Ailovi Ananda
"Vi, tadi kak tesa telpon"
Aku segera bangkit dari sofa airin. Aku mengambil hp. Aku menelpon ovi, ia tak mengangkat. Aku telpon lagi ia juga tak jawab.
"Kak tesa ada ngomong apa rin?"
"Hmm, gak ada. Aku bilang kamu lagi tidur"
Aku menggigit bibirku. Aku memakai outerku dan keluar dari apart airin.
"Kamu mau kemana?" Tanya airin menahan tanganku ketika mau masuk lift.
"Aku harus ke bandara sekarang rin, kak tesa balik jakarta sore ini" aku mulai panik. Aku mengutuk diriku yang bisa-bisanya ketiduran diapart airin. Aku emang pergi ke rumah airin untuk ambil salinan berkas, namun aku ngobrol dan tertidur disana.
"Aku anter kamu, wait!"
Aku gelisah di mobil airin. Aku masih mencoba menelpon tesa. Nomornya sudah tidak aktif. Aku menahan air mataku mengingat pertengkaran kami akhir-akhir ini.
"Stop rin" kataku, tenggorokanku terasa kering. Airin menurutiku menepi.
"Kenapa?"
"Dia udah flight" aku menunjukkan pesan tesa. Aku membuka kaca mobil airin, melihat keluar merasakan angin. Mataku memanas dan air mataku tumpah. Dadaku sesak, menyesal tak membuat kesan baik sebelum tesa kembali.
Airin lanjut menyetir, ia membawaku berputar-putar. Ia tak bertanya padaku, aku bersyukur ia membiarkanku menenangkan hatiku.
Aku kembali ke apart dengan hampa. Kamarku terasa lebih kosong. Aku berbaring menyamping, harusnya malam ini tesa berbaring disini bersamaku. Aku sudah lelah memperhatikan hp, tak ada notif satupun dari tesa.
Aku dan tesa tak ada saling mengabari. Ini kebiasaan buruk kita, ketika ada masalah diam dan merenung sampai salah satu dari kita mengalah dan berdamai.
"Kita makan siang bareng" kak joy akhirnya membalas pesanku yang menanyakan kabar tesa. Aku menyerah, aku merindukannya. Aku ingin tahu keadaannya saat ini. Syukurnya kak joy mengerti. Ia juga mengirim foto tesa yang sedang meminum kopinya. Aku tersenyum tipis melihat wajah tesa.
*****
Aku masih menetap di ruangan ketika satu persatu teman meninggalkan ruangan, kelas telah usai. Airin yang duduk tak jauh dariku pun mendekatiku.
"Ayo makan siang bareng" ajaknya
"Hmm, aku langsung pulang aja deh rin" tolakku. Aku sedang tidak mood untuk kemana-mana.
"Ayolah, kamu terlalu pendiam beberapa hari ini. Langit ikutan suram" ucap airin. Aku tertawa pelan.
"Atau kita ke apart kamu, aku masakin makanan enak. Mau?"
Aku menimbang usulan airin dan mengangguk setuju. Itu lebih baik dibanding pergi makan di luar. Airin mengajakku berbelanja bahan masakan, lalu ke apart.
"Aku bantu apa rin?" Tanyaku, aku sudah bersiap membantu airin masak.
"Nih potongin ini aja" airin memberiku beberapa bahan. Airin mengajari beberapa hal baru di teknik memasak. Aku tertarik dan larut dalam kegiatan ini.
"Gimana?, enak?" Tanya airin ketika aku mencicipi masakan kami. Aku mengangguk dan tersenyum.
"Ok, mari kita makan" airin semangat menata makanan di piring.
"Vi, are you ok?" Tanya airin di sela makan kami.
"Yeah"
"Apa aku perlu tinggal disini temenin kamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Get Tachycardia When I'm With you (2)
Romance(GxG) Aku adalah seorang perawat di salah satu klinik kecantikan milik anak sahabat ibuku. Aku dan dia jatuh cinta. menjadi sepasang kekasih ketika kita sama-sama wanita tentu sulit. Aku dan dia bergenggaman tangan, menyusuri jalan langkah demi lang...