[17] Take You Home

2.2K 178 51
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Kau yakin hanya ingin merayakan ini bersamaku, oppa?" Winter kembali memastikan dan berapa kalipun perempuan itu bertanya, jawaban Jaemin tetap sama.

"Memangnya kenapa sih? Apa aku tidak boleh merayakan ulang tahunku bersamamu?"

"Bukan begitu, orang lain biasanya ingin merayakan ulang tahun bersama keluarga ataupun dengan teman-teman terdekat. Pergi berlibur atau menghabiskan waktu untuk bersenang-senang. Tapi sekarang kau hanya menginginkan aku untuk merayakan ulang tahunmu. Apa tidak terlalu sederhana?"

Ya, hari ini adalah hari ulang tahun Jaemin. Beberapa hari yang lalu, Winter berjanji akan mengabulkan semua permintaan laki-laki itu di hari istimewanya. Dan kesempatan tersebut digunakan Jaemin untuk mengajak perempuan itu pergi ke rumah pribadinya dan menghabiskan waktu disana seharian penuh. Winter sih tidak masalah dengan permintaan itu, tapi menurutnya itu terlalu sederhana.

Jaemin tersenyum. "Percayalah aku sudah melakukan itu semua untuk ulang tahunku sebelum-sebelumnya. Dan tahun ini aku hanya ingin merayakannya bersamamu. Aku ingin menghabiskan waktu seharian penuh di dalam rumahku bersamamu."

Jawaban Jaemin membuat pipi Winter merona. Keduanya kini memang tengah menuju rumah pribadi milik Jaemin. Laki-laki itu menjemput Winter di pagi hari, setelah beberapa hari mereka tidak bertemu. Dan berjanji akan memulangkan Winter besok pagi, karena siang harinya ia harus pergi ke Jeju untuk keperluan pekerjaan.

Sebelum melanjutkan perjalanan, Winter menyuruh Jaemin untuk berhenti di toko bunga dekat gedung apartemennya. Jaemin menurut, walaupun sebenarnya ia belum mengerti kenapa Winter ingin pergi kesana. Dan ketika Jaemin mengikuti Winter masuk ke dalam toko bunga, barulah ia mengerti alasan perempuan itu pergi kesana.

Winter ingin menghias rumah Jaemin dengan berbagai macam bunga yang ia beli. Sederhana, namun alasan tersebut membuat hati Jaemin menghangat.

Jaemin memang tidak jauh berbeda dengan Winter. Sebagai anak terakhir di keluarganya, ia masih tinggal bersama kedua orangtuanya. Hanya bedanya, Jaemin tidak memiliki apartemen yang biasa digunakan Winter sebagai tempat pelarian jika perempuan itu ingin sendiri. Tetapi Jaemin memiliki rumah pribadi yang ia bangun untuk masa depannya kelak ketika ia sudah menikah.

That Girl: Love Me Out Loud [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang