***
Satu tahun setelah berlangsungnya pernikahan Doyoung dan Sejeong, Jaemin dan Winter ikut menyusul untuk mengikat hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Bukan sebuah pesta yang mewah, karena keduanya sepakat lebih mementingkan kesakralan saat mereka mengucap janji sehidup semati dibandingkan pesta yang mewah.
Sebenarnya ini juga keinginan Winter. Entah kenapa setelah pesta pernikahan Doyoung waktu itu, dirinya merasa agak trauma. Bukan sesuatu yang besar, tapi melihat bagaimana persiapan yang membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Belum lagi tamu undangan dari teman-teman ayah dan ibunya sangat banyak membuat pengantin juga orangtuanya sangat sibuk untuk menyambut semua tamu yang datang. Maklum, ibu dan ayahnya memang mantan bintang besar. Maka dari pengalaman tersebut, Winter memutuskan untuk tidak mengadakan pesta yang besar. Yang paling penting yakni keluarga besar, saudara dekat, dan sahabat mereka ikut berkumpul dalam acara tersebut.
Kehidupan rumah tangga mereka sangatlah rukun. Tidak ada masalah yang berarti. Kadar kebucinan Jaemin kepada istrinya justru semakin bertambah dan Winter yang tidak keberatan dengan apapun tingkah manja suaminya.
Hingga dua bulan setelah pernikahan berlangsung, akhirnya Winter hamil. Bisa dikatakan, ini adalah sesuatu yang sangat Jaemin nanti-nantikan. Bahkan ketika pertama kali laki-laki itu membuang spermanya di dalam, Jaemin sudah berharap jika benihnya tersebut akan cepat menjadi sebuah janin di rahim Winter. Nyatanya, skenario Tuhan tidak ada yang tahu. Janin tersebut ada setelah mereka menikah.
Jaemin sangat bahagia, pun begitu pula dengan Winter.
Jaemin berubah menjadi suami yang sangat protektif. Apalagi ketika sudah menyangkut soal makanan yang dikonsumsi Winter.
Sebenarnya di kehamilan pertamanya ini, Winter tidak banyak berubah. Memang dia mengalami sesuatu yang dialami oleh perempuan hamil lainnya. Mual, tidak enak makan, dan sering cepat lelah. Tetapi hal itu masih masuk ke tahap yang wajar dan bisa dia atasi sendiri ketika Jaemin sedang bekerja.
Namun perubahan yang sangat bertolak belakang dengan Winter sebelum hamil juga terjadi. Sebab saat memasuki usia kandungannya yang ke dua bulan, Winter memutuskan untuk mengambil cuti dan memilih bekerja dari rumah.
Keputusan tersebut sangat bukan Winter sekali. Jaemin saja tidak percaya saat pertama kali mendengarnya. Karena sebelumnya Winter tidak pernah meninggalkan tanggung jawab pekerjaannya sebagai fashion designer juga pemimpin brand-nya.
Entahlah, Winter berubah menjadi perempuan yang malas sekali pergi keluar rumah setelah dirinya hamil. Perempuan itu menjadi tidak suka berdandan dan tidak ingin diajak keluar rumah untuk sesuatu yang tidak penting-penting sekali.
Jaemin sih tidak masalah, karena jujur saja awalnya laki-laki itu sempat mengkhawatirkan pekerjaan Winter yang ekstra sibuk dan harus berkeliling kesana-kemari untuk memantau tokonya. Apalagi Winter itu aktif sekali. Maka ketika Winter mengajukan ingin mengambil cuti dari pekerjaannya, Jaemin senang sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Girl: Love Me Out Loud [COMPLETED]
Fanfic[ATTENTION: Romance for 21+] Saat teman-temannya bertanya, "What's Winter ideal type?" Winter akan dengan bangga menjawab. "I just like someone manly. I like someone smart and passionate about his job." Tetapi kenyataannya, menemukan pasangan hidup...