Burtugal(Da Gama)

32 5 0
                                    

  Sesungguhnya manusia itu lemah,suka membantah,pelupa,Zolim,egois,Tamak,rakus,sombong,
arogan,suka menghina,cabul dan bodoh.
Semua sifat itu ada pada manusia dan jika manusia terlarut dalam hal-hal  tersebut,maka manusia itu adalah seburuk buruk makhluk yang pernah menjadi pemimpin di Planet Bumi ini entah itu pemimpin untuk dirinya sendiri,keluarga,Masyarakat atau bahkan pemimpin untuk sebuah Negri.

Pada abad ke 15 Burtugal terlibat perseteruan dengan Esbanyol hal ini akhirnya mempengaruhi kebijakan terkait jalur pelayaran dalam rangka memperebutkan wilayah penjelajah dan tanah atau negri yang akan dijadikan wilayah jajahan.

Paus di Vatikan menadatangani Perjanjian "TORDESILAS" perjanjian kesepakatan antara bangsa Burtugal dan Esbanyol yang ditandatangani di Tordesillas yang kini telah berubah menjadi Provinsi Valladolid, Esbanyol pada 7 Juni 1494, perjanjian ini membagi wilayah penjelajah menjadi wilayah Bumi Barat(Milik Esbanyol) dan wilayah Bumi Timur (Milik Burtugal).

Semua berawal dari Bumi Al Andalusia tepatnya di kerajaan Burtugal,Raja Burtugal Raja Manuel I memanggil Vasco da Gama, seorang pelaut berpengalaman asal Burtugal untuk melakukan ekspedisi menjelajahi samudra.

Tujuan untuk melakukan ekspedisi menjelajahi samudra tersebut untuk mencari negri negri di sebelah timur jauh yang memiliki kekayaan alam yang tiada duanya,karena penyaluran rempah rempah ke Eropa mulai berkurang ketika Sultan Muhammad Al Fatih dari Kesultanan Turkiye berhasil mewujudkan sabda Sang UTUSAN ILLAHI YANG TERAKHIR "Bahwa akan ditakluknya kota Konstantinopel oleh sebaik baiknya pemimpin dan oleh sebaik baiknya pasukan".

Dan Setelah Sultan Muhammad Al Fatih wafat lalu digantikan oleh Anaknya yaitu Sultan Bayezid II, Sultan Bayezid II memutuskan untuk tidak memperbolehkan Rempah rempah untuk masuk ke benua Eropa supaya Perekonomian bangsa Eropa ambruk dan Kesultanan Turkiye mudah mengalahkan bangsa Eropa yang mengajak kesultanan Turkiye baku hantam karena hampir semua negara Eropa waktu pada itu suka mengkroyok Kesultanan Turkiye dalam peperangan.

Bangsa Barat menggunakan rempah-rempah sebagai bahan baku obat, parfum, dan yang paling penting adalah untuk pengawet makanan dan bumbu masakan. Pengawetan makanan termasuk kebutuhan penting di Eropa saat musim dingin tiba. 

Da Gama:
Wahai Awak kapalku
Setiap hari dan malam
Akan ada keajaiban di setiap perjalanan 
Untuk berlayar ke negri tujuan

Da Gama
Ayo mana teriakan tekad dan semangat kalian !!! Teriak Da Gama dengan semangat di hadapan Awak kapalnya.

Awak kapal Da Gama:
Aaarrrggh oougggh Aaarrrggh oougggh Aaarrrggh oougggh
Aaarrrggh oougggh !!! Teriakan semangat Awak kapal Da Gama

Da Gama:
Sekali lagi !!!

Awak kapal Da Gama:
Aaarrrggh oougggh Aaarrrggh oougggh Aaarrrggh oougggh !!!

Da Gama:
Ayo kita berlayar

Awak kapal Da Gama:
Ayo ay ay kapten

Pada tanggal 8 Juli 1497, Vasco da Gama berangkat dari Lisbon dalam perjalanan mengitari Tanjung Harapan di ujung selatan Afrika. Dengan armada empat kapal dan 170 orang, sang penjelajah melakukan perjalanan ke Samudra Hindia menuju Negri Hindustan.

Pada saat Da Gama Dengan armada empat kapal dan 170 orang awak buah kapal berlayar menuju negri negri yang memiliki kekayaan alam yang tiada duanya,mereka mulai dari kota Lisbon lalu berlayar di pesisir Afrika barat lalu mereka terus berlayar ke selatan.

Dan saat mereka berlayar di ujung selatan benua Afrika mereka sempat di terjang badai dengan kurun waktu yang agak lama, tapi mereka berhasil melewati badai tersebut lalu mereka melihat semenanjung selatan daratan benua Afrika dan kelak semenanjung
selatan daratan benua Afrika itu akan dinamai dengan nama "Tanjung Harapan" karena darilah awal mula dari sebuah sejarah Dunia bangsa Burtugal berhasil mengetahui rue perjalanan ke negri negri timur jauh yang memiliki kekayaan alam yang tiada duanya.

Da Gama Setelah melewati terjangan badai dengan kurun waktu yang agak lama
Da Gama:
Ini yangku maksud "Akan ada keajaiban di setiap perjalanan 
Untuk berlayar ke negri tujuan"

Setelah Da Gama dan armada kapalnya berlayar kembali setelah di terpa oleh badai dan meninggalkan Tanjung Harapan lalu setelah itu sekitar 2 bulan wilayah Afrika Timur kemudian Da Gama memutuskan untuk menghindari kontak dengan pelaut pelaut dan pedagang pedagang muslim dari Arab,Persia dan Nusantara yang ada di Afrika Timur supaya tidak terjadi baku hantam.

Karena kaum muslimin pada waktu itu masih merasa kesal terhadap kelakuan Bangsa Eropa yang telah membajak hasil karya dan Ilmu pengetahuan dari cendikiawan muslim yang ada di Al Andalus.

Armada kapal Da Gama di kawasan Afrika Timur,Da Gama dan timnya sempat tiba di Mozambik dan Mombasa,Namun kehadiran mereka ditolak warga setempat.
Ia kemudian pindah ke pelabuhan Malindi, Kenya, yang dikenal memiliki penduduk ramah. Mereka diterima dengan baik di wilayah tersebut.

Lalu 4 bulan kemudian Da Gama dan Rombongan armada kapal Burtugal berhasil melabuhkan kapalnya di Bumi Hindustan tepatnya di kota kalikut pada tahun 1498.

Da gama:
Anjay Akhirnya Eu(Aku) bersama Minha Forta(Armadaku) berhasil melakukan perjalanan sampai ke negri Hindustan, Negri yang kaya akan rempah-rempah.

Awak Armada Burtugal:
Hore hore hore !!!

Kedatangan da Gama disambut baik oleh raja setempat, yang saat itu dijabat oleh Zamorin. 

Da gama dan Armadanya melakukan transaksi perdagangan dengan Orang orang Hindustan, orang orang Hindustan menyambut mereka dengan ramah tamah dan dengan toleransi yang tinggi meskipun berbeda kebudayaan.

Tapi para saudagar muslim dari Arab dan Persia yang sedang berdagang di kota Kalikut,merasa risih terhadap kedatangan mereka karena kaum muslimin takut mereka memilih niat jahat.
Tapi meskipun begitu para saudagar muslim dari Arab dan Persia tidak memiliki niat untuk mengajak Rombongan Da Gama untuk baku hantam

Dan setelah armada kapal Burtugal mendapatkan rempah rempah Da Gama pun memerintahkan kepada Awak kapalnya untuk kembali ke tanah air mereka yaitu negri Burtugal.
Kendati demikian, hal itu tak membuat da Gama senang, karena ternyata banyak barang yang dibawa dari Eropa tak sesuai dengan permintaan pasar India.

Akhirnya da Gama memutuskan pulang pada bulan Agustus 1498 dengan rasa kurang puas,Da Gama mengalami rintangan berat dalam perjalanan kembali ke Burtugal, mengarungi laut Afrika empat kali lebih lama dari perjalanan pergi.

Beberapa kru kapal bahkan terserang penyakit kudis, hingga meninggal. Perjalanan fase akhir relatif lancar, da Gama tiba di Burtugal dengan membawa rempah-rempah dan mendapat laba 60 kali lipat. Meski di satu sisi Da Gama gagal menjalin kerja sama perdagangan jangka panjang dengan Hindustan.

Sekembali ke negri Burtugal melalui rute yang sama ketika Vasco Da Gama dengan awak kapalnya pergi melakukan perlayaran menuju Negri Hindustan dan Da Gama dengan awak kapal berhasil kembali ke Burtugal pada bulan September 1499 setelah 2 tahun melakukan perlayaran.

Layla & Qois (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang