bab 32

1.1K 141 48
                                    

Hallo hay...

Malam, balik lagi sama Nana.

Jangan lupa, sebelum baca minta vote komennya ya...

Happy Reading 😍😘

"Tine, benaran kamu nggak papa?"

"Iya, Mas. Aku nggak tahan, aku kuat kok, iya kan, sayangku?" ucap Tine menunduk mengelus perutnya dengan tubuh yang sudah telanjang entah siapa yang saling melepaskan.

"Mas masuin sekarang ya?" tanya Maf mengusap Mas juniornya di depan lubang surga itu.

Kepalanya seketika berdenyut, dua bulan ini Maf benar-benar menahan diri, tapi kali ini ia akhirnya merasakan lubang sempit itu. Nafasnya terengah ketika inci demi inci ia dorong masuk ke dalam.

Remasan dinding lubang Tine menariknya semakin masuk.

"Ngkkk, aah ... Mas ..."

"Kenapa, sayang? Sakit ya?" Maf mengusap kening yang mengerut lalu Tine menggeleng cepat.

"Sangat besar, Mas. Aku rindu."

"Mas juga, sayang," balas Maf memajukan wajahnya untuk melumat bibir istrinya yang merekah.

Dorongan lembut Maf berikan sesuai anjuran Dokter kandungan Tine, namun ini memabukkan, membuatnya lebih bersabar untuk meledak padahal waktu yang di berikan hanya 15 menit saja.

"Mas, mphhh ... sshhh ...," ribut Tine menggeliat seperti cacing kepanasan.

"Tenang, sayang. Mas akan cepat kok."

"Ssshhh, Mas a-khu mau, mphhh ...," racau Tine menggeleng ke kiri dan ke kanan.

Bahkan pinggangnya terangkat ketika suaminya mendorong diri semakin cepat.

Maf mengusap perut yang sudah terlihat itu agar sedikit lebih tenang, dan benar Tine meredamnya dengan menurunkan pinggangnya menahan bawahnya yang penuh.

Matanya sayu melihat suaminya yang berpacu dengan sesuatu.

"Mas hentikan!" rengek Tine mendorong suaminya keluar.

"Kenapa, sayang? Apa perutmu sakit."

"Enggak ih!" bentak Tine dengan marah.

"Terus kenapa?"

"Membosankan!" ucapnya.

"Maksudnya?"

"Lakukan kayak biasa, Mas. Tadi itu terlalu pelan, aku ingin seperti biasa!"

"Sayang, tapi kan ...?"

"Ya udah nggak usah aja!" rajuk Tine menarik selimutnya.

ss chat 107

"Kok malah merajuk, kamu mau ini, hmm?" ucap Maf merusuk ke dalam selimut Tine, kemudian Tine merasakan hangatnya lidah Maf menusuk surganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kok malah merajuk, kamu mau ini, hmm?" ucap Maf merusuk ke dalam selimut Tine, kemudian Tine merasakan hangatnya lidah Maf menusuk surganya.

"Ah, Mas shhh ... mphhh," lenguh Tine meremas sprei.

MAF&TINE(BL) (MG)| SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang