Ten

3.4K 319 6
                                    

Ovi sudah mendiamkanku beberapa hari. Aku juga mencancel jadwal pulangku. Hari ini mami dan papi ada acara menghadiri pesta teman bisnis mereka. Mami memintaku dan ovi ikut serta menemani mereka.

"Aku gak bisa mi" kataku menolak ajakan mami.

"Kamu gak akan mungkin bisa lewatin kesempatan ini. Kamu tahu banyak teman bisnis mami yang punya bisnis di indonesia, kamu gak mau kenalan dengan mereka" mami membujukku dengan kalimat mautnya. Mami tahu aku tak akan menolak jika berkaitan dengan bisnis.

"Ok, see you there" aku menutup telpon mami dan menghela napas berat. Aku harus segera berbaikan dengan ovi.

Aku mengetik pesan ke ovi, menanyakan ia pulang jam berapa. Aku gugup menunggu balesannya, aku harap ia membalas, dengan begitu aku tahu dia tak lagi terlalu kesal.

"Ada kelaa tambahan, mungkin jam makan malam"

Aku tersenyum membaca pesannya. Aku beranjak menyiapkan sesuatu untuk ovi.

Aku sudah bersiap menyambut ovi pulang. Aku menunggunya di depan pintu apart. Aku tersenyum padanya ketika ovi tiba.

"Kk nunggu di luar?"

"Umm" jawabku mengangguk.

"Kenapa?"

"Aku ada sesuatu buat kamu, tutup mata kamu"

Ovi menurut. Aku menuntunnya masuk ke apart dan melepas kedua telapak tanganku dari matanya.

"Wow, dalam rangka apa?" Tanya ovi. Aku tersenyum mendengarnya. Aku menyiapkan dinner romantis di apart. Tentu saja aku memesan makanan dari resto, aku hanya menyiapkan hal kecil seperti lilin dan menghias meja.

Aku memberi bunga pada ovi. Ovi tersenyum menerimanya.

"Aku mau berbaikan, kita udah gak ada bicara berapa hari, ini menyiksaku by" kataku jujur. Ovi menyentuh pipiku.

"Aku juga. Aku takut kk gak cinta lagi sama aku"

"Hey, kenapa berpikir begitu?" Aku khawatir dengan kata-kata ovi

"Aku takut karena kakak nolak yang aku lakuin. Aku lakuin semuanya karena aku mau kak, aku ingin lakuin yang terbaik buat kk. Aku sedih waktu kk bilang aku gak perlu lakuin apa pun" suara ovi bergetar.

"Aku pikir kk udah gak sayang aku, kk jijik sama aku" air mata ovi tumpah. Aku gelagapan melihat ovi nangis begitu.

"By, I'm sorry" aku memeluk ovi erat, ia menangis sampai sesenggukan.

"Aku mencintaimu, aku menyayangimu, gak pernah sedetikpun aku berpikir untuk berhenti cinta sama kamu vi. I love you so much by"

Ovi melepas pelukanku, ia mendongak menatapku. Aku menatap matanya yang basah. Aku mengecup bibirnya.

"I love you" bisikku lagi

"I love you too" ovi menciumku lagi dan memelukku.

Usai makan aku dan ovi menikmati wine yang aku beli. Aku membiarkan ovi minum lebih banyak malam ini. Aku melihat wajahnya yang memerah.

"By, kamu masih mens?" Tanyaku. Ovi tersenyum malu, ia menggeleng sambil menarik kerah bajuku ke arahnya.

"Good, aku juga udah gak" kataku dengan senyum nakal. Ovi tertawa renyah dan menarikku semakin dekat. Aku menciumnya, dia membalas ciumanku.

*****

Hari ini sesuai janji ke mami. Aku membawa ovi bersamaku menghadiri undangan pesta rekan bisnis mami. Aku menggandeng ovi berbaur di kerumunan. Mudah saja bagiku mencari mami dan papi.

I Get Tachycardia When I'm With you (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang