FORBIDDEN FOREST [COMPLETED]

PROLOG

Vienne, itulah namaku. Nama yang cukup indah ketika orang-orang melontarkannya. Aku berasal dari Desa Kalvari yang berada di daerah kekuasaan Kerajaan Ettersen, di pimpin oleh Raja Elias dan istrinya, Ratu Zeora.

Mereka memiliki seorang anak, namanya Pangeran Essam, berusia sekitar 22 tahun, aku belum pernah melihatnya secara langsung, hanya tahu lewat gambar-gambar anggota kerajaan. Dan tentu saja yang besok-besok akan bertemu denganku.

Kehidupanku sangat menyenangkan di sini. Desa kami aman tentram. Raja Elias adalah orang yang bijaksana dan baik hati, selalu peduli dan menghormati setiap pendapat warga. Raja Elias benar-benar definisi raja sesungguhnya. Dan jangan lupakan yang satu ini, kekuatan Raja Elias besar sekali, bisa membuat lawannya gugur dalam sekali pijak jika dia mau. Sedangkan Ratu Zeora yang memiliki paras begitu luar biasa memesona, adalah seorang penyembuh. Hatinya yang tenang, lembut, bisa menyembuhkan sekaligus menenangkan siapapun.

Bisa dibilang aku remaja biasa yang beruntung memiliki pemimpin seperti Raja Elias. Aku warga biasa, juga seorang petualang, sama seperti temanku, Eleanor. Kami selalu bersama-sama dalam situasi apapun. Menghadapi situasi sulit dan membuat banyak jejak di tempat yang kami kunjungi.

Wilayah Kerajaan Ettersen luas tak terbilang. Itu membuatku dan Eleanor selalu penasaran di setiap inci tanah ini. Tapi, ada satu tempat yang dari dulu kami ketahui, tidak berani kami datangi sekalipun. Itu adalah hutan terlarang.

Kami tidak pernah tahu letak hutan terlarang. Para penduduk juga tidak tau. Hutan itu sulit ditemui. Desas-desus yang terdengar, hutan itu jauh dari pemukiman penduduk. Puluhan orang berusaha mencari dan menerobos pertahanan hutan terlarang, namun hasilnya tidak pernah bagus. Nyawa yang selalu jadi taruhannya. Maka dari itu, aku dan Eleanor tidak mencari tempat itu.

Baiklah, sebenarnya aku tidak pandai bercerita. Tapi, aku mohon, kalian harus maklumi. Aku berusaha menjelaskan dengan baik agar kalian mengerti.

Karena aku tidak pandai membuat cerita, maka lompat saja. Hutan terlarang tidak pernah seru untuk dibahas.

Aku bisa mengeluarkan api dari tangan, juga dapat berteleportasi, banyak warga desa yang dapat melakukannya, dan tidak sedikit pula yang tidak bisa melakukan sihir apapun. Karena kekuatanku itu, aku bahkan bisa membakar rumah dalam sekejap dari api yang keluar dari tangan ini, itu membuatku selalu berhati-hati untuk setiap mengenakannya.

Aku akan menceritakan tentang Eleanor juga. Dia seumuran denganku, 18 tahun. Wajahnya putih bersih dengan rambut coklat bergelombang sepunggung, berbeda halnya denganku yang mempunyai rambut lurus panjang dengan warna merah menyala seperti api. Terlihat norak, tapi aku menyukainya.

Jika aku bisa mengeluarkan api, maka Eleanor bisa membuat angin, anginnya sangat kencang, bahkan pepohonan bisa hiruk pikuk akibat angin yang dibuat oleh Eleanor.

Tubuh Eleanor lebih kecil dariku, dia terlihat menggemaskan, sebenarnya Eleanor lebih terlihat seperti anak kecil. Namun, kekuatan dan jiwanya yang sangat membara bisa diadu. Eleanor selalu antusias terhadap apapun, dia tidak mengenal takut, selalu berani, itu yang membuatku kagum.

Sepintas kami bersenang-senang dengan kehidupan kami, aku dan Eleanor selalu menjajaki setiap tanah yang berada di kawasan Kerajaan Ettersen. Hingga hari itu datang, dugaan Eleanor yang begitu kuat membuat kami membulatkan tekad. Kami harus memasuki hutan terlarang, dan mencari semua jawaban-jawaban yang hilang.

Mulai detik ini, kita akan tau apa yang ada di dalam sana, melalui aku, Eleanor, dan tentu saja Pangeran Essam yang memiliki peran penting dalam perjalanan kami.

****

to be continued ...

Hiii, ketemu lgi nieee,,,😋😋
Ak pengen buat fantasi, buat hiburan doank,, sekali-kali genre melenceng hehehe... Nie enggk kalah seru koq,,

Nie ak lama gk publis crita bru bikez nyiapin ini,,, slmt mmbaca😋👍😋👍😋👍 cmoga cuka!