Bab 06. Coba Kalau Berani

134 7 3
                                    

Pipi Sera ditepuk pelan dan membuatnya tersadar. Namun, ia memilih tetap memejamkan mata meski tahu siapa yang membangunkannya di sisi ranjang. Davi, suaminya.

Lelaki itu memiliki aroma yang khas, sepertinya baru saja mandi. Lavender yang lembut berpadu dengan musk mallow dan sedikit pir segar. Davi memang lelaki Dior!

"Mas Edric baru pulang. Ayo, kita makan malam," ajak Davi sambil bangkit dan menuju cermin tinggi di dekat meja rias Sera.

Ini orang masuk kamar nggak pakai permisi! Mentang-mentang statusnya suami, seenaknya amat.

"Aku tahu kamu sudah bangun, Sera." Davi masih mematut diri.

Sera mengintip dengan ujung matanya. Davi memang enak dipandang dengan postur tubuh tinggi dan badan tegap. Apa Davi tipe pelari atau ternyata lelaki yang rajin berangkat ke Gym?

"Siapa yang suruh masuk ke kamarku tanpa permisi, Dav?" Sera meraih boneka panda setinggi setengah meter yang selalu menemaninya tidur setiap malam.

"Aku sudah mengetuk pintu. Mas Edric yang minta supaya membangunkanmu dan ikut makan," ucap Davi enteng. Lelaki itu kini menyusuri meja rias Sera dan memperhatikan deretan skin care yang dimilikinya.

"Keluar." Sera berkata ketus dan menatap suaminya dingin, "Jangan sok peduli."

Davi terkekeh, "Bukan sok peduli, Sayangku. Aku hanya melaksanakan tugas, ingat kan?"

Sera melotot saat Davi hendak menyentuh lace thong miliknya yang tergantung pada salah satu laci tidak tertutup sempurna.

Sera melotot saat Davi hendak menyentuh lace thong miliknya yang tergantung pada salah satu laci tidak tertutup sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Sumber: unsplashdotcom/dainis-graveris)

"Black. Membosankan, Sayang."

"Davi, keluar!" Sera memekik naik pitam sambil mendorong lacinya. Hampir saja jari Davi terjepit jika tidak segera menarik tangan dari Tempat Kejadian Perkara.

"Jangan pegang-pegang barang aku, Sialan!" Sera menantang Davi. Keduanya kini berdiri berhadapan.

"Mas, Sera. Biasakan panggil suamimu dengan sebutan Mas." Davi menunduk dan memandang wajah istrinya.

"Si-a-lan!" Sera dengan lantang menyebut panggilan baru untuk suaminya. "Kamu hanya pesuruh Edric, Dav. Jangan berani masuk lagi ke kamar ini! Bahkan, jika ada tsunami sekalipun kamu nggak perlu repot-repot menyelamatkan aku."

Davi mengangkat satu alis dan kembali terkekeh, "Tidak mungkin ada tsunami, Sera. Kita tidak berada di dekat laut, Nona Sok Tahu. Dengar ya, misal ada kebakaran atau gempa bumi, aku akan menyelamatkan diri lebih dulu."

Mendengar jawaban Davi, Sera justru makin jengkel. Dengan sekuat tenaga ia mendorong dada bidang suaminya tapi Davi tidak bergerak satu jengkal pun.

Kini giliran Davi membalas perlakuan suaminya. Ia menggenggam sepasang tangan Sera yang masih bertengger di dadanya. Mencengkeram erat agar Sera tidak bisa menariknya begitu saja.

Bad CEO's Babymama [Tamat50BabFullKryaKrsa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang