Surat Qois untuk Layla

54 9 0
                                    

Pada malam 4 November 1522 ,di samping pelita yang menyala di kamar Layla , dalam lamunan Layla
Memiliki rasa kepo pada surat yang di bawa burung merpati kemarin yang lalu di sobek kakaknya , sebenarnya kakak layla menyobek surat tersebut karena untuk melampiaskan kekesalannya kepada kelakuan sang Ayah saat di kota Sunda kelapa.

Layla:
Kira kira surat yang disobek kakak kemarin siang dari siapa ya yang mengirimnya?
Tapi yang paling jelas tentang surat ini itu bagian tulisan yang
"Megamendung adalah motif batik
Ada bebek di pinggir kali
Semoga kau dalam keadaan baik
Dan bisa membalas suratku ini "
Andai saja Kaka bisa menahan kekesalan sebentar saja mungkin Aku akan mengetahui siapa yang telah mengirim surat ini !!!
Apakah mungkin surat ini di kirim oleh Syah(Qois) tapikan kertas seperti ini harganya cukup mahal ,bukan berarti Aku merendahkan Syah tapi Syah tidak pernah mengaku dari keluarga berada .

setelah melamun,merenung dan kepo
Tentang siapa yang mengirim surat tersebut Layla memutuskan untuk menyimpan sobekan surat tersebut dan memutuskan untuk memadamkan pelita yang ada di dekatnya lalu Layla ke kamar mandi/ jamban dan berwudhu setelah berwudhu Layla masuk ke kamarnya lagi, membaca doa sebelum tidur dan Laylapun tertidur.

Siang hari menuju sore hari yang berawan, Pada tanggal 11 November 1522
Ada tukang pos delman yang datang ke rumah Layla dengan membawa 2 surat yang satu berasal dari kota Sukapura dan yang satunya lagi berasal dari kota Sunda kelapa.

Tukang pos delman langsung turun dari delmannya dan berjalan ke depan pintu rumah Layla lalu berkata
Tukang pos delman:
Suurrraat
Lalu tukang pos delman itu berjalan kembali ke delman setelah memasukan 2  surat tersebut ke celah bawah pintu rumah depan Layla dan Mulai mengendarai delmannya sekaligus menjauh dari rumah Layla.

Layla yang sedang ada di kamarnya saat mendengar suara "Suurrraat"
Langsung bergegas ke arah pintu rumah depan, saat Layla sudah berada di dekat pintu rumah depannya Layla melihat ada 2 surat di bawah lantai.

Layla langsung mengambil ke dua surat itu dan saat Layla berbalik badan, tiba tiba terjadi hujan deras disertai petir "Jeddar" suara petir terdengar begitu kerasnya.

Layla yang mendengar suara petir tersebut langsung kaget dan berkata
Layla:
Laa illaha illallah
Dan kedua surat yang di pegang Layla langsung terlepas dari pegangan tangan Layla dan jatuh ke lantai.

Lalu tanpa di duga atap genteng rumah Layla bocor seketika air hujan
Yang deras itu masuk ke rumah Layla dan malah mengenai salah satu surat yang baru saja terlepas dari pegangan Layla.
Layla yang baru sadar dari kekagetannya Layla langsung mengambil ke dua surat tersebut dan Layla langsung berjalan cepat lalu menyimpan ke 2 surat tersebut di atas meja makan yang berada di tengah tengah rumah.
Lalu setelah itu Layla langsung bergegas ke dapur dan mengambil kendi kosong untuk menampung air hujan yang masuk kedalam rumah Layla melalui atap genteng yang bocor.
Setelah selesai menangani air hujan yang masuk ke dalam rumah, Layla langsung membuka surat yang tidak terkena air hujan.
Dan di saat bersamaan ibu dan kakak layla datang karena mendengar suara
Layla.
Ibu Layla : kamu nggak apa apa kan Layla ?!?
Layla : iya aku nggak apa apa
Darpa : Alhamdulillah, syukurlah kalau begitu
Layla : tapi surat yang datang ke rumah kita salah satunya basah ,kena tetesan air.
Darpa: biarlah
Ibu Layla : mending kamu bacakan surat yang nggak basahnya Layla
Layla : ok
Layla :

28 Oktober 1522
Kepada Darpa Asep Nawasena
Kota Surasawanpura

Dasar anak durhaka, biadap, gembluk
Kamu itu ya tidak tau malu ,kamu pasti sekarang berada di Surasawanpura bersama ibumu dan adikmu itu ,kamu harusnya bersyukur bapa ini pedagang Masyhur karena bapa ini menyuplai perdagangan rempah-rempah dari negri Bantania ke kota Sunda kelapa lalu  ke bangsa Burtugal ,orang orang dari benua biru itu menganggap rempah rempah sama dengan emas ,bahkan lebih mahal dari harga Emas,kalau kamu tidak kembali ke Sunda kelapa dalam waktu 30 hari maka kamu tidak akan di anggap anak oleh bapa dan kamu tidak akan mendapatkan harta warisan dari bapa.

Dari Kashish Artana (Nama Bapa Layla dan Darpa) 

Sontak ketika Layla  selesai membacakan surat dari bapanya, Darpa langsung berkata
Darpa : gemblukkan artinya anak babi artinya si bapa adalah bapa babi !! Ucap candaan Darpa untuk mencairkan suasana

Ibu Layla:
Ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha
ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha.

Layla :
Ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha.

Darpa :
Ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha.

Setelah selesai tertawa , perhatian mereka langsung tertuju pada surat tadi terkena air hujan.
Dan kali ini Darpa yang membuka surat tersebut dan membacakan yang bisa terbaca. 

Darpa :
"surat itu hasil kumpulan niatku itu untuk menghapus sementara rasa rinduku padamu,"
"sering kali muncul rasa rinduku padamu, lalu turunnya hujan yang di awali dengan gerimis,
Pada saat itu aku teringat hatiku hancur saat melihatmu menangis."

Setelah membacakan surat tersebut mereka bertiga langsung baper dan Layla semakin yakin kalau surat itu ditulis oleh Syah dan begitu pula surat sebelumnya.

Bertepatan dengan redanya hujan dan berkumandang Panggilan untuk beribadah kepada Tuhan yang Maha Esa ,sang penguasa langit dan bumi beserta isinya.
Layla,Darpa dan Sang ibu tidak terlalu memikirkan ancaman dari si bapa dan mengambil hikmah dari kejadian tersebut dan menyimpan kedua surat tersebut yang siapa tau menjadi bukti untuk kejadian penting di masa yang akan datang.

Layla & Qois (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang