A PROLOGUE: She's The Boss

3.3K 263 2
                                    

Layaknya remaja pada umumnya, Winter menyukai ketika diam-diam pikirannya berfantasi dan membayangkan akan seperti apa hidupnya di masa depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Layaknya remaja pada umumnya, Winter menyukai ketika diam-diam pikirannya berfantasi dan membayangkan akan seperti apa hidupnya di masa depan. Saat remaja, ia pernah membuat timeline-timeline yang sudah ia bayangkan dalam angan-angan dan pikirannya.

Lulus dari senior high school, ia akan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Kemudian ketika lulus ia akan mencari pekerjaan dan mengumpulkan uang untuk menabung demi masa depannya. Bertemu dengan pria yang mencintainya. Lalu setelah itu menikah di usia 28 tahun dan memiliki anak pertamanya di usia 30 tahun. Barulah ketika ia menikah dan memiliki anak, dirinya akan berhenti bekerja. Memilih untuk menjadi seorang istri yang berbakti dan menjadi ibu yang baik untuk anaknya kelak.

Nyatanya, di usianya yang sudah menginjak 30 tahun, fantasi-fantasinya di masa remaja banyak sekali yang tidak terealisasikan. Semuanya tergantikan dengan timeline-timeline baru yang membuat ambisinya semakin membara. Sementara untuk berkomitmen ia mengenyampingkan hal tersebut, yang saat ini bukanlah menjadi prioritasnya. Ia bangga dengan apa yang sudah dirinya dapatkan di usia ini. Walaupun demikian, bagian kecil hatinya juga benar-benar berharap dapat menemukan seseorang tersebut secepat mungkin.

Winter benar-benar berharap dirinya dicintai dan diperhatikan.

Lahir menjadi anak kedua dari pasangan fenomenal Baekhyun dan Taeyeon, Winter tidak pernah kekurangan apapun sejak kecil. Dirinya benar-benar beruntung berada di keluarga yang menurut standartnya sudah sempurna. Hidupnya tidak pernah kekurangan kasih sayang, apalagi uang. Semuanya benar-benar ia dapatkan.

Winter sering mendengar dari sahabat-sahabat ibunya, jika dulu tidak mudah untuk ibu dan ayahnya bisa bersama. Pekerjaan keduanya sebagai seorang public figure membuat mereka mengalami guncangan besar dari orang-orang yang mengaku mencintai mereka—yakni fans mereka. Sepertinya itulah yang kini membuat keluarga mereka saling menyayangi satu sama lain dan tidak pernah mengalami badai besar kecuali kerikil-kerikil kecil yang mudah diatasi.

Ketika ia mengutarakan keinginannya untuk memulai bisnisnya dengan meluncurkan koleksi kacamata fashion yang ia desain sendiri, mereka mendukungnya. Kecintaannya dalam dunia fashion membuatnya berkeinginan untuk menciptakan karyanya sendiri, yang khas dan sesuai. Dari hal kecil tersebut, delapan tahun kemudian Winter berhasil mengembangkan sudah brand-nya sendiri BLANC & STAR, dengan 40 flagship store yang tersebar di seluruh negara.

Winter tidak pernah membayangkan, di masa depan dirinya akan menjadi seorang desainer. Dulu ia berpikiran dirinya akan menjadi budak corporate, namun kenyataannya lebih dari yang ia bayangkan.

BLANC & STAR menjadi salah satu brand terkenal di Korea yang memproduksi kacamata, denim, pakaian, produk perawatan kulit, dan aksesoris. Tidak cukup menjadi seorang desainer, wajahnya yang sangat rupawan seringkali berkeliaran di majalah-majalah fashion. Bukan hanya sebagai desainer, tetapi juga sebagai model. Winter tidak malu untuk menjadi model brand-nya sendiri. Apalagi ia juga seringkali ditunjuk sebagai model brand fashion ternama lainnya. Di dunia fashion, tidak ada yang tidak mengenal Winter. Bahkan banyak beberapa artis terkenal yang juga menggunakan koleksi-koleksi produknya.

Capaian tersebut tidak mulus begitu saja. Banyak sekali halangan-halangan dan badai sebelum ia berada di atas puncak seperti sekarang. Dan semua hal itu tidak membuatnya menyerah begitu saja. Ia sudah menentukan keputusan untuk menggapai impiannya. Maka dari itu, ia akan terus menggapai semua keinginan dan angan-angannya, apapun yang terjadi.

Tepuk tangan dari para tamu yang datang begitu menggelegar, ketika Winter menyelesaikan sambutannya pada acara BLANC & STAR Soho grand opening flagship store-nya di New York City. Sorotan flash kamera tidak henti-hentinya mengarah padanya sebagai bintang utama malam ini. Sorakan kekaguman tamu-tamu yang hadir begitu meriah, ketika presensi wanita bernama lengkap Kim Winter menyapa setiap tamu yang dikenalinya.

Walaupun ini bukan pertama kalinya diadakan acara grand opening flagship store-nya, tetap saja orang-orang tidak berhenti terkagum-kagum dengan Kim Winter. Terhitung sudah 40 cabang flagship store BLANC & STAR yang tersebar di seluruh dunia. Dan membuka cabang di kota New York adalah salah satu impian terbesarnya.

Cantik dan berbakat. Rasanya tidak ada habisnya untuk memuji seorang Kim Winter.

“Hey, selamat!” Karina adalah orang pertama yang menarik tangan Winter untuk dia peluk sekaligus menyalurkan rasa bangganya pada sahabatnya itu. “Kau sudah berkerja keras. Kau benar-benar menggapai mimpimu.”

Winter tersenyum lebar. Ucapan tersebut membuat hatinya menghangat. “Terima kasih. Berkat semuanya, aku bisa sampai di posisi sejauh ini.”

Congratulation, Win! Aku sangat bangga padamu!”

“Kau sangat keren! Setelah ini BLANC & STAR juga pasti akan sukses besar di Paris. Impianmu akan terwujud satu per satu!”

Winter juga menyambut pelukan dari kedua sahabatnya yang lain. Ningning dan Giselle.

“Ini semua juga berkat kalian yang selalu mendukung dan tidak lupa selalu memberikan kritik dan saran yang membangun kepadaku. Terima kasih, kalian sudah menyempatkan datang jauh-jauh dari Korea, padahal jadwal kalian juga sangat sibuk.”

“Hey, kau bicara apasih. Kita itu sahabat, tidak perlu berterima kasih untuk hal sekecil ini.”

Winter menatap ketiga sahabatnya satu per satu dengan senyuman manisnya. Ia senang sahabat-sahabatnya bisa hadir pada salah satu acara terpentingnya.

“Baiklah, aku harus menyapa tamu undangan yang lain. Nikmati acaranya. Kita bertemu setelah acara ini selesai. Aku sudah memesan private room di sebuah restoran dekat sini untuk kita berpesta,” ucap Winter sebelum meninggalkan ketiga sahabatnya untuk menyapa tamu yang lainnya.

Sebenarnya acara ini tidak hanya mengundang tamu-tamu khusus dan kolega bisnisnya. Tetapi acara ini juga dibuka untuk masyarakat umum. Karena disaat yang sama, BLANC & STAR juga memberikan potongan harga sebagai bentuk promosi pertamanya di New York. Tentu saja hal itu membuat banyak sekali masyarakat yang penasaran dengan salah satu merk terkenal di negara Korea tersebut.

Winter menyapa satu per satu tamu yang datang. Banyak sekali orang-orang penting yang ingin berbincang dan menyapanya. Desainer, model, public figure setempat berkumpul untuk melihat koleksi BLANC & STAR. Winter bahkan tidak keberatan jika ia harus menyapa seluruh tamunya tersebut. Menjelaskan semua produk rancangannya dengan sepenuh hati. Karena berkat mereka brand-nya bisa berkembang di New York.

Winter senang, satu per satu impiannya bisa terwujud sesuai rencananya. Ia bangga pada dirinya sendiri. Tetapi ia juga tidak merasa puas dengan apa yang sudah didapatkannya saat ini. Masih banyak impian-impian yang lain. Yang akan ia wujudkan di masa depan.

*

*

*

LOVE ME OUT LOUD

That Girl: Love Me Out Loud [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang