[25] Space

1.4K 148 16
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Winter mengerang pelan dalam tidurnya dan ia membuka kedua kelopak matanya secara perlahan-lahan. Ia memandangi langit-langit kamarnya untuk membiasakan matanya terhadap cahaya lampu. Lalu melirik penunjuk waktu yang ada di meja samping ranjang—pukul 01.30 dini hari. Lagi-lagi ia terbangun seperti ini.

Beberapa hari ini, Winter memang seringkali terbangun diantara tidurnya dan berakhir tidak bisa tidur lagi. Tepatnya setelah kejadian beberapa hari lalu, ketika Jaemin meninggalkannya di kamar apartemennya.

Sejak saat itu pikirannya penuh. Otaknya tidak bisa berpikir dengan benar. Dan Winter hanya bisa berdiam diri di dalam rumahnya.

Ya. Sejak kejadian itu, Winter pulang ke rumah kedua orangtuanya.

Bukan tanpa alasan sebenarnya. Doyoung akan segera melangsungkan pernikahan dan kedua orangtuanya sudah memintanya jauh-jauh hari untuk pulang ke rumah. Membantu persiapan pernikahan kakaknya.

Tetapi kedatangannya kesini justru memperkuat keadaannya untuk menjauhi semuanya. Termasuk Jaemin dan Mark. Dua laki-laki yang akhir-akhir ini mampu membuatnya merasakan emosi yang beragam-ragam. Winter memilih mematikan ponselnya untuk menghindari semua orang karena ia tidak ingin dihubungi siapapun, walaupun ia tidak yakin Jaemin akan menghubunginya setelah kejadian waktu itu.

That Girl: Love Me Out Loud [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang