Kesultanan Priangan

10 2 0
                                    

Celakalah bagi orang-orang yang curang.Sesungguhnya orang-orang yang menutup diri dari kebenaran dan melakukan kezaliman,Sang Ilahi sekali-kali tidak akan mengampuni dosa mereka dan tidak mungkin akan menunjukkan jalan kepada mereka.

Hanya kepada Al Muqsith semuanya akan kembali, sebagai janji yang benar daripada Allah, sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada permulaannya kemudian mengulanginya (menghidupkannya), agar dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal saleh dengan adil.

Tuhan tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat dari kebajikan yang diusahakannya dan Ia mendapat siksa dari kejahatan yang dikerjakannya.

Yang demikian itu karena sesungguhnya Tuhan adalah pelindung orang-orang yang menerima kebenaran dan karena sesungguhnya itulah orang-orang yang berpaling dari kebenaran itu tidak mempunyai pelindung.

Kisah tentang sang Batari.
Pada saat siang hari.

Npc 1:
Akhir akhir ini banyak orang memiliki logat yang berbeda bahkan tidak pernah kita dengar sebelumnya,perampok,orang gila dan lain lain yang ternyata memiliki bekas luka cambukan di tubuh mereka,saat kita tangkap.

Npc 2:
Iya terlebih lagi banyak kasus pembegalan atau penyerangan orang asing yang kenal atau bahkan orang gila yang menyerang kafilah kafilah dagang di tanah priangan.

Tiba tiba ada 10 orang yang menunggangi kuda yang menghalangi mereka saat berpatroli di hutan.

Salim Arjuna:
Saudaraku lihatlah ke depan,ada yang menghalangi kita saat patroli berkuda di hutan ini. KENAPA KALIAN MENGHALANGI KAMI BERPATROLI ? (Ucap Salim Arjuna dengan lantang).Atau jangan-jangan kalian adalah penyerangan yang membuat kekacauan di Tanah Priangan ini !.

Mereka si para pencegat pun menghunuskan pedang meraka dan bergerak menyerang Salim dan rekan rekannya.

6 dari 10 pencegat/penyerang itu bergegas menyerang Salim, sementara masing-masing rekan Salim melawan dua orang pencegat.
Penyerang yang paling depan menyerang Salim, mengayunkan pedangnya ke leher Salim. Salim langsung cepat berbaring di punggung kudanya, lalu memegang gagang pedangnya lalu mencabut pedangnya dari sarungnya dan menembus lengan penyerang tersebut hingga terpisah tangannya dari raganya.

Penyerang tersebut:
(Suara menjerit kesakitan).

Lalu penyerang tersebut jatuh dari kudanya dan kudanya menginjak-injak tubuh penyerang yang tangannya telah terlepas karena serangan balas dari salim.

Salim pun memacu kudanya menyerang 5 orang lainnya, sally melemparkan dua billah kujang ke seorang penyerang dari 5 orang tersebut hingga 1 kujang itu mengenai dadanya dan satu kunci yang itu mengenai lehernya yang membuatnya terjatuh dari kuda.

Salim pun beradu pandang dengan keempat penyerang sisanya, sementara itu npc 1 saat beradu pandang dengan kedua penyerang, npc 1 berhasil menghantam salah satu pedang menyerang dengan pedangnya hingga pedang itu terjatuh ke tanah lalu npc 1 menembus leher penyerang yang pedangnya terjatuh ke tanah.

Secara tiba-tiba satu penyerang sisanya lompat dari kudanya dan menusuk npc satu dari belakang tepat hingga membuat jantungnya berhenti berdetak dan membuat mereka (kuda yang tunggangi npc 1,npc 1 dan si penyerang) tisungkruk/jatuh ke depan.

Sedangkan Npc 2 dengan gerakannya yang gesit bisa membuat dua penyerang yang menerjangnya tumbang dengan sayatan luka yang cukup parah. Tapi Npc 2 terjatuh dari kudanya karena terkena lemparan batu yang sebesar buah sawo tepat di pelipis kanannya.

Serangan tersebut berasal dari penyerang yang berhasil menumbangkan Npc 1. Lalu dengan berlari cepat si penyerang tersebut langsung menggorok leher npc 2. Dan saat kejadian penggorokan tersebut kebetulan Salim melihatnya dan melihat jasad npc 1 yang membuat Salim agak syok karena kedua rekannya telah Syahid.

Dan saat itu pipi kiri dan punggung salim tersayat salah satu pedang dari keempat menyerang tersebut. Tiba-tiba bantuan datang,4 orang pasukan berkuda datang membantu Salim dari serangan para penyerang. Dan mereka pun (si para penyerang) berhasil di lumpuhkan.

Sementara itu di Keraton Kesultanan Priangan. Sultan Syarif Hidayatullah sedang rapat bersama Menteri-menteri,Jenderal,Petinggi militer,Bupati, Senopati, Adipati dan tak lupa dengan Kyai Fatahillah.

Sultan Syarif Hidayatullah:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hadirin:
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Sultan Syarif Hidayatullah:
Alhamdulillahirobbilalamin Al kholiqul Haqqul Mubin, saudara-saudaraku di hadapan kitab Alquran yang mulia ini, Aku meminta apa yang aku sampaikan ini menjadi rahasia yang tidak boleh diketahui selain daripada yang hadir di sini. Pertama kan ku perkenalkan dulu menantuku "Ratu Bagus Pasai" ulama di Demak, kepercayaan sahabatku Sultan Trenggono.

Kyai Fatahillah:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Hadirin:
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Sultan Syarif Hidayatullah:
Putraku Fatahillah, keturunan ulama besar beliau banyak menimba ilmu di Tanah Suci, jiwanya penuh dengan keikhlasan untuk berjihad dijalan Allah subhanahu wa ta'ala. Beliau berani menantang orang-orang Portugal yang kini berkuasa dan membangun benteng di kota Sunda kelapa atas persetujuan Raja Surawisesa. Anakku Fatahillah di hadapanku (Menteri-menteri,Jenderal,Peninggi Militer, Bupati,Senopati,Adipati) ini ada sebagian yang masih berkerabat dekat dengan Kerajaan Bantania. Sekarang aku nyatakan di hadapan kalian semua, bahwa aku tidak suka Prabu Surawisesa bersekutu dengan orang-orang Burtungal, yang di mana setiap mereka melangkahkan kaki di Suatu tempat maka mereka akan membuat kekacauan. Maka aku restui Fatahillah untuk menduduki Kota Sunda kelapa. Apa boleh buat kalau harus bertikai dengan saudara sendiri, karena yang Haq harus berada di atas segalanya. Adipati keling,Senopati Caruban dan Adipati Cangkuang.

Adipati keling:
Iya Sultan.

Senopati Caruban:
Iya Sultanku.

Adipati Cangkuang:
Siap Sultan.

Sultan Syarif Hidayatullah:
Berangkatlah membawa bala tentara khusus Kesultanan Priangan, ikut berjihad melawan Portugal di Kota Sunda kelapa. Dengan Wong agung Fatahillah, peperangan ini akan dilakukan secara rahasia dan Burtungal akan diserang secara mendadak, kalau sampai bocor mereka akan bersiap dan penaklukan kota Sunda kelapa akan pupus.laksana air yang hilang karena menguap terkena panasnya sinar Mentari. Semoga Allah menjaga kerahasiaan kita, Aamiiin.

Hadirin:
Aamiiin

Prasasti ditulis dalam Aksara Palawa.
Di kota Sunda kelapa.

Di sebuah ruangan yang memiliki jendela terbuka yang menghadap lautan,di sana 5 orang yang sedang ngobrol dengan cukup serius.

Joao De Baros:
Pertahankan Kita di Hindustan sedang dalam keadaan yang menegangkan, terutama di wilayah laut.

Felife Hernandez:
Jalur perdagangan di Kota Pelabuhan Malaka,tiada pedagang dari Asia Barat dan Asia Selatan yang berdagang dan melabuhkan kapal kapal mereka di Kota Malaka.karena mereka lebih memilih Kota kota pelabuhan yang ada di Kesultanan Atjeh untuk berdagang sejak kita menguasai Kota Malaka.

Enrique Leme:
Rencana kita saat beberapa tahun yang untuk meminta bantuan pasukan dari Goa Hindustan,akan membutuhkan waktu yang lebih lama lagi dari perkiraan kita sebelumnya.

Duarte Coelho Pereira:
Tapi jangan kalian cepat putus harapan,Aku dan Fransisco cukup jauh melakukan petualangan.lagi pula Budak-budak dari kita suruh untuk mendapatkan informasi tentang kesultanan dan kerajaan di Nusantara.Dan melemahkan mereka secara perlahan dengan cara membunuh orang yang cukup berpengaruh.

Fransisco De Sa:
Dan kalau meraka membelot maka mata mata kita yang mengawasi meraka akan secepatnya mengeksekusi mereka.

Duarte Coelho Pereira:
Mayoritas dari 300 pasukan kita yang ada di sini meraka sudah lumayan berpengalaman karena sudah pernah terlibat pertempuran dan perang dalam beberapa tahun yang lalu.

Joao De Baros:
Selain di Goa Hindustan,selat Malaka juga lumayan menegangkan karena ada pengaruh Kesultanan yang beribukota di Konstantinopel.

Enrique Leme:
Setidaknya kalau jumlah pasukan kita di Sunda kelapa sedikit,kita mempunyai banyak konsumsi dan logistik yang memadai

Fransisco De Sa:
Ide bagus Enrique.

Joao De Baros:
Konsumsi dan logistik,Kota Malaka dan Sekutu Kita di kepulauan Mouluku cukup bisa di andalkan kalau tentang hal ini.

Layla & Qois (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang