Sikap Hendery Yang Mengejutkan

399 83 23
                                    

"Jauhi anak saya."

Dihadapan paruh baya itu, Miska hanya tertunduk. Ini kali pertama ia dipertemukan oleh wanita yang tidak lain adalah ibu kandung pria yang sedang dekat dengannya, yaitu Hendery.

"Saya tidak akan menawarkan sejumlah uang. Karena saya tahu, kamu tidak kekurangan."

Sambil menarik napas dalam, Miska mencoba untuk tetap tenang. Ia mengangkat wajahnya, memberanikan diri menatap wanita dihadapannya.

"Saya kira Anda ingin mengajak saya berkenalan, Nyonya," ucap Miska seraya menyunggingkan senyum tipis. "Rupanya sangat mengejutkan, Nyonya malah memberikan penawaran?"

"Tidak," geleng wanita itu. "Saya tidak menawarkan tapi saya menekankan agar kamu menjauhi putra saya, Hendery Darian Ericson."

Miska meneguk ludah. Apakah ini alasan Hendery tidak dekat dengan ibunya. Ya, Hendery pernah bercerita dengannya tentang itu. Tapi, kenapa wanita itu sangat tidak suka dengan hubungannya bersama Hendery? Itu yang menjadi tanda tanya.

"Tapi kenapa, Nyonya? Apa saya membuat kesalahan sehingga Anda tidak ingin saya dekat dengan putra Anda?"

Wanita itu terkekeh. "Kamu tidak berkaca, apa kamu pantas menjadi pendamping putra saya?"

"Maksud Nyonya apa berkata begitu?" Miska sedikit terpancing dengan perkataan wanita itu.

"Saya rasa tidak perlu dijelaskan. Kamu tahu, putra saya single, sedangkan kamu adalah wanita yang sudah pernah menikah. "

Barulah Miska mengerti, kenapa ibu Hendery tidak menyukai hubungan keduanya.

"Oh, baik, saya mengerti." Miska berusaha untuk tetap tenang dan sopan saat itu.

"Satu lagi," kata wanita itu sambil memberikan selembar foto pada Miska. "Jangan terlalu senang karena Hendery ingin melamar kamu. Nyatanya, kamu hanya mirip dengan mantan kekasihnya yang sudah meninggal."

Miska terhenyak setelah tanpa sadar melamun dan teringat lagi tentang kejadian beberapa bulan lalu. Sandra, wanita itu mendatanginya, dan sejak saat itu dia bertekad untuk menjauhi Hendery demi kebaikan bersama.

Ia mengembuskan napas berat. Tidak lama, pintu lift terbuka dan ia pun segera keluar.

Didepannya sekarang adalah ruangan kerja Hendery. Dia merasa harus datang, dan berbicara langsung pada mantannya itu tentang sesuatu.

Ponselnya berdering. Miska mengambil benda itu dari dalam tasnya, lalu tersenyum. Rupanya itu adalah pesan dari sang suami, yang memberikan semangat untuknya.

"Apa sih, kenapa dia belakangan jadi seperti anak remaja," gumam Miska sambil menahan senyum.

Setelah merasa siap, Miska lalu mengetuk pintu ruangan kerja Hendery. Tak lama, terdengar suara dari dalam.

"Masuk."

Ini adalah pertama kali dia mendatangi Hendery seorang diri ke kantornya. Biasanya, mereka selalu bertemu di luar dan selalu membuat janji lebih dulu. Kali ini Miska datang begitu saja tanpa memberitahu Hendery sebelumnya.

Benar saja, begitu dia masuk ke dalam ruangan itu. Hendery langsung terkejut.

"Miska?"

"Hai," ucap Miska kikuk.

"Sedang apa kamu di sini?" tanya Hendery kelihatan gugup.

"Em," gumam Miska sambil merapikan rambutnya, ia tak kalah gugup.

"Maaf udah bikin kamu kaget. Apa aku boleh duduk?" lanjut Miska. Dia harus segera menyelesaikan tujuannya, agar dia bisa hidup lebih tenang.

"Silakan," jawab Hendery yang serba salah. Ingin menolak tapi tidak enak.

Unforgettable NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang