bab 11

1.4K 175 40
                                    

Uh maaf Nana baru bisa up,

Yuk kita baca lagi

Vote komen ya bestie 😍🥰
.
.
.
.

Saat malam setelah puas berkeliling di rumah barunya, Maf dengan sayang tak bosan memeluk sang istri yang menurutnya begitu cantik. Mereka sedang menonton televisi, namun Maf sama sekali tak fokus pada layar.

"Mas, liat TV-nya, jangan aku mulu yang di lihat," tegur Tine.

"Abis istri Mas lebih menarik dari pada TV."

"Ih Mas ...?"

"Iya ni Mas liat TV, film apa sih?"

SS CHAT 

"Suara hati seorang istri Mas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Suara hati seorang istri Mas. Mas liat deh, suaminya jahat banget, awas Mas kayak itu ya," ucap Tine yang tak suka melihat adegan suami yang menyakiti istrinya.

"Ih nggak mungkin, sampai kapan pun Mas nggak bakal nyakitin istrinya Mas."

Tit ..!

"Loh, Mas? Kok dimatiin?"

"Sudah malam, mau jam 9 loh."

"Baru juga jam 9, filmnya tanggung loh, Mas."

"Ya sudah, Mas tunggu sampai film habis, setelah itu kita tidur ya," ucap Maf sambil menghidupi kembali televisi tersebut.

Setelah film selesai seperti yang Maf katakan tadi mereka menyudahi tontonan mereka. Tine dengan lembut di gendong suaminya, meski ia sangat canggung namun ia harus patuh karena Maf memaksa Tine untuk digendong.

"Bobok aja ya, besok Mas udah masuk kerja, jika kita ehm ehm takut nggak kebangun, dan satu lagi, sayangnya Mas besok ikut Mas ke kantor ya," ucap Maf setelah merebahkan Tine.

"Hah! Ikut ke kantor? Ke kantornya Mas maksudnya?" kaget Tine, atas ucapan suaminya barusan.

"Iya, ke kantor Mas, sekarang tidur yuk," ajak Maf merapikan tubuhnya bersiap memeluk Tine.

"Mas kok aku ikut? Aku ngapain di kantor, Mas? Nggak ah, aku di rumah aja nunggu Mas pulang."

"Jangan ngebantah, Tine. Katanya mau jadi istri yang patuh sama suaminya."

"Iya tapi kan nggak harus ikut Mas ke kantor?"

"Tine, pokoknya nggak ada penolakan, kalau kamu nggak mau Mas paksa loh," tegas Maf.

"Ih, Mas kok maksa-maksa terus sih, nikahin aku juga maksa-maksa," ucap Tine, Maf seketika menatap sedih istrinya.

"Ow ... jadi kamu kepaksa nikah sama Mas ini ceritanya?"

"Eh bukan gitu, Mas. Anu ... ini ...," ucap Tine gelagapan, tau salah dalam memilih kata tadi.

"Sudah jujur saja deh, pasti kepaksa kan nikah sama Mas. Iya, Mas tau Mas datang-datang udah langsung minta kamu buat nikah sama Mas dan kamu akhirnya nyesal kan sekarang udah nikah sama Mas," rajuk Maf membuat Tine langsung frustasi dan merasa bersalah.

MAF&TINE(BL) (MG)| SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang