bab 24.

1.3K 156 60
                                    

Aku mau doble up aja meski nggak ada yang minta.

Selamat membaca, dah ah aku mau ngambek dulu.

***

Sesampainya di kantor, Tine dengan semangat langsung turun dari kendaraan tersebut dan berlari masuk meninggalkan suaminya yang sontak cemas.

"Sayang, pelan-pelan!" teriak Maf melepas helmnya dan meninggalkan motor itu begitu saja untuk mengejar sang istri.

Tine memasuki ruangan karyawan, Santi, Dian, Agus, Cipto dan lain-lain, penuh semangat ia langsung mendekati mereka.

"santi, Kak Dian tau gak aku-"

"Tine, ini benaran kamu hamil?" potong Agus lebih dulu.

"Hah? Pak Agus tau dari mana?"

"Ini?" tunjuk Agus memperlihatkan postingan Maf lewat handphone-nya.

ss chat 76, 77

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya, Tine. Kami juga baru liat, benaran kamu hamil?" sambung Santi sangat penasaran, bahkan kebahagiaan terpancar di raut wajahnya.

"Iya, San. Aku hamil, aku aja kaget dan nggak nyangka," lonjak Tine memegangi tangan Santi dan Dian saling meloncat-loncat.

"Astaga, Tine," ucap Maf yang baru menemukannya istrinya sehingga semua karyawannya langsung berhamburan menunduk.

"Kamu kenapa lari-lari sih?"

"Abis aku nggak sabar Mas kasi tau mereka."

"Sekarang mereka udah tau, kan? Dan udah liat juga postingan saya pasti!" ucap Maf semakin membuat semuanya menunduk.

"Ih, Mas jangan bikin mereka takut, liat Kak Dian, Santi dan Pak Agus jadi nunduk, Mas sana lah aku mau di sini sebentar," usir Tine dengan kecanggungan ini, ia tau suaminya pasti membuat mereka takut sama seperti yang Tine rasakan dulu.

"Nggak, sayang. Kita harus pulang sekarang, Mama-Papa nunggu di rumah."

"Hah? Mama Papa di rumah kita?"

MAF&TINE(BL) (MG)| SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang