"Operasinya berjalan lancar. Tapi, masih ada sekitar 2 yang belum diangkat. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut sambil menunggu nenek pulih. Phi Biu tak perlu khawatir. Aku akan menjaga nenek dengan baik. Tiap pulang sekolah, aku akan mampir untuk membawa makanan dan menemani nenek."
.
.
.
Build masih tak beranjak meski kelas sudah berakhir sejak 30 menit yang lalu. Ini kelas terakhirnya, tapi dia belum ingin pulang. Padahal, tugas-tugas menanti. Proyek-proyek dengan dosennya juga perlu ditindaklanjuti. Belum lagi, dia harus segera ke bengkel Phi Tong untuk membantu memperbaiki mobil Phi Tong yang mogok setelah dipakai perjalanan panjang. Dia sudah janji akan datang. Namun, kakinya tak juga bergerak. Suara Barcode yang dia telepon tadi pagi, masih terngiang-ngiang di telinganya.
Uangnya sudah menipis. Biaya operasi dan segala tetek bengeknya benar-benar menguras 25 juta yang baru saja dia dapat. Dan lagi, ternyata itu belum akan berakhir.
Padahal, minggu depan adalah waktu bayar sewa kamar dan utang peninggalan ayahnya yang masih harus dicicil 5 tahun lagi. Biu tak pernah selelah ini, meski dia sudah menjalaninya hampir diseumur hidupnya.
Kini, dia rindu neneknya.
Dia tak ada di samping neneknya saat operasi dilakukan. Dia sendiri terbaring lemas di kamarnya seharian setelah kejadian malam itu. Hanya bisa menunggu telepon dari Barcode untuk memastikan semua baik-baik saja. Rasanya, ngilu di tubuhnya menjalar hingga ke saraf otaknya. Membuatnya tak bisa berpikir.
Build terbiasa hidup dalam tekanan. Dia sudah melalui banyak hal selama hidupnya. Harusnya, semua akan baik-baik saja seperti biasanya. Lalu, kenapa kini terasa sangat berat?
.
.
.
###
Mengapa Bas tidak dipecat? Atau dilaporkan saja ke polisi karna telah mencuri data diri Bible? Jawabannya tentu saja karna Ta juga terlibat. Bible juga bukan tak tahu orang seperti apa Bas itu. Bas sudah ikut dengannya sejak kecil. Orang tua Bas adalah kepercayaan ayah Bible. Begitu pun Bas, dia kepercayaan Bible. Bible bahkan mempercayakan Ta untuk dijaga dan dibina oleh Bas selama 3 tahun terakhir. Kini, Bible juga mempercayakan Venice untuk dirawat oleh Bas.
Setelah apa yang Bas lakukan, Bible justru memberikan lebih banyak tanggung jawab untuknya. Bible tahu, Bas tak kan melakukan hal yang di luar batas lagi. Bible yakin ini hanya karna Ta yang sedang dalam masa-masa labil sehingga memaksa Bas untuk melakukan itu. Bible adalah seseorang yang sulit percaya pada orang lain. Namun, kelemahannya justru saat sudah percaya, dia akan menjadi terlalu percaya.
Alih-alih ingin mempercayakan Venice pada Bas, Bible mengatasnamakan hal itu sebagai hukuman untuk Bas. Menjaga dan merawat Venice selama 3 bulan serta memenuhi segala kebutuhannya. Ada seorang babysitter yang Bible bayar untuk menjaga Venice, tapi Bible merasa belum juga bisa percaya pada babysitter itu. Akhirnya, kejadian malam itu Bible manfaatkan untuk memberi tugas tambahan pada Bas.
Hukuman untuk Bas tak sesepele itu. Bible bukan pendendam. Tapi, meski begitu apa yang dilakukan Bas dan Ta memang sudah keterlaluan.
Untuk 3 bulan ke depan, posisi Bas sebagai leader IT di kantor akan digantikan oleh Job. Sementara waktu, Bas hanya akan menjadi asisten Job. Itu tidak hanya sekadar menurunkan jabatannya, tapi juga harga diri Bas. Karna selama ini, Job adalah rival bebuyutan Bas. Tentu saja Bas menjadi uring-uringan dengan keputusan Bible yang dianggap berlebihan.
Di sisi lain, Ta juga mendapat hukuman setimpal. Jatah uang jajannya dipotong 50 persen sampai 3 bulan ke depan. Selain itu, dalam 3 bulan dia juga dilarang untuk pergi nongkrong dengan teman-temannya. Ta harus pulang tepat waktu, lalu mengikuti privat fisika. Kemudian, melaporkan perubahan nilai fisikanya dalam 3 bulan ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is It Ok?
FanfictionTa dibantu oleh Bas telah membuat kesalahan besar yang menimbulkan kekacauan. Korbannya kali ini adalah Bible. Mereka mencuri data diri Bible untuk melakukan kencan satu malam dengan orang tak dikenal secara random. . . . Pertemuan yang terjadi mel...