Bayangin akan bersama sampai napas terakhir membuatku gugup. Excited bagaimana kami akan menjalani hari-hari. Aku menatap kartu undangan yang baru saja aku ambil. Yeah, ini kartu undangan pernikahanku dengan ovi. Undangan berbentuk simple ini hanya aku cetak sekitar 45 lembar.
Aku dan ovi akan menggelar private wedding di kanada. Semua orang berbahagia, sama dengan kami yang akan menikah. Mereka membantu kami banyak hal.
Mami,papi dan kak joy membantuku persiapan di kanada. Mami sangat semangat karena ini adalah pernikahan pertama dari kedua putrinya. Mami mencarikanku tempat untuk menikah, mmai juga yang urus persiapan acara.
Papi juga membantuku dalam mengurus berkas yang dibutuhkan dalam pernikahan kami. Aku bersyukur sekali mami papi punya relasi yang baik, sehingga urusan berjalam lancar.
Awalnya aku sedikit khawatir dengan bisnis orang tuaku. Aku khawatir pernikahanku yang tidak seperti pasangan biasa ini mengganggu hubungan bisnis mereka. Namun mami papi terlihat santai, mereka tidak ambil pusing dengan itu.
Kak joy membantuku mencari apartemen di kanada. Aku berkeliling bersama kak joy. Aku tahu selera kak joy sangat epik dengan bangunan, aku akan mempercayakan pilihanku padanya. Walau apart ini akan jarang kami gunakan, namun aku ingin membelinya untuk rumah kedua kami selain jakarta.
"Sayang, aku gugup deh" ovi bergelayut di lenganku. Kita sedang dalam perjalanan mencoba wedding dress. Aku tersenyum melihat wanitaku ini.
"Pasti cantik, kamunya aja udah cantik" ucapku. Ovi melirikku tajam.
"By, kamu pakai apa aja cantik, apalagi kalau gak..."
"Hus, stop" ovi menutup mulutku. Kami sudah di depan toko tempat kami memesan baju. Hari ini giliran ovi yang fiting. Punyaku sudah beres 2 minggu lalu.
Aku duduk gelisah menunggu ovi keluar, kakiku mulai goyang-goyang menghilangkan kegelisahan.
Srrttt..... gorden ini pun terbuka. Aku terkesima, aku seperti sedang melihat barbie berdiri anggun di depanku menggunakam gaun putih. Ovi mengenakan baju yang menampakkan lekukan tubuhnya, aku tersenyum.
"You are gorgeous baby" ucapku mengacungkan kedua jempolku. Ovi terlihat malu.
"Ada yang perlu diurus lagi by?" Tanya ovi ketika kita makan.
"Nothing by" jawabku. Aku lapar sekali, aku sibuk dari pagi dan harus menemani ovi fiting. Jam makan siang pun terlewat.
"Lusa bapak, ibu, geo ke kanada ya by"
"Umm, bareng kak joy"
"Wah syukurlah, jadi bapak ibu ada temennya"
"Iya by, kak joy juga ada urusan mendadak"
Aku dan ovi akan menyusuk ke kanada, setelah keluarga ovi berangkat. Kerjaanku di klinik masih banyak, aku harus lembur menyelesaikannya agar aku bisa libur panjang dengan tenang.
*****
Hari yang kita tunggu tiba. Aku berdiri dengan gelisah menunggu ovi keluar. Semua tamu sudah disini. Konsep pernikahan kami semi outdoor. Tamu hanya orang-orang penting di keluarga. Aku turut mambawa reyna sang HRD kebangganku untuk hadir. Lucunya reyna sudah tau hubunganku dan ovi sejak awal tanpa diberi tahu, ia menganalisa bahwa kami punya hubungan spesial selain adik kk.Hanya reyna yang hadir disini. Kami sepakat tidak akan mengumumkan status kami, namun tidak menyembunyikan. Kami membiarkan orang-orang tahu dengan sendirinya. Membiarkan orang-orang menjauhi jika tak suka.
Aku menatap lurus ke depan. Wanita yang aku cintai jalan perlahan dengan anggun menghampiriku. Ia tersenyum lebar padaku. Mataku terasa perih, mataku berkaca-kaca. Aku akan menikahi ovi, sesuatu hal yang aku perjuangin sejak awal kini terwujud. Pernikahan kami berjalan lancar, kami tidak mengusung pernikahan agama, tema apapun. Kami berdiri disini di depan semua keluarga, mengucapkan janji setia, bertukar cincin dengan deraian air mata.
Aku mencium ovi. Pertama kalinya kami berciuman di tempat terbuka, di tonton keluarga. Kami malu, namun kami tak bisa menahan untuk berciuman. Hari ini hari bahagia kami, kami akan menikmatinya sama seperti pasangan lain.
*****
Aku membawa ovi ke apart yang sudah ku beli. Mata ovi berbinar melihat pemandangan apart. Aku memeluknya dari belakang.
"Kamu suka?" Tanyaku
"Umm, banget by" jawab ovi. Ia menyentuh pipiku yang bersandari di bahunya.
"Kamu happy?" Tanyaku lagi
"Selama ada kamu by, aku happy" ovi berbalik ke arahku, ia melingkarkan tangannya di leherku. Aku melingkarkan tanganku di pinggangnya, kami perlahan bergerak kesana kemari seperti sedang berdansa tanpa musik.
"Apart ini rumah kita di kanada. Kita akan menua bersama di rumah ini dan rumah kita di jakarta" ucapku.
"I love you" ucap ovi menyentuh hidungku dengan hidungnya.
"Aku masih gak nyangka kita sampai di titik ini by"
"Aku juga masih gak nyangka bisa jatuh cinta sama orang sedingin, se datar kamu by"
"What?" Aku menggigit bibirku kesal. Ovi tertawa, ia menciumku. Tentu saja aku tak marah, ciuman ovi adalah obat terbaik dalam memperbaiki mood ku. Aku menciumnya lebih dalam, aku tak akan pernah bosan menciumnya.
Kehidupan kami sebagai pengantin baru tak berbeda dengan orang lain. Kami selalu ingin bercinta dan bercinta. Aku membawa ovi honeymoon ke negara terdekat. Selain menikmati kota, makan, berbelanja, tentu kami akam berkeringat bersama. Terutama malam ini. Aku tidak menyangka ovi akan semakin liar.
"By, what are you doing" kataku malu. Aku menutup wajahku dengan bantal. Ovi sedang berdiri, berpose sexy di depanku dengan memakain lingerie pink yang pernah aku beli untuknya.
"Kenapa by?, bukannya kamu suruh aku pakai" ucap ovi berusaha menarik bantal dari wajahku.
"Stop by, aku malu"
"Kenapa kamu yang malu, harusnya aku dong" protes ovi. Aku mengalah, aku membiarkan ovi mengambil bantal dariku. Aku masih menutup mataku.
"Kalau kamu gak buka mata, aku ganti baju nih" ucap ovi.
"Ok by, wait" aku perlahan membuka mataku. Astaga, aku bener-bener seperti kepiting rebus. Wajahku memerah, telingaku pun panas. Aku salah tingkah melihat ovi. Dia sexy sekali, lingerie itu sangat cocok untuknya.
"You wany to eat me baby?" Ovi memancingku. Aku menutup mataku malu, aku merangkak ke tepi ranjang dan menarik ovi hingga ovi berbaring.
"You ready?" Ucapku dengan senyum nakal
"Anytime you ready" balas ovi genit.
Aku dan ovi bersatu. Kami hanyalah dua manusia yang jatuh cinta. Kepolosan kami, ketulusan kami, perjuangan, tawa dan tangis kami kini berbuah manis.
Kami hidup saling bergantungan, saling membutuhkan. Aku menjaga ovi dengan segenap jiwa ragaku. Ovi memanjakanku, menemaniku setiap saat. Kami juga sama-sama bekerja mengembangkan bisnis yang sudah aku bangun.
Bermulai dari dokter dan asisten dokter. Berawal dari bos dan pekerja. Kini kami menjadi pasangan yang tak akan terpisahkan. Aku sangat mencintainya. Aku bersyukur menemukannya. Jika saat itu takdir bilang kita tak akan bersama, mungkin aku tak akan menikahi siapapun. Karena yang ku mau hanya dia, ailovi ananda.
End.
Terima kasih kalian...
Aku baru pertama kali coba buat cerita di platform umum, biasanya cuma di laptop buat dinikmatin sendiri.
Aku suka ngayal, jadi orang kaya misalnya 🤣
Have a nice day guys..
Tetep semangat buat hidup,.
Jangan lupa prioritasin diri, jangan melulu utamain orang lain.
Karena kalian berhak bahagia.
Sampai ketemu di cerita selanjutnya,Sending hug & love 💕💕
By: theresa patricia & ailovi ananda
KAMU SEDANG MEMBACA
I Get Tachycardia When I'm With you (2)
Romance(GxG) Aku adalah seorang perawat di salah satu klinik kecantikan milik anak sahabat ibuku. Aku dan dia jatuh cinta. menjadi sepasang kekasih ketika kita sama-sama wanita tentu sulit. Aku dan dia bergenggaman tangan, menyusuri jalan langkah demi lang...