[8] Just the Two of Us

4.1K 234 57
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

⚠🔞⚠

Satu-satunya alasan yang paling masuk akal untuk membawa kabur Winter dari restoran ke dalam kamarnya adalah karena jaraknya yang memang paling dekat. Kamar Winter bukan pilihan yang tepat karena kamar perempuan itu berada di lantai lebih rendah dibandingkan kamarnya. Dalam situasi seperti ini, tidak ada pikiran lain selain cepat-cepat masuk kamar dan melakukan semua aktivitas yang ada di dalam kepalanya. Jaemin bahkan menggerutu kesal saat laju lift terasa sangat lambat, padahal lift tersebut bergerak seperti biasanya.

Setibanya di lantai kamar yang ditempati, Jaemin segera merogoh acces card dan menarik Winter untuk masuk ke dalamnya. Jaemin segera menutup pintu itu dengan terburu-buru dan mendorong Winter bersandar pada pintu tersebut. Ia merapatkan diri pada tubuh langsing Winter. Mata mereka beradu pandang dengan tubuh saling bersentuhan. Jaemin langsung menyambar bibir kemerahan Winter yang masih tampak bengkak oleh ciumannya tadi. Melumatnya dengan sedikit kasar dan bernafsu.

Sejak pertama kali bertemu dengan Winter, bibir tipis ini sangat mengundangnya untuk dicium. Dan sesuai dugaan, bibir Winter terasa sangat manis dan lembut. Membuatnya ketagihan dengan bibir tersebut.

Tangan besar Jaemin mengusap pelan kedua lengan Winter, merapatkan pinggangnya hingga membuat perempuan itu bergidik sekaligus membuat quilted jackets yang dipakainya terlepas begitu saja.

Winter berusaha menyeimbangi ciuman penuh nafsu dari Jaemin. Ia mengalungkan tangannya pada bahu kokoh itu, memegang erat bajunya, dan menikmati setiap lumatan yang lelaki itu berikan pada bibirnya.

Lumatan Jaemin pada bibir Winter semakin tajam pada bibir atas dan bawahnya. Ia bahkan sudah menggigit bibir tipis itu. Membuatnya terbuka sedikit hingga lidahnya bisa dengan mudah masuk ke dalam mulut Winter untuk mengabsen semua yang ada di dalamnya.

Eunghh...” Lenguhan halus mulai terdengar dari mulut Winter. Tangan kecilnya kini meremas rambut belakang Jaemin untuk ikut memperdalam ciuman mereka. Sedangkan Jaemin sudah menekan tengkuk Winter dan merasakan dengan penuh bibir tipis perempuan itu.

That Girl: Love Me Out Loud [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang