Seorang straight yang teguh pendirian kalo dia ga akan belok, hingga akhirnya benteng pertahanannya runtuh karena satu orang.
"Lo suka sama gue?"
"Gue straight ya, ga kek lu yang belok sana belok sini"
"Bangsat ni orang"
"Kenapa nat? Sebentar ya abang tulis ini dulu" areksa sedang mengerjakan tugas sekolah yang di berikan guru nya
Nathan menarik ujung baju areksa "bang bang"
Areksa melepas alat tulisnya "kenapa nat?"
"Main bang, yuk"
"Abanh belajar dulu ya, sebentar aja nanti habis itu kita main"
Nathan mengangguk sambil berjalan kembali ke kasur dan memainkan mainan nya di atas kasur, sudah sekitar 30 menit areksa mengerjakan tugas sekolahnya "akhirnya selesai, nat?" Saat areksa berbalik ke belakang
"Eh tidur" areksa berjalan menyelimuti nathan yang tertidur karena menunggunya tadi
Areksa berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum, ia melihat nala yang sedang berdiri di depan kulkas "buna?"
"Iya abang, adek mana bang?"
"Nat tidur buna, tadi abang kerjain tugas. Nat ajak abang main tapi dia kecapean tunggu abang, sampai tertidur" jelas areksa
Nala tersenyum mengelus pipi areksa "tugasnya sudah selesai bang?"
Areksa mengangguk sambil minum "udah, abang mau tidur ya buna"
"Good night abang" nala
"Sayang buna" areksa memeluk nala sebelum menuju kamarnya
•••
Pagi pagi nathan sudah menangis karena ngeliat areksa yang mau berangkat sekolah "bangggg" teriak nathan sambil nangis
Areksa mengelus nathan lembut "abang sekolah dulu ya, nanti main ya"
Nathan menggeleng "no bang no"
"Dengarin buna ya, abang sekolah dulu nanti kalo abang sudah pulang sekolah baru main lagi ya" nala
Nathan tetap keras menggeleng "kut bang ikut" nathan menangis sesegukan, ga biasanya nathan ngamuk mau ikut begini
"Ikut daddy aja ya, nanti kita antar abang ke sekolah" kalingga, nathan menatap areksa sambil sesegukan
Areksa mengangguk "bener, nanti antar dan jemput abang ya sama daddy sama buna, abang sebentar aja nat" areksa mengelus kaki nathan yang berada di gendongan kalingga
Nathan akhirnya mengangguk pelan, nala menghapus air mata nathan dengan tisu "buna ganti baju dulu ya"
Setelah siap semua, pagi ini areksa di antar sekolah oleh semua orang rumah, daddy, buna, dan nathan "no no nangis ya, abang sebentar aja"
•••
"Nanti jemput abang ya nat" areksa mengecup kedua pipi nathan dan berjalan masuk ke dalam sekolah nya
"Sini nat sama buna di depan" nala memangku nathan menuju kantor kalingga
Sepanjang jalan nathan hanya diam mendekap di badan nala "tuh ada onty2 tuh" nala
"Nya aja"
"Minum susu di dalam ya, kita temanin daddy kerja oke?"
Nathan mengangguk dan masih mendekap di gendongan nala menuju ruang kerja kalingga, nathan berbaring di sofa ruang kerja kalingga sambil ngedot di temani oleh nala, sedangkan kalingga sibuk dengan kerjaannya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nathan tak menghiraukan apapun di sekitarnya lagi, bahkan ia ga sadar ada anak kecil yang menatapnya "nathan" panggil nala
"Ya nya" sahut nathan namun tak menatap nala
"Nathan, buna panggil nathan nih" nala
Nathan langsung melepas mainan nya, ia mendekat ke arah nala dan menatap nala "iya unya, nat sini"
"Tuh ada teman, ajak temannya main ya"
Nathan mengangguk "kut atan main yuk" ajak nathan
Seorang anak kecil cewek masih malu di ajak nathan, nathan mendekat "pelmiti ya, yuk main" nathan memegang tangan cewek tersebut pelan membawa ke tempat mainan nya yang berserakan
"Gue jodohin juga anak gue nih sama anak lo, halus banget permisi dulu sebelum pegang tangan cewek" ucap ben teman kerja kalingga
"Nama tiapa kamu?" Tanya nathan duduk menatap cewek tersebut
"Anya aku"
"Kamu anya?" Nathan
Anya mengangguk sambil asik dengan mainan di hadapannya, nathan menyentuh dagu anya "atan nomong no no gitu, pelhatiin unya bilang"
"Sowwy ya, anya sowwy"
Nathan mengangguk "no no lagi gitu ya, yuk main aja"
Reaksi orang tua kedua bocil tersebut hanya terkekeh geli, rasanya ingin di jodohkan dari sekarang "asik banget tuh bocil"
Sementara kedua bocil tersebut main, orang tua kedua bocil tersebut menyempatkan mengobrol dengan serius, tak perlu capek menjaga karena mereka berdua sudah asik sendiri dengan mainan.
"Anyaa ayo pulang"
"Dadah, anya puwang ya"
Nathan melepas mainannya lalu berjalan mengikuti anya, ia berdiri di samping nala "dadah, main atan lagi nanti ya"
"Oke atan" jawab anya sambil melambaikan tangannya, dan di balas oleh nathan •••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
