Malam ini aku tidur di apart airin. Karena besok aku akan menemani airin pergi. Airin tampak lebih diam dari biasanya, ia kelihatan khawatir.
"Aku buatin kamu hot chocolate aja ya" aku menarik kaleng beer yang baru saja diambil airin dari kulkas, aku tak akan membiarkannya minum lagi.
"Jaga kesehatan kamu juga rin" kataku meletak hot chocolate di depannya.
"Kamu persis kak tesa, kalau perlu tiap makan minumnya alkohol" aku kesal mengingat kebiasaan buruk tesa yang suka sekali wine, padahal ia bisa saja meminumnya ketika waktu yang penting. Aku memgkhawatirkan kesehatannya.
"Kamu dekat banget sama kak tesa?, apa kamu gak punya saudara cewek yang lain?" Tanya airin.
"No, tesa one and only" kataku
"She is your sister right?"
Aku menatap airin. Aku menelan air liurku, mengalihkan mataku ke tv."Umm" aku mengangguk. Aku mengutuk diriku, kenapa mulutku masih tetap tak bisa bilang ke airin kalau tesa pacarku.
"Hmmm, bagaimana kamu bisa sedekat itu sama dia, bahkan dia ngunjungin kamu ke kanada, orang tua kamu saja belum datang"
"Hmmm..."
"Dan, dia punya sikap yang buruk" lanjut airin.
"No, dia baik banget rin. Cara dia ekspresiin dirinya emang aneh, tapi dibalik itu dia orang yang perhatian, pengertian, penyayang, loyal, pekerja keras" jelasku. Aku tersenyum ketika mengatakan ini.
"So, itu yang buat kamu nyaman sama dia?"
"Umm, she is cute too" aku tersenyum sambil berbaring di samping airin. Aku melirik airin yang menatapku.
"What?"
"Nothing, lets sleep" airin menarik selimut dan berbalik membelakangiku.
*****
Sesuai rencana. Hari ini aku menemani airin pergi. Ia terlihat cantik dengan memakai pakaian yang lebih tertutup dan rapi dari biasanya.
"Gimana?" Tanya airin padaku untuk menilai penampilannya. Aku mengacungkan kedua jempolku dan tersenyum.
Kami sedang perjalanan ke rumah mama airin. Ternyata letak rumahnya di ujung kota, jaraknya lumayan jauh, airin menyetir dengan tenang. Airin berhenti sekali untuk mengisi bensin dan membeli makanan minuman.
"Kamu capek gak?" Tanyaku ketika kembali ke mobil. Airin menggeleng, ia membukakanku botol minum.
"Kamu tidur aja kalau ngantuk, nanti aku bangunin" ucapnya.
Yah, tentu saja tak lama aku tidur dan tak tahu suda sejauh apa perjalanan ini.
"Vi"
Aku membuka mataku, mengerjap melihat airin dan sekitar."Ini rumah mama kamu?" Aku menunjuk rumah di depan. Airin mengangguk. Aku suka model rumah ini, bagus dan klasik. Sekitar rumah juga dipenuhi pohon.
"Mau masuk sekarang?" Tanyaku pada airin yang masih diam menatap ke depan, ia menggiti telunjuknya. Aku tahu ia pasti gugup.
"Vi,hmm...."
"Its ok, kamu bisa. Kita udah disini" aku mengenggam tangan airin yang mulai berkeringat. Ia memtapku, aku mengangguk meyakinkan airin.
"Ok" airin menghela napasnya berat, membuka seatbelt dan keluar mobil. Airin membuka bagasi mobilnya mengambil beberapa bingkisan. Kami pun jalan masuk ke pekarangan rumah ini.
Aku melihat dua anak kembar laki-laki bermain disana. Mereka menghentikan kegiatan mereka, salah satunya menghampiri kami yang berdiri di depan pagar kayu ini. Ia menyipitkan matanya, memiringkan kepalanya memperhatikan airin.
![](https://img.wattpad.com/cover/332647899-288-k424025.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Get Tachycardia When I'm With you (2)
Romance(GxG) Aku adalah seorang perawat di salah satu klinik kecantikan milik anak sahabat ibuku. Aku dan dia jatuh cinta. menjadi sepasang kekasih ketika kita sama-sama wanita tentu sulit. Aku dan dia bergenggaman tangan, menyusuri jalan langkah demi lang...