Aku menyambut keluargaku yang tiba lebih dulu sampai rumah, hanya ada bapak dan ibu karena geo ada acara disekolahnya. Keluargaku dijemput oleh pak tito. Sedangkan pak aryo 2 jam lagi akan berangkat ke bandara menjemput keluarga tesa.
"Aduh, ibu deg-degan" ujar ibu. Ibu gelisah bolak balik melihat keluar pintu.
"Ibu mau istirahat dulu?, mami tesa masih lama bu. Pak aryo juga belum jemput ke bandara" ucapku. Bapak dan ibu menolak, mereka bilang akan menunggu diruang tamu.
Aku membuat minuman dan memberi bapak ibu cemilan, aku juga menghidupkan tv agar mereka tak bosan.
Setelah sabar menunggu. Akhirnya mobil yang dibawa pak aryo sampai di depan rumah. Bapak ibu serentak berdiri hendak menyambut mami papi tesa.
"Siskaa...."
"Wanda...."
Aku menutup kedua telingaku. Dua wanita paruh baya a.k.a kedua orang tua ku ini berpelukan dengan girang. Suara mereka memenuhi seisi rumah. Bapak juga bersalaman dengan papi tesa.
"Udah lama banget, kangen"
Ibu dan mami masi melepas rindu, bahkan sampai nangis berdua. Aku mengajak bapak dan papi tesa untuk langsung ke meja makan.
Aku memperhatikan kedua orang tua dariku dan tesa. Mereka tampak akrab, berbicara banyak hal dari yang ringan hingga yang berat, sesekali mereka tertawa dan bicara serius. Aku tetap setia duduk bersama mereka mendengarkan obrolan dan menjawab jika ditanya.
Tesa berputar di depanku. Ia anggun sekali. Aku tak tahan ingin menciumnya.
"Happy birthday baby" ucapku mencium bibir cantiknya. Tesa memelukku.
"Thankyou baby, I'm 27 now, sad"
"You look young & prettier" ucapku menciumnya lagi
"By, ini ulang tahun pertama kamu bareng aku. Aku udah cariin hadiah buat kamu, tapi aku bingung. Kamu udah punya semuanya"
"Aku gak butuh hadiah apapun by, aku cuma butuh kamu. Aku minta sama tuhan cukup kamu disisi aku"
Aku tersentuh dengan ucapan tesa, tapi aku tetap memberinya hadiah.
"Untuk kamu"
Tesa mengambil kotak dari tanganku. Ia membuka kotak itu dan terkejut.
"Wow by, kamu kok tau?"
"Tau dong, earphone nya susah di dapet, aku pesan udah lama"
"Thankyou by, aku gak sempet buat beli. Lupa"
"Udah yuk kebawah" ajakku. Tesa mengangguk, ia menggandengku keluar kamar.
Keluarga yang berkumpul di ruang tamu menoleh padaku dan tesa yang berjalan menuruni tangga. Aku merasa malu melihat senyum mereka. Aku baru sadar kami jalam bergandengan, namun tesa menggandengku lebih erat dari biasanya.
Tiap ada yang ulang tahun keluarga tesa tak pernah merayakan seperti kebanyakan orang. Mereka hanya akan duduk di satu meja, menikmati makan malam, ngobrol layaknya keluarga. Tesa bilang, walau orang tuanya super sibuk. Mereka selalu menyempatkan waktu untuk sekedar makan malam di hari ulang tahunnya dan kak joy.
"Papi mami sudah pesan alat baru buat hadiah kamu, may be besok sampai di klinik ya pi?" Ucap mami. Papi memgangguk di sela makannya.
"Papi harap klinik kamu terus berkembang, berinovasi"
"Thankyou mi, pi"
"Cek saham, itu hadiah dari kakak kamu yang keren ini" sahut kak joy. Tesa langsung membuka ipadnya dan mengacungkan jempol dengan senyum lebarnya. Aku menggelengkan kepala melihat keluarga ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Get Tachycardia When I'm With you (2)
Romance(GxG) Aku adalah seorang perawat di salah satu klinik kecantikan milik anak sahabat ibuku. Aku dan dia jatuh cinta. menjadi sepasang kekasih ketika kita sama-sama wanita tentu sulit. Aku dan dia bergenggaman tangan, menyusuri jalan langkah demi lang...