Pukul sepuluh malam, Jeno baru selesai latihan. Hari ini ia sudah latihan hampir sepuluh jam. Tubuhnya sudah sangat lelah, ingin cepat-cepat sampai dorm dan tidur. Namun naas, sang manager sepertinya lupa menjemput. Jadi ia harus tertahan di gedung SM lebih lama.
"Jeno-ya tidak pulang?"
Jeno mendongak, mendapati Jaehyun dan Johnny yang berjalan ke arahnya.
"Belum dijemput hyung."
"Mau pulang bersama kami saja?" Tawar Johnny, merasa kasihan dengan adiknya satu itu.
"Tidak perlu, aku akan menunggu beberapa saat lagi."
Kedua pemuda tampan itu mengangguk, memutuskan untuk duduk disebelah Jeno sembari menunggu member lain bersiap pulang. Tak lama kemudian, manager NCT Dream datang. Pria itu langsung keluar dari mobil dengan tergopoh-gopoh.
"Maaf Jeno ya, aku telat karena harus mengantar Jaemin ke rumah sakit."
"Jaemin sakit?" Tanya Jeno, pemuda tampan itu terlihat khawatir, begitu juga dengan Jaehyun dan Johnny.
"Dia keracunan karena makan sembarangan, Tapi sekarang ia sudah baik-baik saja. Aku dan Renjun menemaninya menghabiskan cairan infus sampai lupa menjemputmu."
Jeno bernafas lega.
"Tidak masalah hyung, aku juga baru selesai."
Setelahnya, Jeno dan Manager Dream berpamitan pada member NCT 127 lalu bergegas pulang. Pemuda sipit itu tak sabar melihat kondisi si manis.
---
"Jadi kau makan apa sampai bisa seperti ini?" Tanya Jeno begitu sampai di kamar Jaemin. Tadi begitu tiba, pemuda April itu bergegas meletakkan barangnya di kamar sebelum berlalu ke kamar Jaemin yang terletak di sebelahnya.
"Aku hanya mencoba restoran baru bersama Haechan, tidak tahu jika restoran nya hanya menjual makanan pedas hehe."
Jeno membuang nafas lelah. Padahal Jeno sudah mewanti-wanti Jaemin untuk tidak makan sembarangan karena lambung si manis sedikit sensitif. Tapi Jaemin sangat keras kepala.
"Sudah, sekarang cepat tidur. Besok tidak usah latihan dulu, manager sudah meminta izin untuk mu."
Jaemin mengangguk, menuruti perintah Jeno sebelum kembali mendengar omelan pemuda tampan itu.
"Eoh Jeno kau sudah pulang?"
Suara itu datang dari yang baru saja masuk ke dalam kamar sembari membawa nampan berisi makanan.
"Aku buatkan sup dan air jahe, perutmu tidak boleh kosong."
Renjun meletakkan mangkuk dan gelas yang ia bawa di atas nakas. Jaemin memang belum makan apapun setelah memuntahkan semua isi perutnya setengah jam lalu. Jadi, Renjun berinisiatif untuk membuatkan sup dan air jahe.
"Tapi aku mual Renjunnie."
"Nah, makanan ini tidak akan membuatmu mual."
Renjun mendudukkan dirinya di sebuah kursi yang sudah ditarik agar dekat dengan ranjang Jaemin, sedangkan Jeno beralih duduk di atas ranjang, dekat kaki si manis. Mata sipitnya tak berhenti memperhatikan Renjun yang menyuapi Jaemin dengan begitu sabar.
"Jeno ya, istirahatlah! Aku tau kau lelah, biar aku yang mengurus Jaemin."
Mendengar itu, Jeno mau tak mau mengangguk dan berlalu dari kamar Jaemin.
"Kenapa keluar? Tidak menemaninya?"
Jeno berpapasan dengan Shotaro saat keluar dari kamar Jaemin.
"Ada Renjun di dalam."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Young Master and His Guard [NOMIN]
Fiksi PenggemarBercerita tentang Lee Jeno yang mencintai tuan muda nya. END #nomin #bxb