twenty four

4.1K 384 15
                                    

Aku duduk di depan laptop setelah sarapan. Keluargaku sudah keluar beraktifitas. Aku seperti dejavu saat pertama kali selesai wisuda. Aku kembali jadi pengangguran, mengotak atik laptop mencari pekerjaan.

Namun aku tidak seambis saat selesai S1. Aku lebih santai, mencari loker oun dengan piyama dan cemilan. Tak kesal juga jika ditanya tetangga kenapa tidak kerja.

Drrtt...drrtt...

"Vi, lihat email. Ibu ada kirim lowongan kerja yang bagus"

"Iya bu, nanti lovi lihat"

Aku memakai handuk di kepalaku yang masih basah, memakai skincare lalu kembali ke laptop yang masih menyala. Email dari ibu sudah mask, aku membuka link yang ibu kirim.

Aku melihat lowongan kerja ini. Aku menatapnya lama, mengejanya perlahan agar tak salah. Aku berdiam lebih lama mempertimbangkan, apakah aku akan mengirim lamaranku kesini atau tidak.

Karena lowongan kerja ini hanya tinggal 1 hari lagi masanya, aku pun memutuskan mengirim email. Setidaknya aku mencoba kesempatan yang ada. Namun aku berharap lebih.

.... lamaran saudari memenuhi kualifikasi dan sudah lulus seleksi data, selanjutnya mengundang saudari untuk hadir mengikuti seleksi wawancara yang akan....

Mataku berbinar membaca pesan ini. Aku memeganh dadaku yang berdegup. Aku berusaha menahan senyumku namun gagal.

"Gimana vi? Udah kirim lamaran?" Tanya ibu ketika baru pulang kerja

"Udah bu, lusa interview"

"Ok, semangat" ucap ibu

"Tapi bu..."

"Udah, yang penting anak ibu ceria lagi" ibu membelai pipiku dan tersenyum.

Pagi ini aku bangun lebih semangat. Aku memperhatikan diriku di cermin. Aku berbicara dengan diriku, menyemangati diri untuk inyerview hari ini.

Aku sampai di tempat. Ada beberapa orang yang menunggu mengantri giliran interview sepertiku. Satu persatu masuk ke ruangan. Aku berada di urutan terakhir.

1 hari Sebelumnya...

"Halo mbak reyn, apa kabar"

"Baik vi, kamu kapan ke jakarta. Kangen loh"

"Ini udah di palembang mbak, next aku kabarin ya kalau main ke jakarta"

"Mau kerja dimana vi?"

"Umm, mbak aku mau minta tolong boleh?"

"Boleh, bantu apa?"

.....

AILOVI ANANDA

Aku menarik napas dalam dan masuk ruangan. Jantungku berdegup semakin kencang, aku berdehem merasakan kering di tenggorokan. Aku gugup sekali. Ya tuhan, tolong.

"Ini bu berkasnya"

"Ai...lo..vi"
Deg, aku menatap wajah wanita luxury yang duduk di balik mejanya. Aku masih berdiri di depan pintu.

"Silahkan mbak duduk disini" ujar seorang wanita yang mendampinginya. Aku berjalan mendekat duduk di depan mejanya.

"Ee.. kamu boleh keluar"

Wanita itu mengangguk dan keluar meninggalkan kita berdua. Aku meremas kedua tanganku. Telapak tanganku sudah berkeringat sejak tadi.

"Ailovi ananda"

"Iya bu"

"Kamu punya pengalaman kerja di klinik ini?"

"Iya, hanya beberapa bulan"

I Get Tachycardia When I'm With you (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang