[5] Come a Little Closer

2.6K 244 31
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Pagi-pagi sekali, Winter sudah duduk di lobby Shangri-La Hotel untuk menunggu Jaemin. Setelah mendapatkan informasi dari Haechan yang kebetulan berbagi kamar dengan lelaki itu, katanya Jaemin belum kembali ke Korea. Tidak seperti sahabat-sahabatnya yang lain, setelah pesta pernikahan Jeno dan Karina selesai diadakan malam kemarin, pagi ini mereka sudah kembali karena pekerjaan mereka tidak bisa ditingal lebih lama. Kesempatan itu dimanfaatkan Winter untuk segera mengembalikan mantel milik Jaemin. Karena dia benar-benar tidak suka berhutang budi pada seseorang.

Haechan sebenarnya sudah menawari nomor Jaemin untuk Winter hubungi. Tetapi Winter tolak karena rasanya tidak sopan saja meminta informasi pribadi seseorang yang tidak terlalu dekat dengannya. Apalagi mereka baru bertemu dua kali secara tidak sengaja. Kecuali orang tersebut yang menawarkan atau memberikannya langsung. Walau menurut Haechan pun sepertinya Jaemin tidak keberatan jika nomor ponsel lelaki itu diberikan pada Winter.

Informasi yang Winter dapatkan, tadi pagi Jaemin sudah keluar untuk berkeliling di sekitar hotel dengan membawa kameranya. Tanpa membuang waktu, Winter pun segera mandi dan bersiap untuk menunggu Jaemin di lobby, sekalian saja setelah itu ia akan berjalan-jalan di sekitar Menara Eiffel.

Winter tengah duduk di sofa sambil membaca salah satu majalah mengenai hotel yang dia tempati. Perempuan bermarga Kim itu membolak-balikkan halaman majalah dan membaca sebagiannya di depan meja reservasi, saat kedua telinganya menangkap suara seorang lelaki yang beberapa saat lalu ia tunggu kedatangannya.

Jaemin yang baru masuk ke dalam hotel sedikit terkejut melihat presensi Winter yang tengah duduk di sofa dengan sebuah majalah yang ada di tangannya. Perempuan itu sudah rapi dengan pakaian cantiknya yang cukup hangat. Celana jeans dan coat panjang biru safir sebagai paduan yang sempurna. Surai cokelatnya dibiarkan tergerai dengan topi beret putih yang menempel disana. Dipadukan dengan sepatu boots yang menghiasi kaki jenjangnya. Sekali lagi, Jaemin terpesona hanya dengan melihatnya saja.

Apa dia akan kembali ke Korea? Dalam hati ia bertanya-tanya.

"Winter-ssi?" sapa Jaemin kepada Winter yang tengah serius dengan majalahnya.

That Girl: Love Me Out Loud [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang