"Hendery melamarku karena dia—"
"Tidak mungkin, mbak!"
Miska mengerutkan kening. "Nona, aku belum selesai lho," kata Miska bingung sewaktu Aulia memotong perkataannya begitu saja dan histeris duluan.
"Mbak Miska gak mau bilang kalau mas Hendery itu gay, kan?"
Sekarang malah Miska yang dibuat kaget oleh perkataan Aulia.
"Astaga, mana mungkin Hendery gay?"
Aulia baru bisa menghela napas lega. Itu yang sejak tadi bersarang di dalam otaknya. Syukurlah jika bukan.
"Ya ampun, mbak. Syukur deh kalau bukan. Jadi, mas Hendery kenapa, mbak?" tanya Aulia.
Miska melirik ke kanan dan ke kiri. Dia memastikan bahwa di sekitar mereka tidak ada orang lain.
"Sebenarnya Hendery itu punya mantan kekasih. Wajah mantannya itu sangat mirip denganku, Nona."
"Hah? Mantan?"
"Iya. Aku juga awalnya kaget. Kita memang dekat selama lima tahun belakangan. Tapi, Hendery tidak pernah sekalipun mengatakan aku adalah kekasihnya," terang Miska.
Aulia masih kaget karena tidak menyangka jika Hendery menyukai Miska karena Miska mirip dengan mantan kekasihnya.
"Aku tidak bermaksud apa-apa. Aku tahu, pasti nona Lia merasa tertekan sebab dulu Hendery pernah melamarku. Tapi, yang perlu nona Lia tahu, hubunganku dengan Hendery tidak sejauh itu."
Sayangnya, sebelum Aulia menanyakan lebih jelas tentang semua itu. Hendery lebih dulu datang menyusulnya.
***
Aulia membeku di posisinya berdiri. Kini Hendery makin memperdalam ciumannya dan itu membuat Aulia makin bingung. Di satu sisi degup jantungnya mengatakan ia menyukai ciuman itu walaupun mendadak. Di sisi lain, ia sibuk mengartikan arti dari ciuman Hendery itu.
Kaki Aulia lemas, tubuh kekar Hendery terus membuatnya terintimidasi. Dua lengan besar Hendery memegang setiap sisi bahunya yang kecil. Matanya melotot ketika dia menyadari sesuatu, handuk yang ia kenakan nyaris merosot. Aulia mendorong Hendery cepat lalu memperbaiki handuknya sendiri.
"Ah, Lia, saya ... itu maafkan saya."
Hendery gelagapan sambil mengacak rambutnya abstrak. Sedangkan Aulia yang baru saja merapikan handuk langsung berlari ke arah lemari pakaian.
"Jelaskan setelah aku pakai baju," kata Aulia lalu sibuk mengambil pakaian dari dalam lemari. Tangannya gemetar, ini tentu beda dengan ciuman yang dilakukan Hendery ketika mabuk. Kali ini Hendery melakukannya secara sadar.
Hendery masuk ke dalam kamar mandi. Mungkin dia hendak mendinginkan kepalanya yang mulai memikirkan hal-hal aneh selepas ciuman tadi.
Aulia memegang dadanya yang bergemuruh tak karuan. Lalu ia mendudukkan badannya ke atas kasur sambil menatap pintu kamar mandi di mana Hendery sudah tidak ada lagi.
"Apa yang dia lakukan tadi. Dia mencium ku sangat lama sekali."
Pikiran Aulia tidak dapat menyimpulkan apa-apa. Dia hanya terkejut, tapi tidak mau tampak bodoh dengan menunjukkannya pada Hendery. Walau jantungnya sudah seperti akan meledak sewaktu ciuman tadi. Aulia berusaha tetap menempatkan dirinya sebisa mungkin.
"Kamu harus tetap tenang Lia. Inhale ... exhale ...."
Tak lama Hendery keluar. Aulia langsung berbaring kaku menatap langit-langit kamar. Hendery melihat Aulia kembali dengan tatapan datar. Aulia melihat itu, sekarang sikap Hendery kembali ke mode awal. Beda dengan sewaktu ciuman tadi. Jelas-jelas dia melihat Hendery sangat terbawa suasana.
![](https://img.wattpad.com/cover/328196736-288-k137128.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgettable Night
RomanceFollow dulu biar cakep Rate 18 - 21+ Hendery Darian Ericson bukan pria dingin biasa. Dibalik sikap dinginnya, Hendery menyimpan pesona luar biasa terutama dimata gadis bernama Aulia. Aulia Mahira merupakan gadis muda yang sangat pemberani. Mencintai...