bab 5

1.6K 194 33
                                    


Hay balik lagi dong, yuk vote dulu sebelum baca dan

Komen yang banyak...

Happy Reading 😍🥰

.
.
.

Pagi yang sudah sejak tadi menunjukkan sinarnya hingga yang sangat pulas perlahan terbangun merasakan sesuatu yang basah dan gel dingin menyapu-nyapu kemaluannya.

Tine terkejut, langsung terduduk, suaminya jongkok di antara kedua pahanya sehingga membuat Tine terperanjat dan memundurkan dirinya.

Tubuhnya yang masih terbungkus selimut sangat memalukan dengan cahaya yang begitu terang. Ia sangat malu karena Tine tak bangun lebih awal dari suaminya seperti yang Mbi pesankan padanya.

"Jika sebelum pagi, Tine harus bangun dan mandi dengan keramas untuk mensucikan diri."

Pesan Mbi yang sangat jelas dan Tine tidak melakukannya, sedang suaminya terlihat segar dengan rambut yang basah. Jelas suaminya sudah mandi membuat Tine sangat malu dan bersalah.

Ia segera bangkit begitu saja beranjak pergi ke dalam bilik mandi dengan berjalan memakai selimut tebal untuk menutupi dirinya.

Langkahnya sangat menyiksa dengan rasa perih di bawahnya sekarang membuat perjalanan dari ranjang ke bilik mandi terasa begitu jauh dan panjang.

Setelah Tine membersihkan diri, ia keluar dan tak menemukan suaminya di kamar hotel, ia lihat ranjang putih dengan noda darah, apa itu datang dari bawahnya? Membuat Tine harus menelan ludahnya dan menutupi noda darah dengan selimut yang ia bawa kabur tadi ke bilik mandi.

Tine mencari suaminya, ternyata Maf sedang berdiri di balkon dengan raut sedih.

SS CHAT 1

Tine dengan pikirannya merasakan kalau suaminya sangat kecewa, apa itu karenanya tak mampu memberikan yang terbaik? Atau suaminya tengah menyesal sekarang karena sudah menikahinya? Tine terus berpikir buruk, ia meremat tangannya semakin kasar keti...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tine dengan pikirannya merasakan kalau suaminya sangat kecewa, apa itu karenanya tak mampu memberikan yang terbaik? Atau suaminya tengah menyesal sekarang karena sudah menikahinya? Tine terus berpikir buruk, ia meremat tangannya semakin kasar ketika Maf memijat kepalanya lalu menyibak rambutnya.

SS CHAT 2

Tine yang ketakutan dengan pikirannya terkejut saat suaminya melihat ke dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tine yang ketakutan dengan pikirannya terkejut saat suaminya melihat ke dalam.

"Sudah selesai mandinya?" tanya Maf dengan berjalan cepat ke arah Tine.

"Kita sarapan yuk, sudah hampir jam sembilan," ucap Maf seakan menampar Tine dengan keterlambatannya pagi ini.

"Iya, Mas. Ayok."

"Hey, kenapa? Bukannya Mas sudah bilang jangan menunduk ketika Mas ajak bicara," tegur Maf seperti bentakan di telinga Tine yang membuatnya sangat ingin menangis sekarang.

Setelah sarapan, suaminya menawarkan untuk pergi jalan-jalan atau di hotel saja.

"Aku mau di kamar aja, Mas. Kalau Mas mau keluar ya udah gak papa."

"Kok gitu? Ya sudah jika kamu lelah kita di kamar aja ya."

"Nggak papa, Mas. Aku ditinggal aja, pasti bosan kan di sini apalagi denganku yang memb-"

Cup ...

Potong Maf mengunci mulut istrinya yang lagi-lagi menunduk. Kemudian perlahan mengangkat dagu sang istri. Ia lihat wajah itu dengan seksama membuat Maf begitu sedih di dalam hatinya, kenapa istrinya terlihat tidak bahagia sekarang.

"Mas salah ya sama kamu?" tanya Maf. Namun Tine hanya diam, ia sangat takut sekarang, suaminya terlihat kecewa lagi dan lagi membuat Tine begitu khawatir. Apa pernikahan ini benar? Apa suaminya memilih istri yang tepat dengan menjadikan dirinya sebagai pendamping laki-laki yang berwajah teduh namun tegas di depannya.

Ketika malam, hari kedua mereka menginap di hotel sebagai tempat bulan madu pasangan yang baru saja menikah. Tine yang manis berjalan menghampiri suaminya yang duduk menunggu Tine, ia baru saja keluar dari bilik mandi setelah bersih-bersih sebelum kejadian seperti yang semalam terulang lagi, Tine kali ini lebih mempersiapkan diri.

"M-Mas, ak-ku ...," ucap Tine pelan dengan kepala pasti tengah menunduk.

"Iya, Mas tau, dan Mas ngerti kok. Kemarilah. Kita tidur saja hari ini ya," jawab Maf meraih pinggang sang istri agar lebih dekat dengannya.

Lalu Maf baringkan tubuh Tine pelan kemudian ia susul juga berbaring di sebelah Tine dengan membawa Tubuh Tine mendekat padanya.

"Tidurlah," ucap Maf lembut mempuk-puk pundak dan punggung Tine.

'Kenapa? Kenapa Mas Maf menyuruhku tidur? Apa Mas Maf tak ingin melakukan seperti malam kemarin? Apa ia akhirnya sadar aku tidak cukup nikmat dengannya? Atau ... Jangan-jangan Mas Maf benar-benar menyesali sekarang sudah menjadikan aku istrinya. Atau ...' batin Tine yang terus buruk membuatnya sangat gelisah, sebenarnya ada apa dengan suaminya sekarang.

Namun elusan lembut yang suaminya berikan mampu membuat efek kantuk, ia tertidur dalam keadaan gelisah sehingga Tine sangat ribut dalam tidur, bahkan tangannya secara tidak sengaja menggeplak di depan wajah Maf.

Sontak saja Maf terkejut, malam kemarin istrinya tidur tak sebrutal ini, bahkan Tine semakin parah saat kakinya membelah tubuh Maf sedang kakinya yang lain terjulur lebih panjang untuk menendang serta tangannya sudah tak berbentuk lagi terbentang ke sana dan ke sini.

Maf tersenyum melihat cara istrinya tidur, wajahnya yang lucu dengan mulut sedikit terbuka membuat Maf begitu gemas meremat-remat tangannya di depan wajah Tine, lalu dengan lembut ia perbaiki posisi Tine, kemudian ia peluk agar mengurangi kelasakan sang istri.

"Kalau begini Mas mana bisa tahan sampai menunggu itu kamu kering, cepat sembuh ya istrinya Mas," bisik Maf mengecup ubun-ubun istri yang sangat ia cintai.

###

Manis manis hambar Tine napa overthinking ya?

Jangan lupa follow akun Nana bestie

Bye bye di next chap

MAF&TINE(BL) (MG)| SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang