bab 30

1.1K 141 29
                                    

Uhuy...

Jangan lupa vote komen sebelum baca

Happy Reading 😍🥰

"Bagaimana Tuan apa anda sudah memecahkan masalahnya?" tanya Dokter Nana masuk ke ruangan setelah lama pergi, ia datang karena menunggu tindakan apa yang harus di ambil pada pasein-nya.

Dokter Nana kembali meminta izin melebarkan paha Tine dan menyangga kakinya yang panjang di kasur pasein yang sudah di rancang agar seseorang bisa mengangkang di sana.

SS CHAT 101

"Istri saya memikirkan tentang sex, Dok," ucap Maf jujur membuat Tine langsung menahan malu yang menjadi ganda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Istri saya memikirkan tentang sex, Dok," ucap Maf jujur membuat Tine langsung menahan malu yang menjadi ganda.

"Mas ..." Gerak Bibir Tine.

"Tidak apa, Tuan Tine. Hal itu memang di perlukan kok, dan Pak Maf, sebenarnya berhubungan badan itu juga menyehatkan jika kalian melakukannya dengan benar, tak masalah selama ibu hamil tidak memiliki keluhan, dari awalkan saya sudah bilang kandungan Tuan Tine sangat normal kok, hanya rasa mual saja yang berlebihan, tapi mual juga di sebabkan karena Ibu hamil mengalami stres, jadi jangan menahannya hanya karena takut, kandungan Tuan Tine lumayan kuat  untuk mendapatkan guncangan dari orang tuanya," goda Dokter Nana membuat Tine semakin tersipu.

"Hmm, Pak Maf. Sepertinya istri anda malam ini harus menginap dulu di sini karena flek-nya masih keluar. Kita lihat sampai besok, semoga dengan pikiran Tuan Tine yang tenang flek-nya akan berhenti."

"Lakukan yang terbaik saja, Dok."

"Tuan Tine kita pasang infus ya, sebelum di pindahkan ke ruang inap."

Ini yang menjadi sulit mencari pembuluh darah Tine lumayan sulit sejak dulu.  Pembuluh darah yang Tine miliki begitu tipis sehingga Dokter Nana sulit untuk menemukannya. Ia menusuk di berbagai tempat dan itu gagal, Tine yang dari dulu takut dengan jarum suntik yang sangat menyakitkan. Ini selalu terjadi ketika ia harus di rawat.

"Mas, aku nggak mau di rawat huuu ... kita pulang saja ya, hiks ... hiks ...," tangis Tine merasakan jarum suntik yang di coba beberapa kali untuk memasang infusnya.

"Maaf ya, Tuan. Tapi pembuluh darah anda begitu tipis, kita coba pasang di kaki ya, Tuan. Anda harus di rawat."

Maf sangat kasihan pada istrinya, ia tak kuasa melihat istrinya yang kesakitan.

"Apa di kaki bisa ya, Dok? " ucap Maf membuat Tine menggeleng hebat.

"Nggak papa ya, namanya kita berobat, kalau sakit kamu gigit Mas aja ya," ucap Maf memberikan lengannya pada istrinya.

Benar saja tanpa sadar Tine menjerit ketika Dokter Nana menusuk pembuluh darah yang ada di pergelangan kaki Tine.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAF&TINE(BL) (MG)| SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang