The Young Master and His Guard [NOMIN]

#1

"YAK LEE HAECHAN KEMBALIKAN PONSEL KU!"

Jaemin menggelengkan kepalanya, tak habis pikir saat melihat kedua teman satu grup nya sedang kejar-kejaran dan saling meneriaki. Sebenarnya pemandangan seperti ini bukan hal baru bagi Jaemin, namun tetap saja saat si kulit tan bernama Lee Haechan itu membuat masalah dengan salah satu dari anggota grup, maka semuanya akan ikut merasa pening dan kesal.

Seperti saat ini, Haechan dengan jahilnya merebut ponsel Renjun saat pemuda yang memiliki kesabaran tipis itu sedang menggunakannya. Jaemin yang awalnya sudah tertidur nyaman di paha Renjun harus terbangun saat pria mungil itu tiba-tiba saja berdiri dan langsung berlarian mengejar Haechan.

"Haechan hyung tidak pernah bisa diam," Bisik sang maknae -Jisung, sembari membantu memijit kepala sang kakak yang pening akibat terbangun dalam keadaan kerkejut. 

"Kau kenapa Na?" Seorang pemuda beralis camar terlihat baru saja masuk ke dalam dorm.

"Biasa hyung," Jawab Jisung sembari menunjuk kedua hyung nya yang masih berlarian di area dapur.

"Lee Haechan memang tak pernah bisa diam." Komentar pemuda beralis camar tadi -Lee Mark, leader dari NCT Dream itu meraih toples kue di atas meja sebelum mendudukkan dirinya di sebelah Jisung.

"Hyung tidak ingin memisahkan mereka?" Suara husky terdengar dari arah tangga, pemuda bermata sipit dengan kaos polos dan celana pendek berjalan sembari mengeringkan rambutnya yang terlihat masih basah.

"Tidak, kau saja Jeno-ya. Aku sudah lelah."

Jeno mengedikkan bahu acuh, lalu ikut bergabung dengan yang lain. Jaemin segera meletakkan kepalanya pada bahu Jeno setelah pemuda sipit itu duduk.

"Kau kenapa?"

Jaemin tak menjawab, terlalu mengantuk untuk berbicara. Si manis langsung kembali tertidur begitu menyamankan kepalanya di bahu Jeno. 

BRAKKK

"ASTAGA KALIAN BISA DIAM TIDAK?"

Jisung refleks menutup telinga hyung kesayangan nya agar tak terganggu dengan teriakan sang leader. Tiga pemuda yang masih duduk di sofa itu menatap nyalang dua member yang sejak tadi membuat keributan. 

"Haechan kembalikan ponsel Renjun!" Titah Mark yang langsung di turuti si pemuda tan. Begitu menerima ponselnya, Renjun langsung masuk ke dalam kamar, menutup pintu dengan kencang, member asal China itu merajuk.

"Biar aku saja yang bujuk." Jeno sedikit tersentak saat mendengar suara Jaemin di telinganya, ternyata si manis terbangun.

Jaemin melangkah ke kamar Renjun dengan pelan, berniat kembali tidur sembari melihat keadaan Renjun.

"Injunnie tidur?" Tanya Jaemin begitu melihat gundukan selimut di atas tempat tidur. 

Tak ada balasan, jadi Jaemin memutuskan untuk ikut berbaring sembari memeluk gundukan selimut tersebut.

"Aku ngantuk sekali."

Tidak lama kemudian si manis kembali tenggelam dalam alam mimpi. Renjun yang mengetahui hal itu membenahi selimutnya, membaginya dengan Jaemin sebelum ikut tidur sembari memeluk si pemuda Leo.

---

"Tidak jadi melihat Jaemin?" Tanya Mark begitu melihat salah satu adiknya kembali setelah tadi berkata ingin melihat keadaan Jaemin.

"Tidak hyung, takut mengganggu." Jawab Jeno sebelum meraih ponselnya yang sebelumnya tergeletak di sofa lalu berlari menuju kamarnya di lantai dua.

Tiga pemuda lainnya yang masih berkumpul di ruang tamu saling memandang sebelum ikut pergi ke kamar Jisung untuk istirahat karena mereka memiliki jadwal penerbangan ke Jepang sore nanti.

---

"Jeno-ya bangun!" 

Jeno mengerjapkan matanya beberapa kali saat merasakan sentuhan lembut di kepalanya. Begitu membuka mata, wajah segar Jaemin lah yang menyambutnya.

"Bangun, kita akan berangkat satu jam lagi."

Jeno terduduk, mengumpulkan kesadarannya sebentar sebelum bergegas ke kamar mandi. Sedangkan Jaemin keluar dengan membawa koper dan satu ransel yang sudah mereka siapkan sebelumnya.

"Jeno sudah bangun?" Tanya Mark begitu Jaemin tiba di ruang tamu. Semua member NCT Dream kecuali Chenle dan Jeno sudah berkumpul untuk menunggu sang manager menjemput.

"Sudah, apakah Chenle sudah berangkat?"

"Sudah, dia di jalan bersama manager hyung."

Dua puluh menit kemudian Jeno bergabung di ruang tamu dalam keadaan rapi dan segar.

"Jaeminnie barangmu sudah?"