24. maafkan aku.

4.7K 171 28
                                    

tak lama kemudian, suster datang bersama papah Al dan mamah Rosya dengan membawa obat untuk Rara.

"ini obat untuk malam ini, jangan lupa di minum ya" ucap suster sambil memberi obat dan buah untuk di minum oleh Rara.

"harus banget sebanyak ini?" ucap Rara dengan lemas.

"harus lah kamu harus sembuh, udah besar juga masa ga bisa minum obat juga" sambung mamah Rosya.

"itu aja sudah di kurangi dek, papah udah minta sama dokternya tadi. ayo minum" ujar  papah Al.

"nih biar aku bantu" ucap Azmi.

"hah? bantu gimana? tau ga nih obat ga bakal masuk ke tenggorokan, mulut Rara menolak di masukin obat, kalo lagi demam aja Rara minum teh anget doang gada nih obat-obatan sebanyak ini" jelas Rara sambil menunjuk ke arah obat.

"coba dulu Ra" jawab Azmi.

"gagagaga ga bakal bisa percaya deh" sambung Rara.

Azmi tertawa kecil

" kamu masih sakit gini masih bisa ngomel ya? sini aku bantu" kata Azmi.

Azmi mengambil obatnya membaca dengan teliti lalu Azmi mengambil pisang yang ada di meja di samping tempat kasur. Azmi menghancurkan obat itu lalu  menyampurkan obat dengan air dan madu.

"tuu mah Azmi pinter juga" bisik papah Al kepada Mamah Rosya.

"boleh juga" jawab mamah Rosya.

"ayo coba kamu makan pisang dulu lalu kamu minum obat ini, bayangkan kalau kamu lagi makan makanan kesukaan kamu, ehmm es krim ya banyangkan kamu sedang makan es krim, es krim rasa strawberry" jelas Azmi sambil memberikan obat.

Rara ragu dengan apa yang dia lihat sontak dia berkata " mana bisa gituu" heran Rara sambil menatap mamah Rosya.

"bisaa bismillah dulu" sambung mamah.

" baiklah" jawab Rara.

bismillahirrahmanirrahim

Rara mengambil obat itu di tangan kirinya dan pisang di tangan kanannya.

hap pisang masuk ke mulutnya dan di lanjutkan dengan obatnya.

"hmmm inii-" ucap Rara.

"telan aja kamu bisa Ra" sambung Azmi.

Rara menelannya. Saat Rara tau obat itu sudah masuk dalam tubuhnya Rara langsung senang karna dia bisa minum obat.

"ya Allah Rara bisa" jelas Rara.

"nah kan bisa" ucap Papa.

"masa harus Azmi dulu yang ngajarin, hadeh minum obat dramanya minta ampun" sambung mamah Rosya dengan mengejek.

"pintar banget kamu Ra, yaudah sini sendoknya biar saya bereskan" puji Azmi sambil menunjukkan senyum terbaiknya.

Azmi mengambil sendok itu lalu membereskan semuanya dengan rapih. hal itu juga yang membuat Rara terkesan kepadanya.

"yaudah kamu istirahat saja Ra biar cepat sembuh, papah ga mau putri kesayangan papah sakit lagi" ucap papah Al sambil merapihkan selimut Rara dengan rasa sayang seorang ayah kepada anaknya.

Rara hanya mengangguk kan kepalanya.

"kita keluar dulu ya biar kamu bisa istirahat" ucap mamah Rosya.

Rara mengangguk kan kepalanya lagi

"ayo kita keluar" papah Al

mereka semua keluar dari ruangan itu.

di depan ruangan ituu Azmi duduk dengan mamah papah Rara.

"Azmi kamu udah ngabarin ummi?" tanya mamah Rosya.

"hehehe" tawa kecil keluar dari mulut Azmi.

"tuu kan pasti lupa, seharusnya ngabarin ummi dulu. nih ummi baru telepon nanyain kamu, terus mamah cerita sama ummi semuanya, dan rencana besok ummi mau ke sini" jelas mamah Rosya.

"yaudah, sekarang udah malem. kamu pulang deh. biar papah yang jaga Rara." ucap papah sambil menepuk pundak Azmi.

"pah kalau Azmi nginep sini boleh? Azmi khawatir sama Rara, Azmi masih merasa bersalah" jawab Azmi khawatir.

"gapapa Azmi, ada papah. kamu ga usah mikir gitu. kejadiannya sudah sangat lama kami pun sudah melupakannya." ucap Papah Al sambil menenangkan hati Azmi.

"pulanglah, besok pagi kamu bisa kesini." sambung mamah Rosya.

"baiklah, Azmi pulang dulu" jawab Azmi dengan nada tidak terima.

assalamualaikum

"waalaikumsalam, hati-hati salam untuk ummi Abi." papah Al.

Azmi pun melangkahkan kaki untuk berjalan ke parkiran dengan keadaan yang masih gelisah dengan keadaan Rara.

sesampainya di rumah asmi langsung diberikan pertanyaan-pertanyaan oleh kedua orang tuanya.

"assalamualaikum, Azmi pulang" ucap Azmi sambil berjalan menuju sofa tuang keluarga. disana sudah ada ummi dan Abi yang menunggu kepulangan Azmi.

" waalaikumsalam "

"bagaimana dengan keadaan Rara?" tanya ummi khawatir.

" Alhamdulillah sudah siuman mi" jawab Azmi.

" lalu kenapa wajah kamu sedih seperti itu?" ucap Abi kepada Azmi.

"tidak apa-apa Abi" jawab Azmi.

" duduklah sini cerita" kata ummi sambil menepuk sofa di sampingnya.

Azmi duduk di samping ummi, lalu menyenderkan kepalanya ke pundak ummi. tiba-tiba Azmi meneteskan air matanya.

"ummi abi, Azmi masih ngrasa bersalah soal kejadian saat itu, dan Karna itu lah Rara lupa sama Azmi" jawab Azmi.

"sudah takdirnya Azmi, sudah jalannya allah. ini cobaan buat hubungan kalian. lagian Rara sudah baik-baik saja, ingat kan kata dokter, ntar lama lama Rara juga bakal ingat sama Azmi, semua butuh waktu " kata umi sambil mengelus kepala Azmi.

"iya nak seharusnya kamu berdoa kepada Allah, doa terbaik untuk Rara agar dia bisa ingat kembali" sambung Abi.

"sekarang kamu mandi, sholat tahajud yah. ummi sudah siapkan air panas buat kamu mandi" ucap Ummi Lita.

"baik ummi" jawab Azmi.

Azmi pun berdiri dan berjalan ke kamarnya untuk membersihkan diri lalu istirahat.

......................................


SANTRI PILIHAN ORANG TUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang