Qois berangkat Haji (3)

14 2 0
                                    

Dan taatilah perintahnya dan jauhi larangannya,Maha Cinta yang hidup (kekal) yang mustahil tiada. Dan bertasbihlah dengan memujinya.Dan cukuplah Ia Maha mengetahui pelanggaran hamba-hamba-Nya.

"Cinta",ujar Al Rumi, adalah Penawar/Penyembuh bagi kebanggaan dan kesombongan, dan pengobat bagi seluruh kekurangan diri.Hanya mereka yang "Berjubah Cinta" sajalah yang sepenuhnya tidak mementingkan diri.

Kata "cinta" terkadang seperti tidak menunjuk kepada Para pengikut utusan Allah SWT yang terakhir dari Tanah Hijaz.karena terkadang sering menggemborkan "Bid'ah,Sesat,kafir,Haram dan lain lain".

Angkasa yang di mana letaknya garis horizon melintas,loyalitas tanpa batas.Di kedua matanya, tersembunyi syair yang tiada mungkin di ungkapkan dengan kata-kata.Dan sebuah keikhlasan tanpa harap di sertai dengan ketakwaan.

Sesampainya kapal Qois di kota pelabuhan Kutaraja Ibukotanya kesultanan Atjeh.kapal tersebut langsung dengan lekas berlabuh.

Pada saat Qois dan keluarga singgah di Rumah makan.pada saat mereka mau menyantap makan terdengar suara alunan musik yang tidak asing untuk Qois.ternyata di Rumah Makan tersebut ada pertunjukan para pemusik dan Syair yang di dendangkan.

Para pemusik dan penyair itu menghibur pengunjung dengan memdedangkan syair berikut.

Tiada yang aku ketahui tentang cinta
Kecuali namanya, cinta.
Rasa cinta seringkali memperbudak manusia.
Yang merasakan cinta di lubuk hatinya.

Bunga mawar berasal dari Eropa.
Semakin indah bunga mawar, semakin tajam durinya.
Jika semakin besar rasa cinta.
Maka akan semakin besar rasa sakitnya.

Jika kehilangan sosok atau sesuatu.
Yang memunculkan rasa cinta.
yang dirasakan manusia itu.
Di dalam lubuk hatinya.

Jangan memaksakan Cinta.
Meskipun hatimu menjerit meronta ronta
Seperti dalam kisah Ramayana.
Antara Rahwana dan Sinta.

Bunga mawar berasal dari Eropa.
Semakin indah bunga mawar, semakin tajam durinya.
Jika semakin besar rasa cinta.
Maka akan semakin besar rasa sakitnya.

Jika kehilangan sosok atau sesuatu.
Yang memunculkan rasa cinta.
yang dirasakan manusia itu.
Di dalam lubuk hatinya.

Jangan memaksakan Cinta.
Meskipun hatimu menjerit meronta ronta
Seperti dalam kisah Ramayana.
Antara Rahwana dan Sinta.

Setelah selesai makan Qois mendengar Syair tersebut langsung meminta izin kepada para pemusik tersebut untuk mendendangkan Syairnya.

Qois:
Saudarakumohon maaf jika mengganggu kalau boleh saudara mengizinkan Saya untuk mendendangkan Syair Sajak karya saya.

Pemusik:
Tentang saja silahkan.

Qois meminjam Gitar Gambus dari para pemusik untuk mendendangkan Sajaknya. Sementara itu Abdul Isa sedang memperhatikan dari kejauhan bersama anggota keluarga lainnya dan Abdul Isa pun berkata.

Abdullah Isa:
Sepertinya Pujangga (Qois) akan mengkidungkan sebuah Syair atau Sajak.

Qois:
Judul Sajak ini adalah “Enigma Kalam Cinta”.

Apalagi yang kau tunggu.
Berjalanlah kepadaku.
Maka aku akan berlari padamu.
Mintalah cinta sebanyak maumu.

Jadi nikmatku manakah yang di dustakan.
Kalam apa yang ingin diutarakan.
Dari Senja hingga Arunika.
Bahkan sampai nampaknya Bintang Kejora.

Aku berada sangat dekat.
Lebih dari Adsorbat.
Leher dan Urat Nadi.
Dan dalam melebihi palung di Bumi.

Apalagi yang kau tunggu.
Berjalanlah kepadaku.
Maka aku akan berlari padamu.
Mintalah cinta sebanyak maumu.

Jadi nikmatku manakah yang di dustakan.
Kalam apa yang ingin diutarakan.
Dari Senja hingga Arunika.
Bahkan sampai nampaknya Bintang Kejora.

Aku berada sangat dekat.
Lebih dari Adsorbat.
Leher dan Urat Nadi.
Dan dalam melebihi palung di Bumi.

Setelah selesai pertunjukan tersebut Qois dihampiri seseorang yang mengajaknya untuk berjalan-jalan di pinggir pantai dan sambil berdiskusi.

Seseorang tersebut:
Anak muda, kenalkan Saya "HAMZAH FANSURI" bersediakah kau ,ku ajak berbincang-bincang ?.

Qois:
"HAMZAH FANSURI" Tentu tapi Saya minta izin dulu kepada keluarga saya.

Hamzah Fansuri:
Tentu saja,silahkan Anak muda.

Qois berjalan melangkah ke anggota keluarga untuk minta izin dan keluarganya pun mengizinkan.

Firoz Hamidiv:
Sok we,Jangan lama-lama ya. 

Qois pun berbincang-bincang di pinggir pantai bersama Hamzah Fansuri.

Hamzah Fansuri:
Siapa namamu dan dari mana asalmu nak ?.

Qois:
Qois dari Kesultanan Priangan.

Hamzah Fansuri:
Apa yang membuatmu Hebat dalam menciptakan Sastra?.

Qois:
Cinta.

Hamzah Fansuri:
Apakah kau, Syah Si Pujangga Muda dari Priangan itu ?.

Qois:
Iya betul,itu nama panggilan saya.

Hamzah Fansuri:
Jadi Qois menurut fatwamu "apa itu cinta".

Qois:
Cinta itu bersumber dari 2 mata air yaitu Kalbu dan Nafsu.

Hamzah Fansuri:
Masyallah dan salah satu Cinta yang luar biasa adalah kisah Nabi Ibrahim Alaihisalam ketika perintah kurban di turunkan, Nabi Ibrahim itu adalah perumpamaan loyalitas tanpa batas dan Anaknya terlepas dari pendapat yang mengatakan kalau itu adalah Nabi Ismail Alaihisalam atau Nabi Ishaq Alaihisalam,Karena Mayoritas Ulama berpendapat Nabi Ismail Alaihisalam lah yang akan di kurban,jadi kita anggaplah Nabi Ismail Alaihisalam,Nabi Ismail adalah perumpamaan Sebuah keikhlasan tanpa harap.

Qois:
Subhanallah,sungguh Bhineka Hikmah yang ada di dalam kisah Para Nabi dan Rasul Allah SWT.

Hamzah Fansuri:
Inilah gerangan suatu madah.
mengarangkan syair terlalu indah.
membetuli jalan tempat berpindah.
di sanalah i'tikat diperbetuli sudah.

Wahai muda kenali dirimu.
ialah perahu tamsil tubuhmu.
tiadalah berapa lama hidupmu.
ke akhirat jua kekal hidupmu.

Hai muda arif-budiman.
hasilkan kemudi dengan pedoman.
alat perahumu jua kerjakan.
itulah jalan membetuli insan.


Layla & Qois (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang