2🔞

544 52 2
                                    

Build membuka resleting jaketnya. Sedikit gugup. Bagaimana pun ini pertama kalinya Build melakukannya dengan seorang pria. Apalagi, dia tak mengenal sedikit pun pria ini.

Bible tak kalah gugup. Wajah garangnya memudar dengan cepat. Berubah menjadi sedikit pucat. Bagaimana pun ini juga pertama kali Bible melakukannya dengan seorang pria.

Tak dikenal.

Setelah menanggalkan jaketnya, Build melirik Bible yang hanya duduk pasif di ranjang. Mungkin karna dalam hal ini dialah yang dibayar, jadi harusnya dia juga kan yang aktif? Pemikiran Build sesederhana itu.

Padahal, Bible juga tengah berpikir. Apa yang harus dia lakukan? Dia tak punya persiapan apa pun. Melirik laci, Bible mulai memeriksa isinya.

Damn!

Bible menghirup udara dengan kasar. Ta benar-benar memancing emosinya. Di laci itu sudah tersedia kondom, pelumas, bahkan salep untuk luka.

Wtf!

Bas benar-benar akan menjadi daftar pertama orang yang akan Bible bunuh besok pagi.

"Bisakah kita mulai sekarang?" Build tanpa sadar membawa kebiasaannya saat di kelas. Itu terdengar aneh pada situasi ini. Untung saja fokus Bible sedang terpecah. Antara Ta dan dirinya sendiri yang sedang terjebak di sini. Jadi, Bible tak sempat menganalisis ucapan Build.

Mengalihkan pandangan dari laci, Bible justru hampir kena serangan jantung. Tak jelas sejak kapan Build sudah menanggalkan pakaiannya hingga hanya tersisa celana dalam. Bible memijat keningnya yang berdenyut. Kolaborasi antara lelah, kesal, dan bingung.

Build sendiri tak ingin membuang-buang waktu. Semua harus segera selesai agar dia bisa segera pulang dan tidur sambil memeluk Apo seperti biasa. Build butuh kehangatan dan aroma maskulin dari tubuh Apo yang selalu berhasil menenangkannya.

Berjalan mendekat ke arah Bible, rupanya kaki Build menjadi semakin lemas tiap langkahnya. Seperti halnya nama akun yang telah dia buat, mungkin ini akan menjadi malam yang dia sesali di seumur hidupnya. Meski ini bukan yang pertama, tapi fakta bahwa dia melakukannya demi uang telah menghancurkan harga dirinya.

.

.

.

Build memberanikan diri duduk di pangkuan Bible. Meniru hal-hal yang pernah kekasihnya dulu lakukan saat mereka bercinta. Aroma mint menguar dari tubuh Bible. Menyengat masuk dan membuat Build linglung.

Itu... memabukan.

Build bertahan. Meraba kemeja Bible dan membuka kancingnya satu per satu. Kali ini Build merasa harga dirinya sudah hancur. Rasa malu menjalar ke seluruh tubuh bahkan otaknya. Malu yang menyakitkan. Memejamkan mata, Build membayangkan jika neneknya tahu apa yang dia lakukan saat ini, mungkinkah neneknya akan lebih memilih mati?

Di sisi lain, Bible masih membatu. Mengamati apa yang Build lakukan. Napasnya mulai tak beraturan. Dia lupa rasanya bercinta. Itu sudah sangat lama sekali saat terakhir dia melakukannya. Dia ragu apakah dia masih bisa terangsang dengan sentuhan-sentuhan seperti ini?

Ketika kancing kemeja terakhir Bible terbuka, Build semakin merapatkan tubuhnya. Napasnya dan Bible terdengar beradu dari jarak yang begitu dekat. Build berpikir, haruskah mereka berciuman? Ciuman akan membangkitkan gairahnya dengan cepat. Tapi, Build tiba-tiba ragu saat matanya bertemu tatap dengan mata Bible.

"What?" suara Bible yang tiba-tiba menjadi serak terdengar seksi di telinga Build. Itu seperti mengalirkan arus listrik yang menyentuh sarafnya.

"Kiss?" kata-kata Build mengambang. Bible mengalihkan pandangan dari mata ke bibir Build.

Is It Ok?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang