Setelah hampir tiga jam akhirnya mereka sampai di hotel. Manager hyung langsung memberi kunci kamar masing-masing agar mereka cepat istirahat karena nanti malam mereka akan melakukan gladi.

"Jaemin ah, aku ikut ke kamarmu ya? Aku sedang malas sekamar dengan Haechan."

Jaemin menoleh, mendapati Renjun yang menatapnya dengan penuh permohonan. Si manis terkekeh lalu mempersilahkan teman segrupnya itu untuk masuk ke kamarnya dan Mark.

"Tidur di kasur ku saja agar Mark hyung tidak terganggu," Ucap Jaemin yang langsung di angguki Renjun.

Kamar itu memiliki dua kasur berukuran single, sebuah single sofa di pojok ruangan, mini bar, lemari pakaian, tv, dan juga kamar mandi yang lengkap dengan bathtub. Jaemin meletakkan semua barangnya di sebelah lemari pakaian tanpa berniat menatanya.

"Eoh Renjun disini?"

Kedua pemuda di dalam kamar menoleh ke arah pintu yang baru saja di buka. Mark berdiri di sana, berusaha membuka sepatunya.

"Aku tidak mau sekamar dengan Haechan." Ucapan Renjun membuat sang ketua terkekeh dan dengan baik hatinya mau bertukar kamar.

Kamar kembali hening setelah mark keluar untuk pindah ke kamar Haechan. Jaemin sudah mengganti pakaian dan sedang berbaring di kasurnya sedangkan Renjun nampak serius dengan ponsel di tangannya.

"Renjunnie, kau akan liburan kemana?" Tanya Jaemin tiba-tiba.

"Entahlah, mungkin aku akan pulang ke China. Kau?"

"Aku mungin akan menghabiskan waktu dengan keluargaku. Sudah lama tidak berkumpul."

Setelah itu tak ada lagi suara yang terdengar. Renjun melirik kasur di sebelahnya. Tersenyum simpul saat melihat Jaemin sudah terlelap.

---

Konser SMCU berjalan dengan sangat lancar selain sound sistem yang sedikit bermasalah, semua aman terkendali. Para menonton juga sangat ramai dan antusias membuat para idol tersenyum bahagia.

Saat ini semua Idol SM yang ikut konser sedang beristirahat di ruang tunggu masing-masing sebelum kembali ke hotel. Jaemin bergegas mencari tempat sepi saat melihat panggilan masuk dari sang kakek.

"Hallo kakek," sapa Jaemin setelah menerima panggilan itu.

"Nana sayang, bagaimana konsernya?"

"Sangat lancar dan ramai sekali."

"Wah selamat ya sayang, apa kau akan berkunjung ke mansion?"

Suara lembut lain menyapa pendengaran Jaemin, sang nenek.

"Iya, Nana dapat libur tapi akan pergi ke rumah Yuta hyung dulu selama tiga hari setelah itu Nana akan ke mansion. Daddy dan Mommy juga akan menyusul."

"Kenapa tidak mengajak teman-teman mu ke mansion saja?"

Jaemin mendengus mendengar ucapan dari sang kakek. Rasanya belum siap untuk mengungkap kehidupan pribadinya.

"Nana kau masih disitu sayang?"

"Iya Nana masih disini. Oh iya, terimakasih. Nana sangat menyukai makanan dan bunga yang nenek kirim."

Jaemin bisa mendengar suara tawa kecil dari kakek dan neneknya. Hatinya menghangat, tiba-tiba tidak sabar untuk bertemu keluarganya. Ia sudah sangat merindukan mereka.

"Nana tutup dulu ya, sampai bertemu tiga hari lagi."

"Baiklah sayang, setelah ini langsung istirahat oke? Kami menyayangimu."

"Ok! Nana juga sayang kalian."

Jaemin mematikan ponselnya lalu bergegas kembali ke ruang tunggu. Ia tak ingin membuat member lain cemas seperti waktu itu.

---

TBC

The Young Master and His Guard [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang