Pagi hari tang cerah sudah terjadi keributan di mansion keluarga Lee, saat ini sang kepala keluarga -Lee Jeno sedang mengobrak-abrik gudang untuk mencari beberapa peralatan bayi bekas anak pertamanya.
Rencananya hari ini ia dan Jaemin akan menyiapkan kamar bayi. Jaemin lebih memilih menggunakan beberapa peralatan bekas Logan yang masih bagus dari pada membeli yang baru. Toh dulu Logan mendapat banyak peralatan bayi jadi beberapa masih ada yang belum terpakai.
Setelah sarapan, Jeno langsung pergi ke gudang untuk mengambil beberapa barang yang mereka perlukan. Melelahkan memang namun mereka sangat antusias menyambut anak kedua mereka. Bahkan Jeno sendiri yang melarang para maid membantunya karena terlalu antusias.
Dulu Logan lebih sering diasuh oleh orang tua Jaemin dan para sepupunya karena keadaan. Jeno amat menyesal karena hal itu. Ya walaupun ia masih sering ikut mengurus namun ia tidak sepenuhnya bisa memberi perhatian pada Logan karena keadaan waktu itu. Jadi anak kedua ini ia ingin mencurahkan semua perhatian dan kasih sayangnya, apalagi saat ini Jaemin akan selalu berada di sampingnya.
Jeno mengernyit saat tak sengaja melihat setumpuk pakaian dewasa yang disimpan di sebuah container bersama pakaian bayi Logan.
Ayah satu anak itu meraih salah satu baju dan kembali terheran-heran saat menyadari bahwa baju itu adalah bajunya yang dulu hilang. Jeno kembali meraih baju lain untuk memastikan. Benar saja, semua baju itu adalah baju-baju nya yang hilang dulu.
Pemuda tampan itu memilih untuk keluar dari gudang sembari membawa setumpuk bajunya untuk ia tanyakan pada sang istri.
"Sayang." Panggil Jeno pada Jaemin yang masih berkutat dengan dekorasi kamar anak kedua mereka. Pemuda itu duduk bersimpuh di atas karpet dengan beberapa pernak-pernik yang berserakan di sekitarnya.
"Ada apa?"
"Kenapa bajuku ada disini?" Tanya Jeno sembari menunjukkan beberapa baju yang ia bawa.
Melihat itu membuat Jaemin terkekeh dengan semburat merah di kedua pipinya.
"Saat hamil Logan, aku selalu merindukanmu. Jadi aku meminta Haechan mencuri beberapa bajumu untuk menemaniku tidur setiap malam."
Jawaban Jaemin membuat Jeno ternganga antara sedih dan bahagia. Ternyata selama hamil Logan, Jaemin selalu mengingatnya.
"Sayang, pasti saat itu begitu berat untukmu."
Jeno berjalan mendekati sang pujaan hati, duduk bersimpuh di sebelah si manis. Kemudian membawa kesayangannya itu ke dalam pelukannya.
"Itu konsekuensi yang aku dapatkan, maaf karena keegoisan ku, kau tidak bisa menemani tumbuh kembang Logan saat masih dalam kandungan."
Jano menggeleng.
"Tidak sayang, jangan mengingat masa lalu yang bisa menyakitimu ok. Aku tidak pernah menyalahkan mu. Aku tau kau yang paling berat menjalani semua itu. Jadi, sekarang kau hanya perlu menatap masa depan dan jangan mengingat apapun di masa lalu yang bisa menyakitimu."
Keduanya saling melempar senyum. Benar, masa lalu tak akan pernah bisa di rubah bagaimanapun caranya. Yang terpenting sekarang adalah, mengiklaskan segala hal di masa lalu dan fokus pada masa depan.
---
"Logan astaga, kau bisa membuat uncle mati muda."
Keluh Haechan yang sedari tadi tak habis pikir dengan segala tingkah laku bos kecilnya.
Tadi pagi, anak itu diantar sang ayah ke dorm NCT karena merengek ingin bertemu para uncle nya. Haechan yang baru saja bangun dibuat bingung melihat Logan tertawa terbahak-bahak bersama Yuta sembari menunjuk-nunjuk dirinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/332231632-288-k984148.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Young Master and His Guard [NOMIN]
FanficBercerita tentang Lee Jeno yang mencintai tuan muda nya. END #nomin #bxb