Sunda kelapa dan Priangan

41 8 0
                                    

Pada malam hari pada Tanggal 3 Maret 1523,Para petinggi kota Sunda kelapa dan Tokoh masyarakat kota Sunda kelapa yang pro kepada Kekaisaran Burtugal, sedang mendiskusikan tentang
Kedatangan orang Malay dari malaka yang hijrah ke kesultanan Priangan,
Di Ruang kantor pemerintah kota Sunda kelapa.

Para petinggi kota Sunda kelapa tersebut adalah :

-Kashish Artana(Ayah Layla/Wulan sekaligus seorang pedagang rempah-rempah terkaya di kota Sunda kelapa yang pro kepada Kekaisaran Burtugal).
-Joao de Barros (Orang Burtugal yang Ahli dalam sejarah dan politik).
-Enrique Leme(Komandan pasukan tempur kekaisaran Burtugal di kota Sunda kelapa sekaligus pemimpin kota Sunda kelapa).
-Felife Hernandez (Wakil Komandan pasukan tempur kekaisaran Burtugal di kota Sunda kelapa sekaligus wakil pemimpin kota Sunda kelapa).
-Liu Zhang (Tuan tanah terwahid di kota Sunda kelapa).

Enrique:
Tuan tuan,malam ini kita akan membahas tentang kedatangan orang Malay dari Malaka yang hijrah ke kesultanan Priangan.

Liu:
Iya Saya sudah mendengar beberapa hari yang lalu kalau sultan Priangan menerima pengungsi dari Malaka.

Felife:
Lalu bagaimana pendapat tuan tuan setelah sultan Priangan menerima pengungsi dari Malaka?.

Joao:
Menurut pendapat saya para pengungsi dari Malaka itu dapat mempererat tali persaudaraan antara hubungan kesultanan Priangan dan kesultanan Malay atau mungkin tali persaudaraan dengan kerajaan atau kesultanan di Nusantara !!!.

Arnata:
Apa yang di katakan tuan Joao bener,
Mungkin pedagang pedagang dari kerajaan atau kesultanan di Nusantara bisa saja mengalihkan rute perdagangan dan perlabuhan mereka ke kota Cirebon,sebagai pusat kegiatan perdagangan dan perlabuhan di Nusantara.

Liu:
Iya,Dan kalau sampai hal itu terjadi kota Sunda kelapa pasti sepi dari para  pedagang pedagang dan perlabuhan
Dan kita tidak mendapatkan cuan.

Enrique:
Setelah berpindahnya pusat kegiatan perdagangan di selat Malaka dari kota Malaka ke kota Banda Aceh di pulau Sumatra,kota ini tidak boleh sampai seperti kota Malaka.

Joao:
Tuan Enrique,Saya khawatir kalau para pengungsi dari Malaka itu membuat Sultan Priangan berpikir untuk menyerang kota Sunda kelapa dan merebut ladang cuan bagi kita!!!.

Felife:
Kemungkinan juga Sultan Priangan akan bersekutu dengan Sultan Jawi mengingat Sultan Jawi sebelum, Sultan Abdul Qadir wafat saat menyerang kota malaka untuk kedua kalinya bersama pasukan dari Palembang dan Makasar,2 tahun yang lalu.

Enrique:
Bisa jadi akan terjadi pertempuran dalam 3 atau 4 tahun kedepannya.

Arnata:
Sebenarnya pengungsi dari Malaka itu sudah mengungsi dari 2 tahun yang lalu tapi tahun inilah gelombang besar pengungsi dari Malaka itu hijrah ke kesultanan Priangan dan mayoritas mereka menetap di sekitar wilayah gunung Galunggung,Danau Situ Gede,Danau Situ sanghyang dan kota Sukapura.

Felife:
Kota Sukapura?!?!, Bukankah itu kota asal Syah Mulkasa,Anak mantan Senopati kota Sukapura yang masyhur itu.

Artana:
Iya,saya punya firasat kalau dia akan menjadi orang yang akan menjadi mengancam kestabilan kota Sunda kelapa ini.

Enrique:
"Aku punya ide" Nanti Aku akan mengirim surat kepada walikota Goa di Tanah Hindustan untuk mengirim pasukan dan persenjataan dari Sana (Kota Goa, wilayah jajahan Kekaisaran Burtugal di Tanah Hindustan) ke kota Sunda kelapa dan Aku akan mengirim surat kepada kepada pemimpin pasukan yang ada di Semenanjung Malaya Malaka dan Ternate Maluku untuk mengirimkan pasukan dan persenjataan untuk memperkuat kota Sunda kelapa.

Sontak mereka yang mendengar ide  Enrique leme pun setuju.
Dan Enrique pun memanggil pelayan untuk menyiapkan makanan dan minuman setelah mereka berdiskusi cukup lama.

Dan mereka berlima pun makan dan
Minum (Mabuk Khamr)

Gelapnya pikiran menelan jiwa.
Kedengkian diri yang merajalela.
Ego telah membutakan mata. batin.
Tatkala diri dikuasai Setan.

Di saat harta menjadi utama.
Menindas dengan membabi buta.
Seakan menjadi yang punya.
Ratusan jiwa binasa dalam asa.

Kucing lucu di sebut Mbul.
Berlian di juluki intan Permata.
Akal tidak sekali timbul.
Jatuh kedalam air mata.

Diberi sayap minta paha.
Belukar sudah menjadi rimba.
Lawan insan berhati berlian.
Yang berpegang pada pendirian.

Layla & Qois (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang